Selasa, 09 Desember 2014

KEBAIKAN MENDATANGKAN KEBAIKAN



KEBAIKAN MENDATANGKAN KEBAIKAN PULA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Seorang hamba yang selalu menyibukkan diri dengan amalan amalan shalih dalam perjalanan hidupnya maka insya Allah dia akan akan menutup hidupnya dalam kebaikan dan keselamatan yaitu husnul khatimah. Sungguh kebaikan adalah awal dari kebaikan. Begitupun sebaliknya.
Sungguh Allah telah berfirman : “Hal jazaa-ul ihsaani illal ihsaan. Tidak ada balasan kecuali  kebaikan (pula) Q.S ar Rahman ayat 60.

Itulah sebabnya orang orang shalih dari dahulu hinga sekarang tidak pernah lalai sedikitpun dari berbagai kegiatan ibadah dan amal kebaikan. Mereka melakukan ibadah wajib secara sungguh sungguh dan menambahnya dengan ibadah ibadah sunat dengan sunguh sungguh pula. Untuk itu  mereka belajar ilmu dan berusaha mengajarkan ilmu agar menjadi manusia dengan predikat terbaik. Terbaik dalam menjalani hidupnya dan terbaik pula pada masa akhir hidupnya.

Ada satu kisah yang bisa menjadi ibrah atau pelajaran bagi kita yaitu bagaimana seorang ulama terdahulu menjalani hidupnya dengan ilmu dan amal shalih. Ternyata akhirnya dia mendapatkan manfaat dari ilmu dan ibadahnya bahkan sampai saat sakaratul maut.  

Khatib al Baghdadi menulis dalam Kitabnya Tarikh Baghdad bahwa Muhammad bin Muslim bin Warah berkata : Saya dan Abu Hatim ar Razi datang kepada Abu Zur’ah yang sedang menghadapi sakaratul maut. Saya berkata kepada Abu Hatim ar Razi : Mari kita talqin beliau dengan ucapan Laa ilaaha ilallah

Abu Hatim menjawab : Saya malu untuk mentalqin Abu Zur’ah. (Abu Zur’ah adalah seorang ulama besar, banyak mempelajari,  menghafal dan mengajarkan  hadits dan ahli ibadah, pen.) Tapi mari kita membaca hadits tentang kalimat talqin itu. Barangkali jika beliau mendengar maka beliau bisa menjawab. 

Muhammad bin Muslim berkata  dengan memulai menyebut sanad hadits tersebut : Menceritakan kepada kami Abu Ashim an Nabil, menceritakan kepada kami Abdul Hamid bin Ja’far, lalu saya tidak bisa meneruskan saya lupa hadits tersebut seolah olah saya belum pernah mendengar atau membaca hadits tersebut.

Abu Hatim ar Razi juga mulai membacakan sanad hadits yang dimaksud : Menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar , menceritakan kepada kami Ashim an Nabil dari Abdul Hamid bin Ja’far. Tapi ternyata Abu Hatim tidak bisa meneruskannya karena lupa sanad hadits tersebut. Seolah olah dia belum pernah mendengar atau membacanya.

Tanpa diduga Abu Zur’ah yang dalam keadaan sakaratul maut membuka matanya dan berkata : Menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar, menceritakan kepada kami Abu Ashim an Nabil, menceritakan kepada kami Abdul Hamid bin Ja’far dari Shalih bin Abi ‘Arib dari Katsir bin Murrah dari Mu’adz bin Jabbal Radhiallahu ‘Anhu berkata dari Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam : “Man kaana aakhiru kalamihi Laa ilaha illallahu dakhalal jannah” Barang siapa yang akhir ucapannya di dunia Laa ilaha illallahu maka dia akan masuk surga.   
Setelah menyampaikan hadits tersebut secara lengkap, berikut sanadnya sampai kepada Rasulullah, beliau Abu Zur’ah wafat. 
 
Jadi seorang yang semasa hidupnya menyibukkan diri dengan amalan amalan yang baik,  maka insya Allah umurnya akan ditutup dalam amal dan keadaan yang baik pula. Abu Zur’ah adalah salah seorang yang semasa hidupnya menyibukkan diri dengan hadits maka Allah jadikan itu sebagai akhir hidupnya. Insya Allah husnul khatimah.

Mari kita pikirkan bersama,  jalan hidup mana yang akan kita tempuh. Insya Allah kita akan memilih jalan hidup yang lurus, yaitu dibawah naungan Iman, Islam, Ilmu dan amal shalih. Semoga dengan itu semua, Allah akan memberikan husnul khaatimah atau akhir yang baik dari kehidupan kita. 

Semoga bermanfaat. Allahu a’lam.
      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar