Senin, 20 Februari 2017

TIDAK PERLU TAKUT DENGAN MAKAR ORANG KAFIR



TIDAK PERLU TAKUT DENGAN MAKAR ORANG KAFIR

Oleh : Azwir B. Chaniago

Semenjak Islam diturunkan ke bumi selalu saja ada makar atau rongrongan terhadap agama yang mulia ini. Dan kalau kita perhatikan saat ini, ternyata makar terhadap Islam dan kaum muslimin semakin menjadi jadi. Kita mengetahui bahwa makar atau rongrongan ini berasal dari orang orang kafir karena memang orang orang kafir itu adalah musuh Islam. Allah berfirman  : “Innal kaafiriina kaanu lakum ‘aduwan mubiinaa”. Sesungguhnya orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu. (Q.S an Nisa’ 101).

Dalam upaya merongrong dan merusak Islam ternyata mereka terus memperkuat diri.   Orang orang kafir tidak bekerja sendiri. Diantara caranya  adalah kerja bareng atau  berkongsi dengan orang orang munafik, orang orang musyrik bahkan atheis. 

Untuk merusak Islam ternyata orang kafir tidak segan segan menginfakkan harta dalam jumlah besar demi mencapai tujuannya berbuat makar dan merusak Islam. 

Allah Ta’ala berfirman : “Sesungguhnya orang orang yang kafir itu menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah yang benar. Mereka akan menafkahkan harta itu kemudian kemudian menjadi sesalan bagi mereka dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam neraka jahannamlah orang orang yang kafir itu dikumpulkan”. (Q.S al Anfaal 36).

Sungguh apa yang Allah firmankan tentang hal ini telah kita saksikan dimana mana. Bolehlah kita mengatakan berapa triliyun dana yang telah dikucurkan orang orang kafir dari waktu ke waktu, untuk melemahkan Islam ini dengan cara menjauhkan orang beriman dari agamanya. Termasuk juga untuk membayar orang orang munafik agar mau kerja bareng dengan mereka para kafir ini. Sungguh Allah yang Maha Mengetahui. 

Lalu apakah umat Islam perlu takut atau cemas dengan makar dan gangguan orang kafir. Apalagi mereka telah kerja bareng dengan sekutu sekutunya untuk membuat  makar yang besar terhadap orang orang yang beriman.

Ketahuilah bahwa ketakutan dan kecemasan adalah sifat yang manusiawi. Tetapi jangan sampai kecemasan dan ketakutan ini melebihi kewajaran karena bisa jatuh kepada kekecewaan. Berlebihan dalam kecemasan dan ketakutan adalah sifat tercela. 

Oleh karena itu  sangatlah  baik dan dianjurkan agar orang beriman berusaha mengambil manfaat jika  timbul rasa takut dan kecemasan yang dialaminya ketika berhadapan dengan musuh musuh Islam, diantaranya :

Pertama :  Rasa takut kepada rongrongan musuh  semestinya membuat orang orang beriman semakin waspada dan semakin bersemangat untuk membela Islam. Kenapa ?, karena sungguh Allah Ta’ala telah berjanji bahwa Dia pasti akan menolong orang orang yang menolong (agama) Nya. Kalau Allah yang akan menolong apa lagi yang perlu ditakutkan.

Allah berfirman : “Wa la yanshurannallaha man yanshuruhuu, innallaha la qawiiyun ‘aziiz”. Allah pasti akan menolong orang yang menolong (agama) –Nya. Sungguh Allah Mahakuat, Mahaperkasa.  (Q.S al Hajj 40)

Kedua : Rasa takut kepada rongrongan musuh musuh Islam semestinya membuat semakin meningkatkan iman.  Allah berfirman : “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang engkau, karena itu takutlah kepada mereka, tetapi perkataan itu malah menambah keimanan mereka  dan mereka berkata : Hasbunallahu wa Ni’mal Wakiil. (Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik baik Pelindung)” Q.S Ali Imran 173. 

Ketiga : Rasa takut kepada rongrongan musuh Islam semestinya membuat semangat orang beriman semakin kuat untuk membela agama ini dengan berjihad  di jalan Allah. Sungguh orang orang beriman tidak pernah takut terhadap makar orang kafir termasuk berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa.  Allah Ta’ala telah menjajikan kebaikan yang banyak bagi orang beriman yang mau berjihad melawan makar orang kafir. 

Allah berfirman : “ Wahai orang orang yang beriman !. Maukah kamu Aku tunjukkan suatu perdagangan yang dapat menyelamatkan kamu dari adzab yang pedih ?. (Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasulnya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Niscaya Allah mengampuni dosa dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir sungai sungai dibawahnya dank e tempat tempat  tinggal yang baik di dalam surga ‘Adn. Itulah kemenangan yang agung. (Q.S as Saff 10-13)

Keempat : Memang kita mengetahui bahwa terkadang musuh musuh Islam  kelihatan seperti sangat siap untuk mencelakakan orang yang beriman dan agamanya. Tapi itu belum terjadi. Semua berada dibawah pengawasan dan kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta’ala. 
Allah berfirman : “Alam ta’lam, innallaha ‘ala kulli syai-in qadiir. Tidakkah kamu mengetahui bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu ?”. (Q.S al Baqarah 106).

Sungguh Allah Ta’ala akan membela agamanya. Allah berfirman : “Yuriiduuna liyuthfi’uu nuurallahi bi afwaahihim, wallahu mutimmu nuurihii wa lau karihal kaafiruun”.  Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan ucapan) mereka tetapi Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang orang kafir membencinya. (Q.S as Saff 8).

Bahkan Allah berjanji akan membela orang yang membela agamanya. : “Wala yanshurannallahu man yanshuruhuu, innallaha la qawiyun ‘aziiz”. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha perkasa. (Q.S  al Hajj  40).

Perhatikanlah kisah ketika Ka’bah yang dahulu pernah akan dihancurkan oleh  Abrahah, Gubernur Yaman, dengan tentara bergajahnya. Pada saat itu tidak ada satupun kekuatan manusia yang sanggup menghalanginya termasuk kaum Quraisy. Seolah olah kehancuran Ka’bah sudah ada didepan mata penduduk Mekah. 

Lalu perhatikanlah apa yang dikatakan oleh Abdul Muthalib, seorang pemuka Quraisy, ketika mendatangi Abrahah untuk meminta unta untanya yang diambil paksa oleh tentara Abrahah. Abdul Muthalib berkata :  (Kembalikanlah unta unta itu) Akulah pemilik unta unta (yang kau ambil paksa) ini. Sedangkan rumah ini (Ka’bah) ada pemiliknya (yaitu Allah) yang akan menahan (menghalangi) orang orang yang bermaksud jahat kepadanya. 

Dan benar, ternyata Allah Ta’ala yang menghancurkan Abrahah dan bala tentaranya dengan mengirim sekawanan burung dengan berbondong bondong. Ini dijelaskan dalam firman-Nya : “Tidakkah engkau (Muhammad) perhatikan bagaimana Rabb-mu telah bertindak terhadap pasukan bergajah ?. Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka itu sia sia ?. Dan Dia mengirimkan kepda mereka burung yang berbondong bonding. Yang melempari mereka dengan batu dan tanah liat yang dibakar. Sehingga mereka dijadikan-Nya seperti daun daun yang dimakan (ulat). Q.S al Fiil 1-5).

Kelima : Sungguh Allah Ta’ala telah memberikan ancaman yang keras kepada pembuat makar terhadap agama-Nya. Allah berfirman : “Maka apakah orang yang membuat tipu daya (makar) yang jahat itu merasa aman (dari bencana) dibenamkannya  bumi oleh Allah bersama mereka. Atau (terhadap) datangnya siksa kepada mereka dari arah yang tidak mereka sadari. Atau Allah mengadzab mereka pada waktu dalam perjalanan sehingga mereka tidak berdaya menolak (adzab itu). Atau Allah mengadzab mereka dengan berangsur angsur (sampai binasa). Maka sungguh Rabb-mu Maha Pengasih Maha Penyayang. (Q.S an Nahal 45-47)

Allah berfirman : “Dan mereka membuat tipu daya (makar) dan Kami pun menyusun tipu daya, sedang mereka tidak menyadari. Maka perhatikanlah bagaimana akibat dari tipu daya mereka, bahwa Kami membinasakan mereka dan kaum mereka semuanya”.(Q.S an Naml 50-51)

Oleh karena itu seorang beriman tidak akan pernah larut dalam ketakutan dan kecemasan ketika menghadapi betapapun besarnya makar yang dibuat oleh kaum kafir dan sekutunya. Namun demikian tidak pula boleh meremehkan keadaan yang mungkin terkadang bisa membahayakan. 

Tetaplah waspada, berusaha dan lakukan sesuatu untuk menolong agama Allah ini. Juga teruslah berdoa memohon kepada Allah semoga memenangkan orang beriman melawan musuh musuhnya. 

Insya Allah bermanfaat bagi kita semua. Wallahu A’lam. (963).  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar