Sabtu, 13 Desember 2014

NASEHAT PERNIKAHAN TIKA-PONCO



NASEHAT PERNIKAHAN TIKA DAN PONCO

Oleh : Azwir B. Chaniago

Kata Pengantar.
Dengan memohon pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala, nasehat pernikahan ini ditulis dan disampaikan pada acara pernikahan putri Bapak Abdurrahman Shaleh dengan putra Bapak Hendrik Sugiyadi (alm.) yaitu : SARTIKA CAHYANING ATI dengan PONCO BUDI UTOMO. Akad nikah berlangsung pada hari Ahad, 21 Safar 1436 H bertepatan dengan 14 Desember 2014 M bertempat di Masjid al Kautsar, perumahan Pulo Gebang Permai, Cakung Jakarta Timur. Nasehat ini diberi judul :
“ SABAR DAN SYUKUR SEBAGAI MODAL UTAMA MEMBINA RUMAH TANGGA”.

Muqaddimah
Dalam sebuah kisah disebutkan  bahwa dahulu ada seorang laki laki yang baru saja menikah. Istrinya sangat cantik tapi si suami sangat tidak imbang dengan istrinya.  Maaf saya tidak ingin menyebut suaminya tidak ganteng apalagi mengatakan jelek.

Pada malam pertama pertemuan mereka,  istrinya berkata : Alhamdulillah, insya Allah aku bisa masuk surga. Kenapa kata suaminya. Baru ketemu saja kamu sudah bilang bisa masuk surga.  Ada apa. Lalu dijawab : Aku cantik dan aku sabar mendapatkan suami yang jelek seperti kamu. Kenapa,  kata suaminya.  Si istri menjelaskan : Bukankah Allah telah berfirman : “Wallahu yuhibbush shabiriin.” Dan Allah mencintai orang orang yang sabar. (Q.S Ali Imran 147).

Suaminya juga tidak mau kalah dan berkata : Alhamdulillah, insya Allah aku juga bisa masuk surga. Kenapa kata istrinya. Lalu suaminya menjawab : Aku jelek dan aku bersyukur mendapat istri yang cantik seperti kamu. Kenapa begitu kata istrinya. Bukankah Allah telah berfirman : “Wain tasykuruu yardhahu lakum”. Dan jika kamu bersyukur Dia (Allah) meridhai kesyukuranmu (Q.S az Zumar 7)

Ya, begitulah jika laki-laki shalih ketemu wanita shalihah. Insya Allah surga sudah menunggu mereka. 

Tapi kalau pasangan baru yang ada dihadapan kita ini bagaimana. Yang satu cantik dan yang satu ganteng jadi dua duanya wajib bersyukur. Kenapa wajib bersyukur karena memang yang mencari jodoh ini kalian berdua tapi ketahuilah bahwa menetapkan ini jodoh yang terbaik bagimu adalah Allah Ta’ala. Insya Allah dengan bersyukur keduanya bisa berkumpul dalam kebaikan, bukan hanya di dunia tapi juga  di surgaNya Allah nanti di akhirat. Insya Allah.

Sabar dan syukur harus jadi pegangan.
Dari kisah diatas ada dua hal penting yang sangat baik untuk dipegang dalam kehidupan kita ini. Terutama sekali untuk menjalani hidup berumah tangga bagi pasangan  pengantin baru ataupun pengantin lama yaitu sabar dan syukur. Jadikan dua kata ini sebagai modal utama  dalam membina keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah.

Imam Ibnul Qayyim  mengatakan bahwa iman itu ada pada dua sisi yaitu  satu sisi sabar dan yang lainnya sisi syukur.  Sabar adalah tuntutan syukur. Sabar tidak bisa direalisasikan kecuali dengan syukur. Syukur adalah tuntutan sabar. Tidaklah sabar bisa bisa direalisasikan kecuali dengan syukur. Jika sabar hilang maka hilang pula syukur dan jika syukur hilang maka hilang pula sabar. 

Imam Ibnul Qayyim juga mengatakan bahwa iman itu ada pada dua sisi yaitu  satu sisi sabar dan yang lainnya sisi syukur. Lalu beliau membawakan satu firman Allah : “Inna fii dzaalika la-ayaatin likulli shabbaarin syakuur” Sesungguhnya yang demikian itu, benar benar terdapat tanda tanda kekuasaan Allah bagi setiap orang yang sabar lagi bersyukur. (Q.S Saba’ 19).    
Jadi sabar landasannya adalah syukur dan syukur landasannya adalah sabar. Orang tidak bisa bersabar karena tidak bisa bersyukur dan orang tidak bisa bersyukur karena   tidak akan bisa bersabar. Keduanya harus jalan bareng seimbang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan.

Ketahuilah bahwa sungguh apa yang ada dalam sabar dan syukur semuanya adalah kebaikan. Memang dua kata ini mudah diucapkan dan  tidak terlalu mudah untuk merealisasikannya. Tapi bagaimanapun inilah kunci dalam semua kebaikan yang didambakan.  
   
Rasulullah telah mengingatkan kita bahwa sungguh sabar dan syukur itu semuanya adalah kebaikan.
 Beliau bersabda : “’Ajaban li amril mu’minini inna amrahu kullahu lahu khairun, wa laisa dzaalika li ahadin illaa lil mu’minin, in ashabat-hu sarraa-u syakara, fakaana khairal lahu, wain ashabat-hu dharraa-u shabara fakaana khairal lahu.” Memang sangat menakjubkan urusan orang mukmin itu, karena semua urusannya adalah baik, dan ini tidak akan terjadi pada seorangpun kecuali pada orang mukmin. Jika mendapat kesenangan dia bersyukur, maka yang demikian itu adalah lebih baik baginya. Dan jika ditimpa kesusahan dia bersabar, maka yang demikian itu adalah lebih baik bagi baginya. (H.R Imam Muslim). 
  
Ketahuilah hadirin, wabil khusus pengantin baru dan juga pengantin lama. Kunci kelanggengan dan keharmonisan  satu keluarga  kembali kepada dua hal ini. Semua kebaikan  dalam aqidah, ibadah, akhlak dan muamalah akan bermuara kepada kedua hal ini yakni sabar dan syukur. Jadi peganglah dengan kuat dan amalkan dalam kehidupan berumah tangga. Terkadang dalam satu keadaan kita butuh sabar dan terkadang butuh syukur. Tapi tidak jarang pula pada satu keadaan kita butuh sabar dan syukur sekaligus.

Nasehat pakar perkawinan dan rumah tangga.
Kita semua mengetahui sungguh sangatlah banyak teori yang diajarkan oleh para pakar tentang membina keluarga agar langgeng, harmonis dan sejahtera. Bolehlah kita sebut beberapa contohnya. Untuk membina rumah tangga yang bahagia kata para pakar maka pasangan suami istri harus saling mencintai, saling menghargai, saling memahami kelebihan dan kekurangan masing masing, selalu menghormati orang tua dan minta nasehatnya, membina komunikasi yang baik, saling mengingatkan, siap secara bersama menghadapi berbagai cobaan, pandai mengatur rumah tangga dan mengatur keuangan keluarga, qanaah, beriman dan bertakwa. Kalau diurut ini akan panjang sekali. Tapi sekali lagi dikatakan bahwa semuanya itu kembali kepada sabar dan syukur. 

Salah satu contoh, cara yang ditekankan oleh para pakar agar berhasil    membina keluarga yang langgeng dan harmonis adalah saling memahami dan siap menerima kelebihan dan kekurangan masing masing. Ya benar nasehat ini shahih. Tapi ketahuilah bahwa saling memahami dan siap menerima kelebihan dan kekurangan masing itu hanya mudah diucapkan. Prakteknya bagaimana. Semuanya harus bersandar kepada sabar dan syukur. Tanpa sabar dan syukur semua nasehat pakar itu bisa macet tidak akan jalan. Bukankah kunci keberhasilan untuk siap menerima kekurangan pasangan adalah sabar dan kunci siap menerima kelebihan pasangan adalah syukur.

Rincian tentang sabar.
Apa itu sabar. Imam Ibnul Qayyim dalam Kitabnya Madarijus Saalikin menjelaskan bahwa secara etimologi sabar itu bermakna menahan atau mencegah. Secara istilah kata beliau makna sabar adalah :

1.     Menahan diri dari berputus asa
2.     Menahan amarah jiwa
3.     Mencegah lisan dari mengeluh
4.     Mencegah anggota badan untuk berbuat mungkar.

Kenapa sabar ini penting dan dibutuhkan pada setiap saat. Syaikh Ahmad Faridh seorang Ulama dari Mesir. dalam Kitabnya Tazkiyatun Nufus berkata : Seorang hamba selalu membutuhkan kesabaran dalam setiap keadaannya. Sebab ia selalu berada dalam perintah yang wajib dilaksanakan dan larangan yang wajib dia tinggalkan. Dia senantiasa berada pada takdir Allah serta kenikmatan yang wajib dia syukuri. Apabila semua perkara ini tidak bisa lepas dari dirinya maka kesabaran harus senantiasa berada pada dirinya.

Rincian tentang syukur.
Para ulama menjelaskan bahwa syukur itu hukumnya wajib. Dan ketahuilah bahwa syukur itu  ada pada tiga tempat :
1.  Dihati yaitu dengan meyakini dihati bahwa semua nikmat itu berasal dari Allah dan bukan dari yang lain. Allah berfirman : “Wamaa bikum min ni’matin faminallah” Dan apa saja nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allah (Q.S an Nahal 53)

2.    Dilisan yaitu dengan senantiasa memuji Allah atas nikmatnya. Dan boleh juga dengan menyebut nyebut nikmat itu. Allah berfirman : “Wa amma bini’mati rabbika fahaddits.” Dan terhadap nikmat Rabbmu hendaklah engkau sebut sebut (dengan bersyukur). Q.S ad Duhaa 11)

3.  Dibuktikan dengan perbuatan yaitu dengan melakukan perintah perintah Allah dan berhenti dari laranganNya. Ketahuilah bahwa   ibadah yang kita lakukan adalah tanda syukur kita kepada Allah. Jadi seseorang yang malas beribadah atau beramal shalih maka berarti dia malas untuk bersyukur. Na’udzubillah.

Seorang hamba haruslah banyak bersyukur terhadap nikmat yang Allah berikan. Tentang hal ini Ibnu Mas’ud seorang sahabat Nabi menjelaskan bahwa syukur itu memiliki dua tujuan utama :

1.   Untuk mempertahankan nikmat yang telah ada. Kalaupun diambil Allah akan berikan pengganti yang lebih baik.

2.  Untuk mendapatkan tambahannya. Tambahan ini bisa berupa materi yang kelihatan, bisa juga berkahnya yang ditambah.

Ananda Tika dan Ponco, peganglah dua hal ini yaitu sabar dan syukur. Ini adalah the golden key, kunci emas jangan diabaikan dalam membina rumah tangga. Kembalikan dan sikapi segala sesuatu dengan sabar dan syukur. Insya Allah rumah tanggamu akan bahagia didunia dan bahkan sampai ke akhirat. Dan jangan lupa bahwa kesabaran dan syukurmu dalam menjalani bahtera rumah tangga juga akan mendatangkan kebahagian bagi  orang tuamu  dan  mertuamu.

Bagaimana dengan rizki
Ada diantara peganten baru setelah diberi nasehat perkawinan lalu ingin bertanya. Pertanyaannya adalah :  Rizki kami nanti bagaimana pak Ustadz. Sesungguhnya rizki seorang hamba, Allah yang menjamin. Dan kalau Allah yang menjamin apa lagi yang mau dikhawatirkan. Kalau khawatir dengan rizki, maaf ya, ini namanya tidak berbaik sangka kepada Allah. Jangan pernah beranggapan bahwa Allah kikir. Ketahuilah bahwa Allah itu Mahapemurah dan Mahakaya. Kalau kita yakin bahwa kita memiliki Allah yang Mahapemurah dan Mahakaya maka tidaklah dianggap sebagai kebaikan jika kita masih khawatir dengan rizki.

Allah berfirman : “Wamaa min  daabbatin fil ardhi illa ‘alallahi rizquha” Dan tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rizkinya. (Q.S Hud 6).

Kewajiban seorang hamba adalah berusaha mencari yang rizki yang halal dan dengan cara yang halal. Jadi harus berusaha. Seorang hamba tidak perlu bersusah payah memikirkan akan dapat rizki berapa, karena Allah telah menentukannya. Dapat banyak atau sedikit itu adalah hitungan kalkulator kita. Tapi berapapun yang diberikan Allah itulah yang terbaik buat hamba-Nya. Ini kembali lagi kepada dua keadaan yaitu sabar dan syukur.

Dengan kasih sayangNya, Allah senantiasa menyediakan rizki yang baik bagi hamba hambaNya yang beriman.
Ketahuilah bahwa jika  pada suatu waktu Allah menutup satu pintu rizki untuk seorang hamba maka sebenarnya Allah bermaksud membuka pintu rizki yang lain dan lebih baik. Bisa jumlah dan jenisnya yang lebih baik dan bisa pula keberkahannya yang bertambah. 

Dalam Kitab Fawa’idul Fawa’id, Imam Ibnul Qayyim, mengingatkan kita agar merenungkan bagaimana rizki yang diberikan Allah berpindah dari yang sedikit menjadi yang banyak dan dari sesuatu yang baik kepada yang lebih baik.
Kata beliau : Cobalah renungkan. Pada waktu seorang hamba masih berada dalam kandungan ibunya, diberi rizki oleh Allah melalui satu jalan saja yaitu melalui tali pusarnya.

Setelah lahir kedunia maka rizki melalui satu jalan tadi yaitu tali pusar ini diputus. Dengan demikian putuslah pula rizkinya.  Tapi dengan kasih sayangNya pula, rizki yang satu jalan ini diganti oleh Allah dengan rizki dari dua jalan yaitu dua saluran ASI dari ibunya,  yaitu minuman yang segar  dan lezat. Ini adalah rizki atau makanan terbaik bagi si bayi.

Selanjutnya, apabila seorang bayi telah  berakhir masa penyusuannya yaitu paling lama dua tahun, maka sudah tertutup baginya rizki dari dua jalan saluran  asi tadi.  Tapi Allah telah mempersiapkan rizkinya melalui empat jalan. Dua jalan berupa minuman yaitu air segar dan susu dan dua jalan berupa makanan yaitu  dari tumbuh-tumbuhan  dan hewan.  

Kemudian, setelah pintu rizki yang empat macam ini ditutup tersebab datangnya ajal, maka bagi orang yang beriman Allah bukakan  lagi kenikmatan baru dan jauh lebih hebat dari rizki dan kenikmatan yang lalu yaitu delapan pintu surga. Dan orang yang beriman dan bertakwa boleh memilih dari pintu mana saja dia mau masuk.

Penutup
Demikianlah nasehat yang singkat ini disampaikan  semoga bermanfaat bagi kita semua terutama pengantin baru dan juga penganten lama.

Sebelum ditutup saya ingin mengucapkan selamat kepada keluarga besar Bapak Abdurrahman Saleh dan keluarga besar Bapak Hendrik Sugiyadi (alm) yang dengan izin Allah  putra putrinya telah dinikahkan yaitu Tika dan Ponco. Saya dan juga semua yang hadir berdoa kepada Allah agar pasangan yang baru ini selalu berada dalam lindunganNya, langgeng  dan harmonis keluarganya, diberi rizki yang halal dan banyak serta tetap menjaga ketaatannya kepada Allah.  Semoga Allah memberinya keturunan yang shalih dan shalihah. 

Wallahu a’lam. (160)

  


 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar