Jumat, 12 Desember 2014

DERAJAT TINGGI DENGAN AL QUR AN



DERAJAT TINGGI DENGAN AL QUR AN

Oleh : Azwir B. Chaniago

Muqaddimah
Allah menurunkan al Qur an dengan tujuan utama adalah sebagai petunjuk bagi manusia. Allah berfirman : “Syahru ramadhaanal ladzii unzila fiihil qur anu, hudal linnaasi wa baiyinaatin  minal hudaa wal furqaan” Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan al Qur an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil.  Q.S al Baqarah 185.

Untuk mendapatkan petunjuk itu maka manusia haruslah membacanya, mempelajari, mengamalkan dan mendakwahkannya sesuai dengan kemampuan. Al Qur an juga akan mengangkat manusia menjadi manusia terbaik dengan mempelajari dan mengajarkannya. Rasulullah bersabda : “Khairukum man ta’alamal qur an wa ‘allamahu”  Sebaik baik kalian adalah yang mempelajari al Qur an dan mengajarkannya. (H.R at Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Tentang hadits ini, Imam Ibnu Hajar Ashqalani  berkata : Tidak diragukan lagi bahwa orang yang bisa menggabungkan antara belajar dan mempelajari al Qur an adalah orang yang sempurna bagi dirinya dan bagi orang lain, yaitu orang yang mampu mengumpulkan yang manfaat  yang sedikit dan yang banyak.

Derajat diangkat melalui al Qur an
Sungguh Allah akan mengangkat derajat orang yang mau mempelajari al Qur an, menerima ajaran al Qur an dan berjuang menegakkannya ditengah tengah manusia dengan mendakwahkannya.

Ada banyak kisah nyata yang bisa menjadi ibrah atau pelajaran bagaimana manusia telah diangkat derajatnya dengan al Qur an. Diantaranya adalah :

Pertama : Dikisahkan  bahwa pada suatu waktu Khalifah Umar bertemu dengan Nafi’ bin Harits didaerah Usfan. Lalu Khalifah bertanya kepada Nafi’:  Siapa yang telah engkau tunjuk sebagai penggantimu (sementara) menjadi Gubernur Makkah. Nafi’ menjawab : Saya telah menunjuk Abu Abza sebagai Gubernur pengganti sementara. Siapa itu Ibnu Abza tanya Umar. Dijawab oleh Nafi’ : Dia bekas budak kami yang telah dimerdekakan. Umar bertanya : Engkau mengangkat bekas budak jadi pengganti (sementara) jabatan Gubernur ? Nafi’ menjawab : Ya benar Amirul Mukminin. Dia seorang yang ‘alim terhadap Kitabullah dan juga ahli ilmu faraidh.

Ternyata Khalifah tidak mengingkari malah membenarkannya dan beliau berkata : Benar  apa yang telah disabdakan Rasulullah salallahu alaihi wassalam : “Innallaha yarfa’u bihadzal kitabi aqwaman wa yadha’u bihi akhariin.” Sesungguhnya Allah mengangkat dengan al Qur an beberapa kaum dan Allah-pun merendahkan beberapa kaum dengan al Qur an  (H.R Muslim).

Kedua : Dikisahkan oleh Imam Ibnul Qayyim, bahwa dahulu di Makkah ada seorang yang lehernya cacat. Ia menjadi bahan ejekan dan tertawaan. Kemudian ibunya berkata : Hendaklah engkau belajar  ilmu (terutama ilmu tentang al Qur an) niscaya Allah akan mengangkat derajatmu.  

Sejak  itu ia belajar dengan sungguh-sungguh. Akhirnya menjadi seorang yang sangat ‘alim. Kemudian, karena  ilmu yang dimilikinya dia diangkat sebagai qadhi di Makkah selama 20 tahun. Dia sangat disegani. Apabila ada orang yang berperkara duduk dihadapannya untuk diadili maka gemetarlah tubuh orang itu.

Keberhasilan sahabat melalui al Qur an.
Selanjut, kalau kita melihat kehidupan dan keadaan para sahabat, sungguh mereka adalah orang orang yang dipilih oleh Allah untuk mendampingi Rasul-Nya dalam menegakkan Islam. Mereka adalah orang orang yang paling benar aqidahnya, paling sempurna ibadahnya, paling terpuji ahlaknya dan paling baik dalam bermuamalah. Mereka ridha kepada Allah dan Allah telah meridhainya pula. 

Mereka juga disifati oleh Rasulullah sebagai manusia terbaik sebagaimana dijelaskan dalam sabda beliau :“Khairunnaas qarni, tsummal ladzina yaluunahum, tsummal ladzi yaluunahum.”  Manusia yang paling baik adalah pada masa ku ini, kemudian yang sesudahnya dan kemudian yang sesudahnya. (Mutafaqun ‘alaihi)
Kenapa bisa begitu. Penyebab utamanya adalah  karena mereka merupakan orang orang yang sangat teguh memegang al Qur an berikut penjelasannya yang diajarkan oleh Rasulullah melalui hadits haditsnya.

Imam al Muzani, yaitu salah seorang murid terbaik Imam asy Syafi-i menjelaskan bahwa Imam asy Syafi-i berkata : “Man ta’allamal qur an ‘azhumat qiimatuhu” Barangsiapa yang mempelajari al Qur an telah tinggi kedudukannya.

Kita bermohon kepada Allah agar selalu memberi hidayah kepada kita untuk mempelajari al Qur an, membacanya, memahaminya, mengamalkannya dan mendakwahkannya.

Wallahu a’lam. (159)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar