Jumat, 12 Desember 2014

POSISI TERBAIK ADALAH SEIMBANG



POSISI TERBAIK ADALAH SEIMBANG

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh posisi terbaik dalam segala sesuatu adalah seimbang. Termasuk penciptaan alam ini beserta isinya adalah sangat serasi dan seimbang. Allah berfirman : “Alladzi khalaqa sab’a samaawaatin tibaaqaa. Maa taraa fii khalqir rahmaani min tafaawut. Farji’il bashara, hal taraa min futuur”   (Allah) yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Allah yang Mahapemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, Adakah kamu Lihat sesuatu yang tidak seimbang? (Q.S al Mulk ayat 3).  

Imam Ibnu Katsir antara lain  menjelaskan bahwa maksudnya adalah semua saling bersesuaian dan seimbang. Tidak ada pertentangan, benturan, ketidak cocokan, kekurangan, aib dan kerusakan. (Kitab Tafsir Ibn Katsir)

Sungguh ciptaan Allah di alam raya yang indah ini adalah tidak ada kekurangan padanya karena semua diciptakan dalam posisi terbaik yaitu seimbang. Semua posisi akan menjadi baik jika terjaga keseimbangannya termasuk kesimbangan manusia dalam menjalani kehidupannya.  

Imam Ibnul Qayyim berkata : Bersikap seimbang adalah mengambil bagian pertengahan dalam segala hal. Tidak berlebihan dan tidak pula kekurangan, tidak terlalu keras dan tidak pula terlalu longgar. Sungguh, seimbang adalah merupakan pilar yang kokoh untuk kemashlahatan dunia dan akhirat seorang hamba.

Bahkan seimbang merupakan penunjang utama untuk kesehatan. Jika organ tubuh manusia berada diluar batas keseimbangan, baik melampaui batas atau kurang dari seharusnya, maka kesehatan dan kemampuan tubuh akan menurun sesuai dengan kurangnya kadar keseimbangan tersebut.

Selanjutnya beliau menambahkan : Demikian pula dengan kegiatan sehari hari seperti makan, minum, olah raga, menyendiri, bergaul dan yang lainnya. Jika semua berada pada posisi pertengahan di antara dua sisinya yang tercela (berlebihan atau kekurangan) maka ia disebut seimbang. Namun kalau lebih cenderung kepada satu dari dua sisi tersebut, maka itu menjadi buruk dan membuahkan yang buruk pula. 
Mari kita jaga keseimbangan dalam hidup ini. Tidak berlebihan dan tidak pula kurang dari apa yang diperlukan. Sungguh seimbang adalah posisi terbaik.

Wallahu a’lam. (156)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar