Minggu, 22 September 2019

DISUKAI ATAU TIDAK DISUKAI ADA HIKMAHNYA


DISUKAI ATAU TAK DISUKAI ADA HIKMAHNYA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Dalam menjalani hidup di dunia ini, setiap orang senantiasa akan menghadapi dua keadaan yaitu : (1) Ada suatu keadaan yang manusia menyukainya. (2) Ada keadaan yang manusia tidak menyukainya. Keadaan ini bisa berlaku pada diri mereka, keluarga, harta  dan yang lainnya.

Sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan tentang adanya keadaan  yang disukai dan tidak disukai manusia tetapi mereka tak tahu hikmahnya. Allah Ta’ala berfirman :

وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui. (Q.S al Baqarah 216).

Ketahuilah, para ulama menjelaskan bahwa sangatlah banyak hikmah yang ada dalam surat al Baqarah ayat 216 ini. Diantaranya sebagaimana dikatakan oleh Imam Ibnul Qayyim al Jauziyah berikut ini : Didalam ayat ini terkandung banyak hikmah Diantaranya : (1) Apabila seorang hamba mengetahui bahwa sesuatu yang dibencinya terkadang justru mendatangkan sesuatu yang dicintanya. (2) Sesuatu yang dicintainya terkadang memndatangkan sesuatu yang dibencinya.

Maka seseorang TIDAK AKAN MERASA AMAN  dari bahaya pada saat dianugerahi kebahagiaan dan TIDAK AKAN PUTUS ASA untuk memperoleh kebahagiaan ketika dirinya ditimpa kesulitan. Seorang  hamba yang bersikap demikian karena dia tidak mengetahui KESUDAHAN DIBALIK SEMUA ITU. Sugguh hanya Allah Yang Maha Mengetahui sebagaimana Dia mengetahuil hal hal lainnya yang tidak diketahuilah oleh hamba hamba-Nya.

Selanjutnya beliau memberi nasehat bahwa : Tidak ada sesuatu YANG LEBIH BERMANFAAT bagi seorang hamba daripada melaksanakan perintah Allah Ta’ala meskipun hal itu (terkadang) terasa berat bagi dirinya. Ketahuilah bahwa buah dari semua pelaksanaan perintah atau kewajiban pasti berupa kebaikan, kebahagiaan, kenikmatan dan kegembiraan.

Begitu pula sebaliknya, tidak ada YANG LEBIH MEMBAHAYAKAN seorang hamba daripada melanggar larangan Alah Ta’ala meskipun inilah yang disenangi dan disukai hawa nafsunya. Sebab, akibat semua pelanggaran adalah kepedihan, kesedihan, keburukan dan musibah. (Fawaidul Fawaid)

Syaikh Abdurrahman bin Nashir as Sa’di berkata : Ayat dalam surat al Baqarah 216 ini adalah umum lagi luas. Bahwa perbuatan perbuatan baik yang dibenci oleh jiwa manusia karena ada kesulitan padanya, itu adalah baik tanpa diragukan lagi. Dan perbuatan perbuatan buruk yang disenangi oleh jiwa manusia karena apa yang dipekirakan olehnya bahwa padanya ada keenakan dan kenikmatan ternyata (berakibat) buruk tanpa diragukan lagi. (Tafsir Taisir Karimir Rahman) 
  
Oleh karena itu seorang hamba jangan hanya melihat kebaikan dengan senang dan gembira lalu ketika melihat suatu yang tidak baik lalu bersedih. Padahal segala sesuatu yang Allah datangkan kepada seorang hamba pastilah di situ ada hikmah yang sempurna. Sungguh Allah Ta’ala Maha Mengetahui dan manusia tidak mengetahui.

Ada satu kisah yang penah terjadi yaitu tentang seorang pemuda yang baru tamat kuliah melamar kerja di suatu perusahaan swasta yang tidak terlalu besar. Tetapi lamarannya ditolak. Ini tentu membuat dia sedih. Lalu beberapa waktu kemudian ada perusahaan besar milik pemerintah  membuka lowongan kerja dengan penghasilan yang sangat memadai. Dia ikut melamar dan setelah melalui serangkaian test serta wawancara ternyata Allah Ta’ala takdirkan dia lulus dan diterima bekerja. Sungguh semua ada hikmahnya.  

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallah A’lam. (1.768).









Tidak ada komentar:

Posting Komentar