Kamis, 19 September 2019

MENJAGA ADAB KETIKA MEMOHON KEPADA ALLAH


MENJAGA ADAB  KETIKA MEMOHON KEPADA ALLAH

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh, Allah Ta’ala menyeru hamba hamba-Nya supaya senantiasa  memohon dan berdoa kepada-Nya. Allah Ta’ala berfirman :

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Dan Rabb-mu berfirman : Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan mask neraka Jahanam dalam keadaan hina dina. (Q.S al Ghafir 60).

Ketahuilah bahwa berdoa atau bermohon, hakikatnya adalah meminta yaitu  meminta kepada Dzat yang Mahakaya. Dalam hal ini wajiblah bagi seorang hamba untuk bersungguh sungguh memohon dengan menjaga adab dan akhlak ketika meminta kepada-Nya. Diantara adanya adalah :

Pertama : Mulai dengan memuji Allah dan bershalawat kepada Rasul-Nya.

Sungguh Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wasallam telah mengajarkan hal ini kepada kita semua, sebagaimana sabda beliau :

إذا صلى أحدكم فليبدأ بتحميد ربه جل وعز والثناء عليه ثم ليصل على النبي صلى الله عليه وسلم ثم يدعو بما شاء

Apabila kalian berdoa, hendaknya dia memulai dengan memuji dan mengagungkan Allah, kemudian bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian berdoalah sesuai kehendaknya. (H.R Imam Ahmad dan Abu Daud, dishahihkan  oleh Syaikh al Albani).

Jadi ketika berdoa mulailah dengan membaca alhamdulillahi rabbil ‘alamin yaitu sebagai pujian kepada Allah Ta’ala dan bershalawat kepada Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam diantaranya adalah dengan membaca Allahumma Salli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad.

Kedua : Memantapkan hati untuk mendapatkan yang dimohon

Diantara juga termasuk adab berdoa adalah dengan memperkuat dan memantapkan hati dan keinginan terhadap apa yang diminta. Jangan ragu ragu ketika memohon kepada Allah. Sungguh Allah Ta’ala berkuasa atas segala sesuatu.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

لا يقل أحدكم إذا دعا اللهم اغفر لي إن شئت اللهم ارحمني إن شئت ليعزم المسألة فإنه لا مُكرِه له

Janganlah kalian ketika berdoa dengan mengatakan :  Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau mau. Ya Allah, rahmatilah aku, jika Engkau mau. Hendaknya dia memantapkan keinginannya, karena tidak ada yang memaksa Allah. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Ketiga : Menghadirkan hati dan tidak lalai dalam berdoa

Seorang hamba janganlah lalai dengan apa yang dia mohonkankan kepada Allah Ta’ala dalam doanya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

ادعوا الله وأنتم موقنون بالإجابة واعلموا أن الله لا يستجيب دعاء من قلب غافل لاه

Berdoalah kepada Allah dan kalian yakin akan dikabulkan. Ketahuilah, sesungguhnya Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai, dan lengah (dengan doanya). (H.R at Tirmidzi dan dishahihkan oleh Syaikh Albani).

Keempat : Berdoa dalam keadaan lapang dan sempit

Sangatlah dianjurkan untuk memperbanyak doa dalam keadaan lapang dan juga dalam keadaan sempit. Barangsiapa yang ingin doanya dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala ketika ia berada dalam kesulitan dan himpitan yang sangat berat hendaknya ia memperbanyak doa ketika dalam keadaan lapang.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَسْتَجِبَ اللَّهُ لَهُ عِنْدَ الشَّدَائِدِ وَالْكَرْبِ فَيَكْثُرُ الدَّعَاءَ فِى الرَّخَاءِ

Barangsiapa yang ingin doanya terkabul pada saat sedih dan susah, maka hendaklah memperbanyak berdoa pada saat lapang. (H.R at Tirmidzi dan al Hakim. Dihasankan oleh Syaikh al Albani).

Sungguh Alah Ta'ala telah mengingatkan tentang hal ini dalam firman-Nya :

وَإِذَا مَسَّ الْإِنْسَانَ الضُّرُّ دَعَانَا لِجَنْبِهِ أَوْ قَاعِدًا أَوْ قَائِمًا فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُ ضُرَّهُ مَرَّ كَأَنْ لَمْ يَدْعُنَا إِلَىٰ ضُرٍّ مَسَّهُ

Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya”. (Q.S Yunus 12). 

Kelima : Hendaknya tidak tergesa gesa.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda  :

لاَ يَزَالُ يُسْتَجَابُ لِلْعَبْدِ مَا لَمْ يَدْعُ بِإِثْمٍ أَوْ قَطِيعَةِ رَحِمٍ مَا لَمْ يَسْتَعْجِلْ ». قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الاِسْتِعْجَالُ قَالَ: يَقُولُ قَدْ دَعَوْتُ وَقَدْ دَعَوْتُ فَلَمْ أَرَ يَسْتَجِيبُ لِى فَيَسْتَحْسِرُ عِنْدَ ذَلِكَ وَيَدَعُ الدُّعَاءَ

Doa seorang hamba akan senantiasa dikabulkan, selama dia berdoa bukan untuk keburukan atau memutus tali silaturahim dan SELAMA DIA TIDAK TERGESA GESA DALAM BERDOA. Kemudian seseorang bertanya : Ya Rasulallah, apa yang dimaksud tergesa-gesa dalam berdoa ?. Kemudian Rasulullah menjawab : yaitu seseorang yang berkata, sungguh aku telah berdoa dan berdoa, namun tak juga aku melihat doaku dikabulkan,. Lalu dia merasa jenuh dan meninggalkan doa tersebut. (H.R Imam Muslim).

Perhatikanlah nasehat Imam Ibnul Qayyim berikut ini. Beliau berkata  : Salah satu KESALAHAN YANG DAPAT MENGHALANGI TERKABULNYA DOA  adalah ketergesa gesaan seorang hamba. Ia menganggap doanya lambat dikabulkan, lantas dia merasa jenuh dan letih.  Ibarat seorang petani yang menanam tanaman, kemudian ia menjaga dan menyiraminya. Namun karena terlalu lama menunggu hasilnya, orang itu pun membiarkan dan mengabaikan tanaman tersebut. (Kitab Ad Daa’ wa ad Dawaa’)

Keenam : Berbaik sangka kepada Allah Ta’ala

Hendaknya ketika berdoa kita berbaik sangka kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala  bahwa doanya akan dikabulkan meskipun  beberapa waktu berlalu setelah  berdoa. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman :

أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِى بِى

Aku sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku. (Muttafaqun ‘alaih).
Hadits ini mengajarkan bagaimana seorang muslim harus huznuzhan pada Allah dan memiliki sikap raja‘ (berharap) pada-Nya.

Mengenai makna hadits di atas, al Qadhi Iyadh berkata : Sebagian ulama mengatakan bahwa maknanya adalah Allah akan memberi ampunan jika hamba meminta ampunan. Allah akan menerima taubat jika hamba bertaubat. Allah akan mengabulkan do’a jika hamba meminta. Allah akan beri kecukupan jika hamba meminta kecukupan. Ulama lainnya berkata maknanya adalah berharap pada Allah dan meminta ampunannya (Syarh Shahih Muslim).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.765)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar