Sabtu, 13 Januari 2018

SUNGGUH MERUGI JIKA BERPALING DARI PERINGATAN




SUNGGUH MERUGI JIKA BERPALING DARI PERINGATAN

Oleh : Azwir B. Chaniago

Seorang beriman akan senantiasa taat dan patuh pada apa yang diiturunkan Allah yaitu berupa al Qur an dan taat dan patuh pula terhadap apa yang diajarkan Nabi dalam as Sunnah. Dengan berpegang kepaa  al Qur an dan as Sunnah maka seseorang tidak akan tersesat di dunia dan di akhirat. 

Ketahuilah bahwa sangatlah banyak kerugian dan akibat buruk yang akan mendatangi seseorang ketika dia berpaling, tidak taat  dan mendustakan peringatan Allah Ta’ala dan Rasul-Nya. 

Mereka akan menjalani kehidupan yang sempit yaitu sebagaimana firman-Nya : 

وَمَنْ اَعْرَضَ  عَنْ ذِكْرِيْ فَاِنَّ لَـهٗ مَعِيْشَةً ضَنْكًا وَّنَحْشُرُهٗ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ  اَعْمٰى
"Dan barang siapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta."

قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِيْۤ اَعْمٰى وَقَدْ كُنْتُ بَصِيْرًا
"Dia berkata, Ya Rabb-ku, mengapa Engkau kumpulkan aku dalam keadaan buta, padahal dahulu aku dapat melihat ?.

قَالَ كَذٰلِكَ اَتَـتْكَ اٰيٰتُنَا فَنَسِيْتَهَا ۚ  وَكَذٰلِكَ الْيَوْمَ تُنْسٰى
"Dia (Allah) berfirman : “Demikianlah, dahulu telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, dan kamu mengabaikannya, jadi begitu (pula) pada hari ini kamu diabaikan." (Q.S. Thaaha 124 -126).

Syaikh as Sa’di berkata : Penghidupan yang sempit maksudnya adalah balasan dari Allah yang menjadikan penghidupan seseorang itu (di dunia) menjadi sempit lagi susah. Dan itu terjadi sebagai suatu siksaan. Penghidupan yang sempit juga ditafsirkan dengan siksa kubur. Kuburannya akan dipersempit dan dia terkepung di dalamnya. 

Syaikh as Sa’di menjelaskan pula bahwa  Sebagian ulama tafsir memandang bahwa penghidupan yang sempit itu bersifat umum di dunia, semisal kesedihan, kegetiran dan hal hal yang menyakitkan yang menimpa orang orang yang berpaling dari Rabbnya. Ini  merupakan siksa yang disegerakan di dunia. Kemudian (siksaan) di alam barzakh, diakhirat karena lafaz (ayat ini) adalah mutlak tanpa terikat dengan sesuatupun. (Kitab Tafsir Kariimir Rahman).

Sungguh jika seorang Muslim jauh dari petunjuk keduanya maka hidupnya akan sengsara, sempit dan sulit. Di akhirat nanti akan  buta dan tersesat.

وَمَنْ كَانَ فِيْ هٰذِهٖۤ اَعْمٰى فَهُوَ فِى الْاٰخِرَةِ اَعْمٰى وَاَضَلُّ سَبِيْلًا
"Dan barang siapa buta (hatinya) di dunia ini, maka di akhirat dia akan buta dan tersesat jauh dari jalan (yang benar)." Q.S al Isra' 72.

Oleh karena itu tetaplah berpegang kepada al Qur an dan as Sunnah dengan pemahaman salafush shalih, agar tidak tersesat selama lamanya. Rasulullah bersabda : “Taraktu fiikum amraini lan tadhillu maa tamassaktum bihimaa : kitaballahi wa sunnata rasuulillah”. Aku tinggalkan pada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya (yakni) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya. (H.R Imam Malik, al Hakim dan al Baihaqi, dishahihkan oleh Syaikh Salim al Hillali).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.207)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar