Senin, 22 Januari 2018

RUGI BERSEDEKAH JIKA DIUNGKIT UNGKIT



RUGI BERSEDEKAH JIKA DIUNGKIT UNGKIT

Oleh : Azwir B. Chaniago

Kata shadaqah terambil dari akar kata sha-da-qa yakni shad, dal, qaf yang berarti satu yang benar atau jujur. Sedekah bisa diartikan MENGELUARKAN HARTA ATAU MATERI DI JALAN ALLAH TAPI BISA JUGA DIARTIKAN MEMBERIKAN SESUATU YANG BERSIFAT NON MATERI. 

Berinfak atau bersedekah adalah perbuatan mulia dan sangat dianjurkan dalam syariat Islam. Sungguh Allah Ta’ala akan melipat gandakan balasannya.
   Allah Ta’ala berfirman : Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki dan Allah Mahaluas dan Maha Mengetahui. (Q.S al Baqarah 261)                                                                                                                                            
Sungguh ayat ini dengan sangat terang menjelaskan bahwa Allah melipat gandakan harta orang orang yang berinfak di jalan-Nya sampai tujuh ratus kali lipat bahkan bisa jadi lebih dari itu. 

Syaikh as Sa’di berkata : Nafkah nafkah seperti ini (infak di jalan Allah) akan dilipat gandakan. Kelipatan ini dengan tujuh ratus kali lipat hingga berlipat ganda lagi banyaknya  dari itu. Karena itu Allah berfirman : “Allah melipat gandakan (balasan) bagi siapa yang Dia kehendaki. Itu tentunya sesuai dengan apa yang ada dalam hati orang yang berinfak tersebut dari keimanan dan keikhlasan yang tulus. Juga sesuai dengan kebaikan dan manfaat yang dihasilkan dari infaknya tersebut. (Tafsir Taisir Karimir Rahman). 

Tentang pelipat gandaan pahala berinfak juga dijelaskan dalam sabda  Rasulullah Salallahu “alaihi wasallam :  “Man anfaqa nafaqatan fii sabiilillahi, kutibat lahu sab’a mi-ati dhi’fin” Barangsiapa yang berinfak di jalan Allah, maka dicatat baginya tujuh ratus kali lipat. (H.R Imam Muslim).

Selain itu Rasulullah telah menyebutkan keutamaan sedekah, sebagaimana dijelaskan dalam sabda beliau : “ Ashshadaqatu tuthfi-u khathiiata kamaa yuthfi-u maa-un naara”. Sedekah itu menghapus kesalahan sebagaimana air memadamkan api.” (H.R Imam at Tirmidzi).

Imam Fudhail bin Iyadh berkata : Mereka (orang orang miskin yang kita beri sedekah) membawa perbekalan perbekalan kita menuju akhirat tanpa upah sedikitpun hingga mereka meletakkannya diatas timbangan (amal kita) di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Namun demikian Ketahuilah saudaraku bahwa keutamaan bersedekah itu bisa  tak diperoleh bahkah mendatangkan kerugian, keburukan dan bisa jadi adzab bagi si pemberi JIKA SEDEKAH ITU DIUNGKIT UNGKIT, diantaranya : 

Pertama : Allah Ta’ala tidak berbicara dan tidak melihat kepadanya.
Dari Abu Dzarr, dari Rasulullah Salallahi ‘alaihi wasallam, beliau bersabda : “Ada tiga orang, Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada ari Kiamat, Allah tidak akan melihat mereka, Allah juga tidak akan menyucikan(dosa dosa) mereka dan mereka mendapat siksa yang pedih” Rasulullah membacanya tiga kali. Abu Dzarr berkata : Mereka pasti kecewa dan rugi !. Siapakah mereka itu wahai Rasulullah ?.

Rasulullah bersabda : “Al Musbil (orang yang melakukan isbal dalam berpakaian), al Mannan (orang yang suka menyebut nyebut kebaikannya atau pemberiannya) dan orang yang melariskan dagangannya dengan sumpah bohong”. (H.R Imam Muslim).

Kedua : Allah tidak memasukkannya ke surga.
Dari Salim bin Abdullah (bin Umar) dari bapaknya, dia berkata, Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda : “Tiga orang yang Allah ‘Azza wa Jalla tidak akan melihat mereka pada hari kiamat, anak yang durhaka kepada kedua orang tuanya, wanita yang menyerupai laki laki dan dayuuts.

Tiga orang yang tidak akan masuk surga, anak yang durhaka kepada kedua orang tuanya, pencandu khamer dan orang yang menyebut nyebut apa yang di berikan”. (H.R  Nasa’i, Imam Ahmad dan yang selainnya).

Ketiga : Pahala sedekahnya menjadi gugur.
Allah berfirman : “Wahai orang orang yang beriman !. Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut nyebutnya (al manna) dan menyakiti (al adza, perasaan penerima) seperti orang menginfakkan hartanya karena riya (pamer) kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari akhir. (Q.S al Baqarah 264).

Keempat : Mendapat dosa besar.
Begitu banyaknya ancaman bagi orang yang mengungkit ungkit sedekahnya maka para ulama memasukkan perbuatan ini sebagai dosa besar. Diantaranya adalah Imam Qurthubi dalam kitab Tafsirnya. Imam adz Dzahabi dalam Kitab al Kaba-ir.

Oleh sebab itu seorang hamba yang telah memberikan infak atau sedekahnya di jalan Allah hendaklah menahan diri dari menyebut nyebutnya sehingga pahalanya akan bermanfaat di akhirat kelak.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.221)   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar