Senin, 23 September 2019

BERDZIKIR ADALAH SALAH SATU AMALAN TERBAIK


BERDZIKIR ADALAH SALAH SATU AMALAN TERBAIK

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan hamba hamba-Nya untuk senantiasa berdzikir dalam berbagai keadaannya. Diantara keutamaannya adalah :

Pertama : Allah akan mengingat hamba-Nya yang berdzikir.

Allah Ta’ala berfirman :

 فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ

Karena itu ingatlah kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu (dengan memberikan rahmat dan pengampunan). Dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu mengingkari (nikmat) -Ku. (Q.S al Baqarah 152).

Kedua : Amalan yang paling baik dan paling suci.

Yaitu sebagaimana sabda Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam :

 عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرِ أَعْمَالِكُمْ، وَأَزْكَاهَا، عِنْدَ مَلِيكِكُمْ، وَأَرْفَعِهَا فِي دَرَجَاتِكُمْ، وَخَيْرٍ لَكُمْ مِنْ إِعْطَاءِ الذَّهَبِ وَالْوَرِقِ، وَخَيْرٍ لَكُمْ مِنْ أَنْ تَلْقَوْا عَدُوَّكُمْ، فَتَضْرِبُوا أَعْنَاقَهُمْ وَيَضْرِبُوا أَعْنَاقَكُمْ ” قَالُوا: بَلَى. قَالَ: «ذِكْرُ اللَّهِ تَعَالَى»

Dari Abu Darda’ dia berkata, Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam berkata :  Maukah aku kabarkan kepada kalian AMAL KALIAN YANG TERBAIK,  yang paling suci di sisi Raja kalian, yang paling meningkatkan derajat kalian, dan lebih baik bagi kalian daripada memberikan emas dan perak, serta lebih baik bagi kalian daripada bertemu musuh, lalu kalian memenggal leher mereka dan mereka memenggal leher kalian ? 

Para sahabat menjawab : Tentu saja wahai Rasulullah. Maka beliau salallahu ‘alaihi wasallam bersabda : Yaitu dzikir kepada Allahazza wa Jalla. (H.R Imam Ahmad, Imam Ibnu Majah, al Hakim dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Ketiga : Dzikir membuat hati menjadi tenteram.

Sungguh orang orang beriman senantiasa mendapati hatinya dalam keadaan tenteram karena banyak mengingat Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman :

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

(Yaitu) orang orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah, Ketahuilah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram. (Q.S ar Ra’du 28).

Tentang ayat ini, Syaikh Abdurrahman bin Nashir as Sa’di berkata :

(1) “Hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah” maksudnya, kegundahan dan kegelisahan hati mereka lenyap dan berganti dengan kebahagiaan hati dan kenikmatan kenikmatannya.

(2) “Ketahuilah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram” maksudnya semestinya dan sudah seyogyanya kalbu itu tidak menjadi tenang dengan sesuatu selain dengan mengingat-Nya. Karena tidak ada yang lebih nikmat, lebih memikat dan lebih manis bagi kalbu ketimbang (kenikmatan dalam) mencintai Penciptanya, berdekatan dan mengenal-Nya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Keempat : Orang berdzikir seolah olah berada dalam benteng.

Ketahuilah bahwa salah satu pintu masuk syaithan kedalam diri manusia adalah karena lalai berdzikir. Imam Ibnul Qayiim menyebutkan tiga pintu masuk syaithan kedalam diri manusia ada tiga. Satu diantaranya  adalah : Lalai berdzikir, karena orang yang berdzikir (seolah olah) berada dalam benteng. Ketika dia lalai (dari berdzikir) maka pintu benteng itu terbuka. Lalu musuh pun akan memasukinya dan orang ini akan kesulitan untuk mengeluarkan musuh (syaithan) yang telah masuk.

Satu hal yang sangat penting untuk diketahui bahwa  berdzikir kepada Allah Ta’ala adalah ibadah bahkan seutama utama ibadah dan salah satu ibadah terbaik. Dan ketahuilah bahwa salah satu sifat ibadah haruslah mengikuti contoh yang diajarkan Rasulullah termasuk dalam hal berdzikir. Oleh karena itu setiap hamba berkewajiban memilih dan hanya mengamalkan dzikir dzikir yang lafazh dan caranya telah diajarkan Rasulullah salallahu ‘alaihi wasallam.

Rasulullah telah mengingatkan kita tentang adanya amal yang tertolak yaitu sebagaimana dijelaskan dalam sabda beliau : 

مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْه ِأَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

Barang siapa melakukan suatu amalan yang tidak ada petunjuk kami maka amalan itu tertolak. (H.R Imam Muslim).

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata : Tidak diragukan lagi, bahwa sesungguhnya doa dan dzikir adalah termasuk ibadah yang sangat utama. Ibadah itu harus didasari dengan sikap ittiba’ (mengikuti jejak) Nabi dengan konsekwen dan konsisten. Bukan dengan mengikuti hawa nafsu dan bukan pula mengada ada, membuat sesuatu yang baru yang tidak ada contohnya. (Majmu’ Fataawa).

Imam Ibnul Qayyim berkata : Dzikir yang paling bermanfaat adalah : (1) Adanya keselarasan antara lisan dan hati ketika berdzikir. (2) Dzikir yang bersumber dari Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam. (3) Orang yang berdzikir mengetahui makna dan maksud yang terkandung di dalam dzikir yang dia ucapkan. (Fawaidul Fawaid).

Di zaman ini kita menyaksikan ada orang mengamalkan dzikir dzikir yang tidak diajarkan oleh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam. Bahkan ada pula dzikir yang dibarengi dengan tangisan berjamaah. Mereka ada yang berdalih bahwa dzikir yang kami amalkan ini memang tidak diajarkan Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam tetapi BANYAK ORANG MENGAMALKANNYA. Perbuatan orang banyak bukan dalil. Dalil adalah dari al Qur an dan as Sunnah menurut pemahaman Salafush Shalih.

Allah Ta’ala telah mengingatkan dalam firman-Nya :

وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ ۚ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ

Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang di bumi ini niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Yang mereka ikuti hanya persangkaan belaka dan mereka hanyalah membuat kebohongan. (Q.S al An’am 116).

Kita bermohon kepada Allah Ta’ala agar selalu menolong kita untuk senantiasa bisa berdzikir kepada-Nya : 

 اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

Ya Allah, tolonglah aku untuk menjadi hamba yang selalu ingat kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, serta beribadah dengan baik kepada-Mu. (H.R Abu Daud, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.770)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar