Senin, 06 Februari 2017

KEUTAMAAN BERBAKTI KEPADA URANG TUA



KEUTAMAAN BERBAKTI KEPADA ORANG TUA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Berbakti atau berbuat baik kepada kedua orang tua, birrul walidain adalah salah satu perkara yang sangat penting dan utama dalam syariat Islam. Bahkan dalam al Qur an, Allah Ta’ala menggandengkan perintah untuk bertauhid kepada-Nya dengan perintah berbuat baik kepada orang tua.

Allah berfirman : “Dan Rabb-mu telah memerintahkan agar kamu jangan mempersekutukan-Nya dengan apapun, berbuat baik kepada ibu bapak, …” (Q.S. al Israa’ 23).Perhatikanlah, pada ayat diatas Allah telah menempatkan perintah berbuat baik kepada orang tua langsung setelah  larangan untuk mempersekutukan-Nya.

Selanjutnya dalam surat Lukman ayat 14 Allah memerintahkan hamba-Nya untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Pada ayat ini Allah  menggandengkan hak-Nya  untuk disyukuri dengan hak orang tua  untuk disyukuri pula.

Allah berfirman : “Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah (lemahnya) dan menyapihnya selama dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada-Ku engkau akan kembali”.

Sungguh Allah Ta’ala akan memberikan kebaikan kepada seorang hamba yang berbuat baik kepada manusia, apalagi  kepada kedua orang tuanya. Allah berfirman : “Hal jazaa-ul ihsani illal ihsaan” Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan pula (Q.S ar Rahmaan 60).

Sangatlah banyak keutamaan dan kebaikan yang akan diperoleh seorang anak yang senantiasa berbuat baik kepada kedua orang tuanya baik dikala orang tuanya  masih hidup ataupun dikala telah wafat.

Pertama : Salah satu amal yang utama.
Sungguh berbuat baik kepada kedua orang tua adalah salah satu amal paling utama bagi seorang anak yakni sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits :

Rasulullah bersabda : Dari Abdullah bin Mas'ud radhiallahu ‘anhu, dia berkata, "Saya pernah bertanya kepada Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam, Apakah perbuatan  paling utama?. Beliau menjawab, "Shalat tepat pada waktunya" Dia berkata : Saya bertanya lagi, kemudiaan apa ?.Beliau menjawab  : Berbuat baik kepada kedua orang tua. Dia berkata : "Saya bertanya lagi, lalu apa?" Beliau menjawab, "Jihad di jalan Allah" Maka saya tidak menambah pertanyaan melainkan untuk melaksanakan dan menjaga hal tersebut (H.R Imam Muslim)

Kedua : Mendapat ridha Allah.
Ketahuilah bahwa ridha Allah kepada seorang anak bergantung kepada ridha orang tuanya. Rasulullah bersabda : Dari Abdullah bin Amr bin Ash, bahwa Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Ridhar rabbi fii ridhal waalidi, wa sukhthur rabbi fii sukhthil waalidi”. Ridha Allah bergantung kepada keridhaan orang tua dan murka Allah bergantung kepada kemurkaan orang tua. (H.R Imam Bukhari, dalam Adabul Mufrad no. 2 dan juga at Tirmidzi no. 1899 dan Ibnu Hibban no. 2026)

Ketiga : Diluaskan rizki dan dipanjangkan umurnya.
Ketahuilah bahwa dalam silaturrahmi yang didahulukan adalah silaturrahmi kepada orang tua sebelum silaturrahmi kepada yang lainnya. Ini akan mendatangkan kelapangan rizki dan dipanjangkan umur.

Rasulullah bersabda :  “Siapa yang suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturrahim.”  (H.R Imam  Bukhari no. 5985 dan Imam Muslim no. 2557 dari Abu Hurairah).

Imam an Nawawi berkata : Bahwa yang dimaksud dengan  dilapangkan rizkinya ialah rizkinya diberkahi. Yang demikian itu karena silaturrahmi adalah salah satu bentuk sedekah dan sedekah menjadikan harta bertambah. Jadi tidak heran bila dengan bersilaturrahim, harta akan berkembang dan menjadi bersih.

Yang dimaksud dengan dipanjangkan umurnya adalah umur yang diberkahi, diberi taufik untuk beramal shalih, bisa mengisi waktu dengan berbagai amalan yang bermanfaat bagi kehidupannya di akhirat. Terjaga dari menyia nyiakan waktunya dalam hal yang tidak berguna. Atau menjadikan nama harumnya senantiasa dikenang orang. Atau umurnya benar benar ditambah oleh Allah Ta’ala. (Syarah Shahih Muslim, Imam an Nawawi)

Keempat : Menghilangkan kesulitan dengan cara bertawassul.
Sungguh berbuat baik kepada orang tua bisa menghilangkan kesulitan yaitu dengan cara bertawassul dengan amal shalih yang pernah dilakukan kepada kedua orang tua.
Ini sebagaimana hadits yang cukup panjang diriwayatkan oleh Imam Bukhari no. 2272 dan Imam Muslim no. 2743, yaitu dari Ibnu Umar, tentang kisah tiga orang yang terjebak dalam gua. Salah seorang diantara mereka bertawassul dengan perbuatan baiknya kepada kedua orang tuanya. Dan akhirnya dengan pertolongan Allah mereka bisa keluar dari terjebak di gua.

Itulah sebagian keutamaan yang akan diperoleh seorang anak yang selalu berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (949)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar