Selasa, 06 November 2018

MERASAKAN KENIKMATAN SHALAT


MERASAKAN KENIKMATAN SHALAT

Oleh : Azwir B. Chaniago

Shalat adalah kewajiban yang sangat penting bagi setiap muslim. Sungguh shalat adalah rukun Islam kedua setelah syahadat. Bahkan  shalat adalah ibadah yang pertama kali akan dihisab pada hari Kiamat kelak.

Rasulullah Salallahu ‘alaihi wa Sallam  bersabda :

إنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ ، فَإنْ صَلُحَتْ ، فَقَدْ أفْلَحَ وأَنْجَحَ ، وَإنْ فَسَدَتْ ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ ، فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ ، قَالَ الرَّبُ – عَزَّ وَجَلَّ – : اُنْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ، فَيُكَمَّلُ مِنْهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ ؟ ثُمَّ تَكُونُ سَائِرُ أعْمَالِهِ عَلَى هَذَا

Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba di hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi.

Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah Ta’ala berfirman : Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah. Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya.” (H.R at Tirmidzi dan an Nasa’i).

Dalam melaksanakan  shalat seharusnya seorang hamba bisa merasakan nikmatnya.  Kenapa, karena shalat merupakan ibadah totalitas dari seorang hamba kepada Rabb-nya, yang secara keseluruhan adalah gerakan yaitu sikap menghambakan diri  serta ucapan berupa pujian, doa dan dzikir yang ditujukan langsung kepada Allah Ta’ala.

Namun demikian ada sebagian saudara kita yang tak menikmati shalatnya. Kenapa, antara lain karena dia belum meluruskan niatnya. Shalat terburu buru. Ingin cepat selesai. Tak memperhatikan makna yang dibaca, cara rukuk dan sujud serta tuma’ninahnya. Dan ketika shalat dia membiarkan pikirannya berkunjung kemana mana.

Selain itu yang perlu diperhatikan oleh orang orang yang ingin shalat bernilai baik serta dia bisa  menikmati shalatnya adalah :

Pertama : Bersegera mendatangi shalat pada waktunya.

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam selalu bersegera mendatangi masjid untuk shalat meskipun terkadang beliau sedang bersama keluarga. Aisyah berkata :

كَانَ فِي مِهْنَةِ أَهْلِهِ فَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلاَةُ قَامَ إِلَى الصَّلاَةِ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam kesibukan membantu istrinya, dan jika tiba waktu shalat maka beliaupun pergi shalat.  (H.R Imam Bukhari).

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda :

لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ اْلأَوَّلِ ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلاَّ أَنْ يَسْتَهِمُوْا عَلَيْهِ لاَسْتَهَمُوا وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِي التَّهْجِيْرِ لاَسْتَبَقُوا إِلَيْهِ

Seandainya orang-orang mengetahui besarnya pahala mendatangi adzan dan shaf pertama, kemudian seumpama untuk mendapatkan itu mereka harus mengundi, tentu akan mereka akan mengundinya. Seandainya mereka mengetahui keutamaan datang lebih awal niscaya mereka akan berlomba-lomba  untuk segera mendapatkannya. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Sungguh ketika seorang hamba bersegera memenuhi panggilan shalat maka hatinya menjadi tenang dalam beribadah sehingga bisa menikmati ibadah shalatnya.

Selain itu perlu diketahui bahwa shalat pada waktunya merupakan salah satu indikasi tentang amal paling utama dan paling dicintai Allah.  Ini antara lain dijelaskan Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam pada saat menjawab pertanyaan Ibnu Mas’ud. 

عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ قَالَ سَأَلْتُ النَّبِيَّ ﷺ أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللهِ قَالَ الصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهَا قَالَ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ ثُمَّ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ قَالَ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ

Dari Ibnu Mas’ud, aku bertanya kepada Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam : Amalan apakah yang paling dicintai Allah ? Rasulullah menjawab, mengerjakan shalat pada waktunya. Aku bertanya, Kemudian apa. Beliau menjawab, kemudian berbakti kepada kedua orang tua. Aku bertanya, kemudian apa. Beliau menjawab, kemudian jihad di jalan Allah. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Kedua : Menikmati shalat dengan memperpanjangnya.

Diantara cara agar bisa menikmati atau mendapatkan kelezatan shalat adalah dengan berdiri lama ketika shalat.Ketahuilah bahwa Rasulullah melaksanakan shalat malam dengan sangat lama terutama pada saat berdiri karena beliau biasa membaca  surah yang panjang seperti al Baqarah, Ali Imran, an Nisa’ dan yang lainnya. Bahkan diriwayatkan bahwa termasuk sebaik baik shalat adalah lamanya berdiri. 
 
Rasulullah bersabda :  “Afdhalush shalaati thuulul qunuut” Sebaik baik shalat adalah yang lama berdirinya. (H.R Imam Muslim). Imam an Nawawi berkata : Makna quunut adalah berdiri.

Itulah sebagian cara yang bisa dilakukan agar seorang hamba bisa merasakan lezat dan nikmatnya shalat. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1448).





Tidak ada komentar:

Posting Komentar