Jumat, 12 Desember 2014

TINGGALKAN YANG TIDAK BERMANFAAT



TINGGALKAN YANG TIDAK BERMANFAAT

Oleh : Azwir B. Chaniago

Seorang hamba senantiasa akan melakukan segala  sesuatu yang bermanfaat untuk dunia dan terutama untuk akhiratnya baik berupa perkataan maupun perbuatan. Tentang hal ini  Rasulullah telah mengingatkan kita dengan sabda beliau :“ In min husni islamil mar’i tarkuhuu ma laa ya’niih.” Sesungguhnya  tanda baiknya keislaman seseorang adalah meninggalkan hal hal yang tidak perlu baginya (H.R  at Tirmidzi, Ibnu Majah, Imam Ahmad dan selainnya).

Imam Ibnu Rajab antara lain menjelaskan : Maksud hadits ini,  salah satu tanda bagusnya keislaman seseorang adalah meninggalkan apapun yang tidak perlu baginya baik itu berupa perkataan dan perbuatan. Ia hanya akan berkata dan berbuat apa yang perlu baginya. Keperluan yang dimaksud adalah perkara yang ia butuhkan sehingga ia mencari dan mengharapkannya

Imam Ibnul Qayyim, dalam Kitab Fawa’idul Fawaid menyebut sepuluh hal yang tidak bermanfaat atau sia sia.

Pertama :  Ilmu yang tidak diamalkan

Kedua : Amal yang tidak didasari ikhlas lagi tidak mengikuti sunnah.

Ketiga : Harta yang tidak dinafkahkan. Pemilik harta tidak  tidak menikmati seluruh hartanya di dunia dan juga tidak meletakkannya dihadapannya di akhirat.

Keempat : hati yang kosong dari cinta kepada Allah, rindu kepada-Nya dan tenteram bersama-Nya.

Kelima : Badan yang tidak dipergunakan untuk taat dan berkhidmat kepada-Nya.

Keenam : Rasa cinta yang tidak diikat dengan keridhaan yang dicintai dan melaksanakan perintah-Nya.

Ketujuh : Waktu yang terbuang percuma, tidak digunakan untuk melakukan yang telah terlewati atau untuk menggapai kebajikan dan ibadah.

Kedelapan : Pikiran yang menjelajah tanpa tujuan yang jelas.

Kesembilan : Melayani orang yang tidak menjadikan seseorang dekat kepada Allah dan juga tidak memberikan manfaat di dunia.

Kesepuluh : Ketakutan dan harapan kepada makhluk yang ubun ubunnya berada di tangan Allah, dia adalah tawanan dalam genggaman-Nya, dan dia sendiri tidak memiliki bahaya dan manfaat, tidak juga memiliki kehidupan, kematian dan tempat kembali.

Insya Allah, kita berusaha untuk menjaga diri  agar  tidak berkata dan berbuat yang sia sia dalam hidup ini.

Wallahu a’lam. (158)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar