Jumat, 24 Februari 2017

NILAI SEDEKAH RUSAK KARENA DIUNGKIT UNGKIT



NILAI SEDEKAH RUSAK KARENA DIUNGKIT UNGKIT

Oleh : Azwir B. Chaniago

Bersedekah berupa harta yang diberikan kepada orang fakir, miskin dan orang orang lemah yang membutuhkan adalah perbuatan mulia dan benar benar dianjurkan dalam agama kita. 

Sungguh sangatlah banyak keutamaan yang dijanjikan Allah Ta’ala kepada orang orang yang  bersedekah, diantaranya adalah bahwa Allah Ta’ala akan melipat gandakan pahala sedekah dengan harta sampai 700 kali lipat. 

Allah berfirman : Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (Q.S al Baqarah 261).

Bahkan Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam  menjelaskan  bahwa sedekah bisa menghapus kesalahan. Beliau bersabda : “ Ashshadaqatu tuthfi-u khathiiata kamaa yuthfi-u maa-un naara”. Sedekah itu menghapus kesalahan sebagaimana air memadamkan api.” (H.R Imam Ahmad, at Tirmidzi dan yang lainnya).

Imam Fudhail bin Iyadh berkata : Mereka (orang orang miskin yang kita beri sedekah) membawa perbekalan perbekalan kita menuju akhirat tanpa upah sedikitpun hingga mereka meletakkannya diatas timbangan (amal kita) di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Tapi ketahuilah bahwa sedekah haruslah diberikan dengan ikhlas untuk mencari ridha Allah Ta’ala saja. Bahkan Allah Ta’ala mengingatkan orang orang beriman untuk menjaga nilai sedekahnya agar tidak rusak atau  terhapus karena mengungkit ungkitnya.
Allah berfirman : ”Wahai orang orang yang beriman !. Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena riya’ (pamer) kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari akhir”. (Q.S al Baqarah 264)

Kalau kita perhatikan, dalam ayat ini terdapat empat perkara yang bisa merusak pahala sedekah. (1) Menyebut nyebut atau mengungkit ungkit sedekah. (2) Menyakiti perasaan penerima sedekah. (3) Bersedekah, berinfak karena riya’ dihadapan manusia. (4) Tidak beriman kepada Allah Ta’ala dan hari kemudian, karena suatu amal hanya bernilai di sisi Allah jika dilandasi iman.

Tentang al mann dan al adza dalam ayat ini dijelaskan oleh Syaikh Abu Bakar al Jazairi. Beliau berkata : Al mann adalah menyebut nyebut  sedekah dan menghitung hitungnya kepada orang yang menerima sedekah dengan bentuk pemberian kebaikan kepadanya. Sedangkan al adza adalah menyekiti orang yang menerima sedekah dan menghinakannya dengan kalimat yang pedas atau kalimat yang merusak kehormatannya atau menjatuhkan kemuliaannya.  (Tafsir Aisarut Tafasir).

Rasulullah juga telah mengingatkan kita semua bahwa seseorang yang mengungkit ungkit pemberiannya mendapat ancaman tidak masuk surga, sebagaimana sabda beliau : “Tiga orang yang Allah ‘Azza wa Jalla tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat : Anak yang durhaka kepada kedua orang tuanya, wanita yang menyerupai laki laki dan dayyuts. 

Tiga orang yang tidak akan masuk surga : Anak ang durhaka kepada kedua orang tuanya, pencandu khamr dan orang  yang menyebut nyebut apa yang dia berikan”   (H.R Imam Ahmad dan an Nasa’i, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Pada kenyataannya memang ada orang orang yang telah memberikan sesuatu kepada orang lain berupa harta atau yang lainnya lalu beberapa waktu kemudian diungkit ungkit sehingga yang menerima bisa jadi merasa tidak nyaman bahkan bisa terhina.

Oleh sebab itu mari kita jaga keikhlasan kita dalam berbuat baik seperti sedekah atau yang lainnya  yaitu (1) Ikhlas pada saat akan memberikan. (2) Ikhlas pada  saat sedang memberikan dan (3) Ikhlas  setelah memberikan. Dengan demikian maka insya Allah pahala sedekah kita akan tetap bernilai di sisi Allah Ta’ala.
Wallahu A’lam. (966).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar