Rabu, 07 November 2018

MENJADI SUAMI TERBAIK DENGAN MEMBANTU ISTRI DI RUMAH


MENJADI SUAMI TERBAIK DENGAN MEMBANTU 
ISTRI DI RUMAH

Oleh : Azwir B. Chaniago

Para hamba Allah yang telah menjadi suami umumnya selalu ingin memberikan yang terbaik kepada istri, anak dan keluarganya yang lain. Ini adalah perbuatan yang mulia yang diajarkan Allah Ta’ala melalui Rasul-Nya. Dari Aisyah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِى

Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik pada keluarganya. Aku sendiri adalah orang yang paling baik pada keluargaku. (H.R at Tirmidzi).

Diantara kebaikan dan kewajiban  utama yang harus dilakukan seorang suami kepada istri, anak dan keluarga yang menjadi tanggungannya adalah memberi nafkah dan memeliharanya serta mengajarinya agar terlindung dari berbagai keburukan terutama sekali terhindar dari api neraka.  

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا

Wahai orang orang yang beriman !. Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. (Q.S at Tahrim 6).

Selain itu ada cara yang dicontohkan Rasulullah agar menjadi suami terbaik yakni selalu membantu urusan atau pekerjaaa istri di rumah.

Coba perhatikan bagaimana Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau berada di rumah, sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut ini :

عَنِ الأَسْوَدِ قَالَ سَأَلْتُ عَائِشَةَ مَا كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَصْنَعُ فِى أَهْلِهِ قَالَتْ كَانَ فِى مِهْنَةِ أَهْلِهِ ، فَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلاَةُ قَامَ إِلَى الصَّلاَةِ

Dari al Aswad, ia bertanya pada Aisyah, apa yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lakukan ketika berada di tengah keluarganya ?. Aisyah menjawab : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membantu pekerjaan keluarganya di rumah. Jika telah tiba waktu shalat, beliau berdiri dan segera menuju shalat. (H.R Imam Bukhari)

عن عروة قال قُلْتُ لِعَائِشَةَ يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِيْنَ أي شَيْءٌ كَانَ يَصْنَعُ رَسُوْلُ اللهِ  صلى الله عليه وسلم  إِذَا كَانَ عِنْدَكِ قَالَتْ مَا يَفْعَلُ أَحَدُكُمْ فِي مِهْنَةِ أَهْلِهِ يَخْصِفُ نَعْلَهُ وَيُخِيْطُ ثَوْبَهُ وَيَرْفَعُ دَلْوَهُ

Urwah berkata kepada Aisyah, Wahai Ummul Mukminin, apakah yang dikerjakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika ia bersamamu (di rumahmu)?, Aisyah berkata, “Ia melakukan (seperti) apa yang dilakukan oleh salah seorang dari kalian jika senang membantu istrinya, ia memperbaiki sandalnya, menjahit bajunya, dan mengangkat air di ember. (H.R Ibnu Hibban).

Dalam Syarh al Bukhari, yang ditulis oleh Imam  Ibnu Bathal rahimahullah disebutkan bahwa al Muhallab menyatakan, inilah pekerjaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di rumahnya. Hal ini wujud tanda ketawadhu’an (kerendahan hati) beliau, juga supaya umatnya bisa mencontohnya. Karenanya termasuk sunnah Nabi, hendaklah seseorang bisa (membantu) mengurus pekerjaan rumahnya, baik menyangkut perkara dunia dan agamanya.

Inilah salah satu bentuk sikap tawadhu’ yang dengan sikap ini,  Allah akan meninggikan derajat seseorang. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ

Tidaklah seseorang tawadhu’ (merendahkan hati) karena Allah melainkan Dia akan meninggikan derajatnya. (H.R Imam Muslim).

Ketahuilah bahwa Rasulullah selalu menunjukkan sifat tawadhu’ termasuk kepada istri istri beliau dengan membantu pekerjaan di rumah tangga. Padahal  kita benar benar  mengetahui dan meyakini bahwa beliau adalah Utusan Allah, Kepala Negara dan Panglima  Tertinggi pasukan perang Islam. Dan tentu dengan mudah kita bisa paham betapa sibuknya beliau dengan tugas dan jabatan yang diamanahkan Allah Ta’ala tapi masih bisa membantu istri di rumah.

Kalau begitu bagaimana dengan kita ?. Barangkali sebagian kita ada yang merasa gengsi dan tak berkenan ketika harus mengerjakan sebagian pekerjaan rumah tangga untuk membantu istri.

Bahkan mungkin kita pernah mendengar ada seseorang  yang di tempat kerja, baru saja diangkat sebagai supervisor cleaning service sudah merasa tak pantas membantu istri di rumah.

Oleh karena itu mari kita amalkan sunnah ini semoga kita menjadi suami terbaik. Terbaik bagi istri, anak dan keluarga. Dan yang lebih penting lagi terbaik di sisi Allah Ta’ala. 
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.449)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar