Rabu, 24 Januari 2018

PENGEMIS BERKECUKUPAN DIANCAM DENGAN BARA API NERAKA



PENGEMIS BERKECUKUPAN DIANCAM 
DENGAN BARA API NERAKA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Kalau kita coba menelusuri keadaan pengemis atau orang yang meminta minta paling tidak bisa di kelompokkan menjadi dua :

Pertama : Kelompok pengemis yang benar-benar membutuhkan bantuan yang memang sangat   kekurangan dan tak mampu membiayai diri dan keluarganya. 
 
Kedua : Kelompok pengemis  yang pura pura sangat membutuhkan. Padahal mereka berkecukupan bahkan terkadang lebih dari cukup.  Tapi mereka ada yang pintar memainkan  berbagai tipu muslihat. Selain mengetahui rahasia-rahasia pengemis yang  berhasil, mereka juga memiliki pengalaman serta piawai dalam mengundang rasa kasihan orang lain. 

Ketahuilah bahwa orang yang meminta minta, pada hal dia memiliki sesuatu yang bisa memenuhi kebutuhannya  maka dia terancam dengan bara api neraka.

Sungguh Rasulullah telah mengingatkan hal ini dalam beberapa hadits, diantaranya adalah  sabda beliau : “Barangsiapa meminta minta padahal ia memiliki sesuatu yang mencukupinya maka sungguh ia hanyalah memperbanyak  api neraka untuk dirinya” An Nufaili, perawi hadits ini berkata di tempat lain. “Dari bara api neraka Jahannam”. 

Para sahabat bertanya : Yaa Rasulullah apakah (makna) yang mencukupinya itu ?. An Nufaili berkata ditempat lain : Apa yang dimaksud dengan cukup yang tidak boleh seseorang meminta minta ? Rasulullah menjawab : “Sekedar ukuran yang dapat mencukupi untuk makan siang dan malam”. An  Nufaili berkata di tempat lain : “(Yaitu) ia memiliki sesuatu yang membuatnya kenyang dalam sehari semalam atau  satu malam satu hari” (H.R Imam Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Hibban).

Ketahuilah bahwa hadits : “Setiap peminta-minta punya hak (untuk diberi) walaupun ia datang dengan mengendarai kuda” adalah hadits dhaif (lemah) dinyatakan dhaif oleh Syaikh Al-Albani (Lihat Silsilah Hadits Dha’if No. 1378)

Dalam syariat Islam, meminta minta tidak dilarang secara mutlak. Rasulullah   Salallahu ‘akaihi Wasallam memberikan kelonggaran kepada tiga orang atau dalam tiga keadaan. Selain itu hukumnya haram sehingga apa yang dia makan dari hari hasil meminta minta itu dihukumi haram.

Rasulullah bersabda : “Wahai Qabishah. Sesungguhnya meminta minta itu tidak halal kecuali bagi salah satu dari tiga orang :

 (1) Seseorang yang menanggung hutang orang lain, sampai ia melunasinya, kemudian berhenti .
(2) Seseorang yang ditimpa musibah yang menghabiskan hartanya ia boleh meminta minta sampai ia mendapatkan sandaran hidup, dan
 (3) Seseorang yang ditimpa kesengsaraan hidup sehingga ada tiga orang yang berakal dari kaumnya mengatakan : Si Fulan telah ditimpa kesengsaraan hidup. Ia boleh meminta minta sampai dapat sandaran hidup. Meminta minta selain untuk ketiga hal itu, wahai Qabishah, adalah haram dan orang yang memakannya adalah memakan yang haram.  (H.R Imam Muslim).

Sungguh syariat Islam mengajarkan umatnya untuk berusaha dan bekerja guna memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya agar terjaga kehormatan dirinya. Tak ada pekerjaan atau usaha yang hina kecuali yang haram.

Rasulullah bersabda : “Jika salah seorang diantara kalian pergi di pagi hari lalu mencari kayu bakar yang dipanggul di punggungnya (lalu menjualnya) kmudian bersedekah dengan hasilnya dan merasa cukup dari pada apa yang ada di tangan orang lain maka itu lebih baik baginya daripada ia meminta minta kepada orang lain, baik mereka memberi atau tidak. Karena tangan diatas lebih baik daripada tangan dibawah. Dan mulailah dengan menafkahi orang yang engkau tanggung". (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).  

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.223).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar