Minggu, 19 Februari 2017

KAUM SYIAH MEYAKINI SEBAGIAN ORANG MATI AKAN HIDUP KEMBALI DI DUNIA



KAUM SYIAH MEYAKINI SEBAGIAN ORANG MATI
AKAN HIDUP KEMBALI DI DUNIA

Oleh Azwir B. Chaniago

Kaum Syi’ah ternyata memiliki keyakinan bathil yang berseberang jauh dengan keyakinan Ahlussunah. Mereka  meyakini tentang adanya Raj’ah.
Raj’ah adalah dari kata raja’a maknanya yang  kembali. Dalam keyakinan Syi’ah raj’ah bermakna kembali kedunia setelah mati, yaitu sebelum datang Kiamat. Ini adalah keyakinan pokok (ushul) bagi mereka. Ulama Syi’ah Ibnu Babawaih berkata : Keyakinan kami dalam hal raj’ah adalah benar. Ulama Syi’ah juga, ath Thibrisi berkata : Raj’ah termasuk yang disepakati imamiyah dan termasuk mazhab ushul.

Syi’ah Imamiah sepakat tentang keharusan hidup kembali sejumlah orang yang sudah mati. Menurut mereka ini terjadi bersamaan dengan munculnya kembali Imam Mahdi atau al Qa’im, imam  ke 12 Syi’ah dari persembunyiannya.  

Tujuan raj’ah adalah agar para imam Syi’ah bisa membalas dendam di dunia ini kepada musuh-musuhnya yaitu orang-orang Muslim selain Syi’ah dan orang-orang lemah. Syi’ah akan menumpahkan darah yang banyak karena mereka akan membunuh semua musuh-musuhnya. Al Husain bin Ali nanti akan melakukan hisab terhadap manusia sebelum Kiamat. Selanjutnya dikatakan bahwa Allah tidak lagi  mengutus seorang Nabi dan Rasulpun. Mereka semua akan dibangkitkan kedunia dan berperang dibawah pimpinan Ali bin Abi Thalib, Amirul Mukminin (Biharul Anwar, kitab Syi’ah).

Ulama Syi’ah Al Murtadha berkata : Bahwa dimasa munculnya Imam Mahdi atau al Qa’im, imam ke 12, maka Abu Bakar dan Umar juga dibangkitkan dan akan disalib disebuah pohon. Pohon itu hidup dan segar sebelum dipakai untuk mensalib dan langsung kering lalu mati setelah digunakan untuk penyaliban. (Kitab al Mufid).

Dan jika al Mahdi telah muncul maka dia akan menghidupkan ‘Aisyah, Ummul Mukminin, untuk dihukum (Kitab Syai’ah Haqqul Yaqin, al Majlisi).

Ini adalah keyakinan yang bathil tanpa dalil. Disini juga ditunjukkan bagaimana orang-orang Syi’ah yang memiliki dendam dan ini adalah sikap yang tercela dalam Islam. 

Keyakinan orang-orang Syi’ah terhadap raj’ah ini adalah mereka sandarkan kepada al Qur’an surat al Ghafir ayat 11 : “Mereka  (ahli naraka) menjawab, Ya Rabb kami, Engkau telah mematikan kami dua kali dan menghidupkan kami dua kali (pula) lalu kami mengakui dosa-dosa kami”. Menurut Syi’ah dalam ayat ini tercantum makna raj’ah. Pada ayat ini disebutkan adanya dua kehidupan setelah mati, yaitu kehidupan terakhir di akhirat dan kehidupan setelah mati sebelum kiamat. 

Ini adalah penafsiran yang sangat bathil terhadap al Quran. Sungguh tafsir dan keyakinan Syi’ah ini sangat aneh jika dibandingkan dengan tafsir Ibnu Abbas tentang ayat ini.
Makna ayat, tentang mati dua kali dan hidup dua kali, adalah sebagaimana yang ditafsirkan oleh ahli tafsir zaman Rasulullah yaitu Ibnu Abbas yang berkata : Dulu sebelum Allah menciptakan kamu, kamu adalah tanah dan inilah kematian (mati pertama, pen.). Kemudian Dia menghidupkan kamu sehingga terciptalah kamu dan inilah kehidupan (hidup pertama, pen.). Setelah itu Dia mematikan kamu kembali, sehingga kamu kembali ke alam kubur dan itulah kematian yang kedua. Selanjutnya Dia akan membangkitkan kamu pada hari Kiamat kelak. Dan itulah kematian kedua (Tafsir Ibnu Katsir). 

Sungguh keyakinan kaum Syi’ah tentang raj’ah ini adalah bertentangan dengan tafsir Ibnu Abbas sebagaimana dinukil Imam Ibnu Katsir dalam kitab Tafsir beliau. Dan sangatlah aneh karena mengatakan bahwa hidupnya kembali imam imam mereka adalah untuk menghukum para sahabat Nabi. Padahal sahabat Nabi adalah orang orang yang Allah ridha kepadanya.
  
Wallahu A’lam. (962)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar