Senin, 15 Desember 2014

NABI TIDAK MEWARISKAN HARTA



NABI TIDAK MEWARISKAN HARTA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Pada suatu kali  Abu Hurairah keluar dari masjid. Dia melihat banyak orang sedang sibuk dengan urusan dagangannya. Lalu Abu Hurairah berkata kepada mereka : Wahai saudaraku kenapa engkau masih sibuk saja dengan urusan daganganmu. Kenapa engkau tidak pergi ke masjid. Saat ini masjid  sedang dibagi bagikan warisan Rasulullah yang sangat banyak. Tidakkah engkau ingin mendapatkannya.

Orang orang yang mendengar sangat tertarik dan ingin mendapatkan warisan dari Nabi. Lalu mereka ramai ramai bersegera pergi masjid. Tidak lama kemudian mereka keluar lagi. Dengan perasaan kecewa mereka berkata kepada Abu Hurairah : Wahai Abu Hurairah, sungguh kami sudah ke masjid tapi kami tidak melihat orang membagikan warisan Rasulullah. 
Lalu apa yang kalian lihat kata Abu Hurairah. Mereka berkata : Kami cuma melihat orang orang duduk berhalaqah halaqah sedang mengkaji al Qur an dan Hadits Nabi.

Abu Hurairah berkata : Sungguh bodoh kalian ini, ketahuilah bahwa Rasulullah tidak mewariskan dinar dan dirham. Warisan dari Rasulullah adalah al Qur an dan Sunnahnya. Kenapa kalian tidak ikut mengambilnya.  Sungguh mengkaji al Qur an dan Hadits Nabi  jauh lebih berharga dari harta manapun yang kalian kumpulkan. 

Rasulullah bersabda : “Wa innal ‘ulamaa-a waratsatul anbiyaa-a, wa innal anibiyaa-a lam yuwarritsuu dinaaran walaa dirhaman, warratsatul ‘ilma, faman akhadzahu akhadza bihazhzhan waafirin”. Dan sungguh para ulama adalah ahli waris para nabi, para nabi tidak meninggalkan dinar dan dirham, tetapi mewariskan ilmu. Siapa saja yang mengambilnya berarti ia telah mengambil bagian yang banyak. (H.R Imam at Tirmidzi dan Imam Abu Dawud).

Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Wallahu a’lam. (164)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar