Senin, 09 September 2019

MEMPERBANYAK PUASA SUNNAH DI BULAN MUHARRAM


MEMPERBANYAK PUASA SUNNAH DI BULAN MUHARRAM

Oleh : Azwir B. Chaniago

Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam sangat menganjurkan kita umatnya untuk banyak melakukan puasa pada bulan Muharram karena merupakan saat puasa sunnah paling utama sebagaimana sabda beliau :

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam. (H.R Imam Muslim dari Abu Hurairah).

Imam an Nawawi menjelaskan : Hadits ini merupakan penegasan bahwa sebaik-baik bulan untuk berpuasa adalah pada bulan Muharram. (Syarh Shahih Muslim)
Penjelasan di atas menunjukkan bahwa kaum muslimin dianjurkan memperbanyak puasa pada bulan Muharram. Jika merasa berat maka berpuasalah sesuai kemampuan. Orang bijak berkata : Jika tak dapat semua jangan tinggalkan semua.

Ketahuilah bahwa ada banyak kesempatan untuk melakukan puasa sunnah yang sangat dianjurkan di bulan Muharram. Diantaranya adalah : Puasa Tasu’a dan ‘Asyura. Dalil dan keutamaannya adalah sebagaimana sabda Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam : 

حَدِيْثُ سَعِيْدُ بْنُ جُبَيْرِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِيْنَةَ فَرَأَى الْيَهُوْدَ تَصُوْمُ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ فَقَالَ: “مَا هَذَا؟ “قَالُوا: هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ نَجَى اللهُ فِيْهِ بَنِي إِسْرَائِيْلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ فَصَامَهُ مُوْسَى قَالَ: “فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوْسَى مِنْكُمْ” فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ.

Hadits Said bin Jubair dari Ibnu Abbas, beliau berkata bahwa ketika tiba di Madinah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendapati orang-orang Yahudi melakukan puasa ’Asyura. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya : Hari yang kalian bepuasa ini hari apa ?.

Orang-orang Yahudi tersebut menjawab : Ini adalah hari yang sangat mulia. Ini adalah hari di mana Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya. Ketika itu pula Fir’aun dan kaumnya ditenggelamkan. Musa berpuasa pada hari ini dalam rangka bersyukur, maka kami pun mengikuti beliau berpuasa pada hari ini.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda : Kita seharusnya lebih berhak dan lebih utama mengikuti Musa daripada kalian. Lalu setelah itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kaum muslimin untuk berpuasa. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam ditanya tentang keutamaan puasa Arafah   beliau menjelaskan : “Puasa Arafah menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan Puasa ’Asyura? Beliau menjawab : Puasa ’Asyura menghapus dosa setahun yang lalu”. (H.R Imam Muslim).

Disamping puasa ‘Asyura tanggal 10  bulan Muharram, Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam juga menganjurkan, bagi yang ingin tambahan kebaikan, bisa juga dilakukan puasa pada tanggal 9 bulan Muharram, yaitu puasa Tasu’a.

Rasulullah berazam untuk mengamalkannya, meskipun beliau tidak sempat menunaikan karena wafat sebelum Muharam berikutnya. Lalu  sahabat menjalankan puasa Tasu’a seperti disabdakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi Wasallam :

إذا كان العام المقبل صمنا يوم التاسع

Apabila tahun depan (kita masih diberi umur panjang), kita akan berpuasa pada hari Tasu’a (hari kesembilan). (H.R as Suyuthi dari Ibnu Abbas, dishahihkan Al Albani dalam Shahihul Jami’).

Selain itu sangatlah baik kalau diamalkan pula puasa yaumul bidh yaitu puasa tiga hari setiap bulan. Dalil dan keutamaannya adalah sebagaimana sabda Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam : 

صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ

Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah SEPERTI PUASA SEPANJANG TAHUN.  (H.R Imam  Bukhari).

Sungguh puasa tiga hari setiap bulan ini sangatlah dianjurkan. Ketahuilah bahwa Rasulullah senantiasa  berpuasa tiga hari setiap bulan. Baik ketika mukim maupun ketika bersafar. Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata :

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُفْطِرُ أَيَّامَ الْبِيضِ فِي حَضَرٍ وَلَا سَفَر

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada ayyamul bidh ketika tidak bepergian maupun ketika bersafar. (H.R an Nasai, dihasankan  Syaik al Albani).

Beliau juga memerintahkan sahabat untuk mengamalkannya. Dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya :

يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ

Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah). (H.R at Tirmidzi  dan An Nasai).

Sangat baik pula jika pada bulan Muharram ini diamalkan pula dengan tertib puasa Senin dan Kamis. Dalil dan keutamaannya, bahwa  hari Senin dan Kamis adalah hari amal-amal akan diperlihatkan. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ

Diperlihatkan amal-amal pada setiap hari Kamis dan Senin. Maka aku ingin amalku diperlihatkan saat aku berpuasa. (H.R at Tirmidzi).

Itulah diantara puasa yang sangat baik kita amalkan di bulan Muharram karena  berpuasa di bulan  Muharram adalah paling utama  yaitu sebagaimana hadits dari Ibnu Abbas dan diriwayatkan oleh Imam Muslim tersebut diatas.

Ketahuilah bahwa disamping keutamaan puasa puasa sunnah tersebut diatas, secara umum puasa yang dilakukan seorang hamba memndatangkan tambahan kebaikan, diantaranya :

Pertama : Dijauhkan dari api neraka.

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

ما من عبد يصوم يوما في سبيل الله إلا باعد الله بذالك وجهه عن النار سبعين خريفا

Tidaklah seorang hamba yang berpuasa (satu hari)  di jalan Allah kecuali akan Allah jauhkan dia (karena puasanya) dari neraka sejauh tujuh puluh musim. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Kedua : Perisai yang melindungi dari api neraka.

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

قَالَ رَبُّنَا عَزَّ وَجَلَّ : الصِّيَامُ جُنَّةٌ يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ، وَهُوَ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ
Rabb kita ‘azza wa jalla berfirman, Puasa adalah perisai, yang dengannya seorang hamba membentengi diri dari api neraka, dan puasa itu untuk-Ku, Aku-lah yang akan membalasnya. (H.R Imam Ahmad).

Beliau juga bersabda :

إِنَّمَا الصِّيَامُ جُنَّةٌ يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ

Puasa adalah perisai yang dapat melindungi seorang hamba dari siksa neraka (H.R Imam Ahmad).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.755)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar