Jumat, 19 Januari 2018

TERGESA GESA MINTA DOA DIKABULKAN



TERGESA GESA MINTA  DOA DIKABULKAN

Oleh : Azwir B. Chaniago

Allah Subhanahu wa Ta’ala  berjanji akan mengabulkan doa hamba hamba-Nya yaitu sebagaimana   firman-Nya : “Wa qaala rabbukum ud’unii astajiblakum.” Dan Rabbmu berfirman  : Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Aku perkenankan bagimu. (Q.S al Mu’min 60).

Lalu, sebagian manusia mungkin beranggapan bahwa doa doa mereka akan dikabulkan Allah Ta’ala seketika setelah berdoa. Tetapi tidaklah demikian adanya karena Allah Ta’ala mengetahui apa apa yang terbaik bagi hamba hamba-Nya.

Apapun pilihan Allah buat kita itulah yang terbaik, termasuk doa yang kita merasa belum atau lambat dikabulkan. Sufyan ats Tsauri berkata : Allah (apabila) mencegah dari sesuatu pada hakikatnya adalah pemberian dan nikmat. Tidaklah Dia mencegah sesuatu karena kebakhilanNya, bukan pula karena tidak punya, melainkan (karena) Dia melihat kebaikan para hambaNya. Apabila Allah tidak memberi maka itu adalah atas dasar pilihan dan pandangan baik dari-Nya (Madarijus Salikin).

Ketahuilah bahwa bahwa dalam pengabulan doa, Allah Ta’ala telah menjelaskan melalui lisan Rasul-Nya. Rasulullah bersabda : “Maa min muslimin bida’watin laisa fiihaa itsmun walaa qathii’atu rahimin illaa ‘athahullahu ihda tsalatsa : Imma an yu’ajjila lahu da’watahu, wa immaa  au yudakhkhirahaa lahu fiil akhirati, wa imma au yashrifa ‘anhu minas suu-i mitslihaa.”  Tidaklah seorang muslim berdoa dengan doa yang tidak mengandung dosa dan memutus silaturrahim, melainkan Allah akan menyegerakan  doanya untuk dikabulkan, atau Allah simpan untuknya di akhirat, atau Allah akan palingkan darinya keburukan yang semisalnya (H.R Imam Bukhari dalam Adab al Mufrad, dishahihkan oleh Syaikh al Albani) 
     
Rasulullah Salallahu ’alaihi wasallam telah melarang seseorang yang tergesa gesa minta doanya dikabulkan yaitu sebagaimana sabda beliau : “Yustajaabu  li ahadikum maa lam ya’jal, yaquulu : da’autu falam yustajablii” Akan dikabulkan doa salah seorang diantara kalian selama dia tidak tergesa gesa. Dia malah berkata : Aku sudah berdoa tetapi tidak dikabulkan (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Ketahuilah bahwa termasuk yang mencegah terkabulnya doa adalah tergesa gesanya seorang hamba dan berputus asa dari terkabulnya doa, hingga dia malas dan meninggalkan doanya. Orang yang seperti ini ibarat orang yang menebar benih atau menanam tanaman, setiap hari dirawat dan disiram. Tatkala masih belum juga membuahkan hasil, lantas dia mengabaikan dan meninggalkannya begitu saja. (Ad Da’ wad Dawa’ , Imam Ibnul Qayyim).

Sungguh, kewajiban kita adalah tetap berdoa kepada Allah Ta’ala agar diberi kebaikan di dunia dan di akhirat serta diajuhkan dari berbagai kesulitan dan marabahaya. Lalu berprasangka baiklah kepada Allah Ta’ala. Apa yang Allah berikan itulah yang terbaik bagi hamba hamba-Nya.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.217).  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar