Minggu, 07 Desember 2014

JUMLAH AYAT AL QUR AN



JUMLAH AYAT AL QUR AN

Oleh : Azwir B. Chaniago

Muqaddimah.
Al Qur-an adalah Kalamullah, firman Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad Salallahu ‘alaihi wasallam melalui Malaikat Jibril, dengan lafal dan maknanya. (Ensiklopedi Islam 4/132). Dan al Qur an merupakan kitab yang diturunkan Allah sebagai sumber pertama dan paling utama dari seluruh ajaran Islam. Fungsinya adalah sebagai petunjuk atau pedoman bagi manusia untuk mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
Mushaf al Qur an tersusun secara sistematis dengan petunjuk Allah melalui Malaikat Jibril. Susunannya adalah dalam bentuk juz, hizib, surat,   ruku’ dan ayat. 

Disangka berbeda dalam jumlah ayat.
Kalau seorang muslim ditanya tentang jumlah juz dalam al Qur an semua dengan mudah bisa menjawab yaitu 30 juz. Berapa jumlah surat dalam al Qur an akan dijawab 114 surat. Berapa jumlah ruku’ dalam al Qur an akan dijawab ada 554 ruku’. Semuanya benar.

Lalu jika ditanyakan tentang jumlah ayat maka umumnya menjawab ada 6.666 ayat. Ini adalah pendapat yang masyhur di masyarakat kita. Bahkan ada juga diantara ustadz atau guru guru kita dalam ceramahnya, dengan mantap mengatakan bahwa jumlah ayat dalam al Qur an adalah 6.666 ayat.

Ketahuilah bahwa ketika menyebutkan jumlah ayat dalam al Qur an ternyata para ulama berbeda pendapat. Ada yang menyebut angka 6.204, 6.205, 6.214, 6.219, dan 6.226 ayat. Ada pula ulama yang menyebutkan selain angka itu.

Pertama : Imam  al Alusi menyebut angka 6.616 ayat.
Kedua : Menurut ulama Kuffah diantaranya Syaikh Abdurrahman as Salmi menyebut angka 6.236 ayat.
Ketiga : Imam as Suyuti menyebutkan bahwa ayat al Qur an adalah 6.000  lebih.
Keempat : Imam Ibnu Katsir, beliau lebih hati hati. Beliau mengatakan bahwa jumlah ayat al Qur an adalah 6.000 lebih dan lebihnya (berapa) diperselisihkan oleh para ulama.  

Komentar musuh musuh Islam.
Perbedaan pendapat dikalangan ulama tentang jumlah ayat ayat al Qur an ternyata juga menjadi  salah satu bahan bagi musuh musuh Islam untuk memojokkan Islam. Diantara mereka ada yang berkomentar bahwa jika jumlah ayatnya berbeda berarti ada perbedaan antara satu al Qur an dengan al Qur an yang lainnya. Pada hal sungguh tidaklah demikian adanya. 

Kenapa ada perbedaan.
Bagi orang orang awam yang mungkin kurang pemahamannya menjadi pertanyaan juga. Kenapa bisa ada perbedaan. Bukankah mushafnya sama yaitu mushaf Utsmani. Ketahuilah bahwa perbedaan bukan ada pada jumlah ayat dalam mushaf tetapi karena ada perbedaan ulama dalam cara menghitungnya.  Diantaranya adalah  :

Pertama : Perbedaan dalam menetapkan status basmalah yang ada dalam permulaan surat. Diantaranya ada Ulama yang menghitungnya sebagai ayat al Qur an dan ada pula yang tidak.

Kedua : Perbedaan dalam menetapkan status  potongan huruf hijaiyah yang ada pada beberapa awal surat, seperti Aliflaammiim, Aliflaamraa, Yaasiin, Thaahaa dan yang lainnya. Ada ulama menghitungnya sebagai ayat al Qur an. Tapi ada pula Ulama dengan ijtihadnya tidak menghitung potongan potongan huruf hijaiyah ini sebagai ayat.

Ketiga : Perbedaan dalam menentukan titik sebagai akhir suatu ayat. Sehingga ada diantara Ulama menghitung satu ayat sebagai dua ayat tersebab perbedaan titik sebagai penentuan akhir sebuah ayat. 

    
Sikap dalam memahami perbedaan ini.
Bagi orang orang yang telah mengetahui penyebab perbedaan pendapat dikalangan ulama tentang jumlah ayat dalam al Qur an maka tidaklah dianjurkan untuk menegaskan jumlah ayat  al Qur an dalam bilangan tertentu. Tidaklah perbedaan pendapat ulama tentang penyebutan angka ini berarti  menimbulkan perbedaan dalam isi al Qur an. Sekali kali tidak. Sungguh tidaklah ada perbedaan isi al Qur an yang satu dengan al Qur an yang lain baik huruf dan titiknya apalagi ayatnya. 

Allah berfirman : Innaa nahnu nazzalnadz dzikra, wa innaa lahuu lahaafizhuun” Sesungguhnya, Kamilah yang menurunkan al Qur an dan sesungguhnya  Kami benar benar memeliharanya. (Q.S al Hijr 9).  
  
Syaikh as Sa’di berkata : Dan sesungguhnya Kami benar benar memeliharanya, bermakna  bahwa al Qur an dipelihara Allah pada waktu diturunkan dan sesudah diturunkannya. Dalam masa diturunkannya, Allah menjaganya dari pencurian dengar yang dilakukan syaithan yang terkutuk. Setelah diturunkannya, Allah memeliharanya dengan meletakkannya di kalbu Rasul-Nya, dan menempatkannya di hati hati umat Rasulullah. Allah memelihara lafazh lafazhnya dari pengubahan, penambahan atau pengurangan, dan menjaga makna maknanya dari perubahan. (Lihat Taisir Tafsir Kariimir Rahmaan)

Wallahu a’lam.

  

3 komentar:

  1. Soal jumlah ayat dalam alquran yang berbeda beda itu hanya dalam teori....faktanya semua Alquran yang tercetak sekarang ini secara resmi di Madinah sejak 1983 semua sama dan alaihi misalnya tidak ada alquran tercetak yang memisahkan bismillah, selalu bernomor 1 dari 7 ayat yang ada....anehnya dalam sholat imam masih sering berpegang kepada pendapat mazhab dan tidak membaca atau hanya memelankan suara dalam bacaan sholat yang di jzaharkan bukan kepada fakta dalam alquran.

    BalasHapus
  2. Maksudnya Alfatiha selalu 7 ayatnya termasuk bismillah, tidak ada alquran yang memisahkan bismillah diluar ayat Alfatiha tidak ada alquran yang surat Alfatihanya yang dimulai dengan ayat pertama Alhamdulilah semua bismillah nomor 1.

    BalasHapus
  3. Maksudnya Alfatiha selalu 7 ayatnya termasuk bismillah, tidak ada alquran yang memisahkan bismillah diluar ayat Alfatiha tidak ada alquran yang surat Alfatihanya yang dimulai dengan ayat pertama Alhamdulilah semua bismillah nomor 1.

    BalasHapus