Jumat, 19 Januari 2018

PARA ULAMA ISTIQAMAH MENGERJAKAN SHALAT MALAM



PARA ULAMA ISTIQAMAH MENGERJAKAN SHALAT MALAM

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh sangatlah banyak keutamaan yang akan diperoleh orang orang beriman jika  mereka melakukan shalat malam, diantaranya adalah :  

Pertama : Merupakan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu.

 Rasulullah bersabda : “Afdhalush shalaati ba’da shalaatil maktuubati ash shalatu fii jaufil laili”. Shalat yang paling utama setelah shalat yang fardhu adalah shalat ditengah malam. (H.R Imam Muslim dari Abu Hurairah).

Kedua : Merupakan kebiasaan orang orang shalih.

Rasulullah bersabda : ‘Alaikum biqiyamil laili fainnahu dakbush shalihiina qablakum, wahuwa qurbatun lakum ilaa rabbikum, wa maghfaratun lissaiyati wa manhaatunanil itsmi. Hendaklah kalian melakukan shalat malam karena ia adalah kebiasaan orang orang shaleh sebelum kalian, ia sebagai amal taqarrub bagi kalian kepada Allah, penghapus kesalahan kesalahan dan menjauhkan dosa. (H.R Imam at Tirmidzi, Imam al Baihaqi dan al Hakim). 

Ketiga : Merupakan kemuliaan seorang beriman.

Rasulullah bersabda : “Ataanii jibriilu faqaala : Ya Muhammad, isy maa syi’ta fainnaka mayyitun, wa ahbib maa syi’ta fainnaka mufariquhu, wa’mal maa syi’ta fainnaka majziyun bihi, wa’lam anna syafaral mu’minin qiyaamuhu billaili wa ‘izzahustighnaa uuhu ‘aninnasi”. Jibril mendatangiku, lalu berkata : Wahai Muhammad, hiduplah sesukamu karena kamu akan mati, cintailah apa saja sekendakmu karena kamu akan berpisah dengannya, dan beramallah sekehendakmu karena kamu akan diberi balasan, dan ketahuilah bahwa kemuliaan seorang mukmin itu ada pada shalat malamnya dan tidak merasa butuh terhadap manusia (H.R Imam al Hakim dan Imam al Baihaqi, dihasankan oleh Syaikh al Albani).

Oleh sebab itu para ulama dan orang orang shalih dari dahulu senantiasa menjaga dan mengamalkan shalat malam. Sungguh mereka sangat paham keutamaan dan kelebihan shalat Sunnah ini. Perhatikanlah bagaimana kesungguhan para ulama dalam pengamalan shalat malam. Diantaranya adalah :

Pertama : Abu Hurairah
Abu Utsman an Nahdi, dia berkata : Aku pernah bertamu pada Abu Hurairah beberapa hari. Aku lihat Abu Hurairah, istrinya dan pembantunya senantiasa membagi malam menjadi tiga untuk shalat. Apabila yang satu telah shalat lalu membangunkan yang lain. (Kitab Hiyatul Auliyaa’).

Dengan pembagian itu maka rumah Abu Hurairah  selalu dihiasi dengan shalat malam secara bergantian semenjak selesai shalat Isya sampai shalat Shubuh

Kedua : Ibnul Mubarak
Ali bin al Husain bin Syaqiq mengatakan : Tidak pernah aku melihat orang yang lebih pas bacaannya dari Ibnul Mubarak. Tidak ada yang lebih baik bacaannya dan lebih banyak shalatnya daripada dia. Dia shalat sepanjang malam, baik dalam safar maupun maupun yanglainnya. Dia mentartilkan bacaan dan memanjangkannya, ia sengaja meninggalkan tidur agar orang lain tidak mengetahui saat dia shalat.

Ketiga : Waki’ bin al Jarrah.
Aku belum pernah melihat seorang pun yang lebih utama dari Waki’ bin al Jarrah. Dia tekun melakukan shalat, menghafalkan banyak hadits, sering shalat malam dan banyak berpuasa. Ibrahim putera Waki’ berkata : Ayahku shalat malam dan begitu pula semua penghuni rumah, sampai sampai pembantu kami juga ikut shalat malam. (Shifatush Shafwah).

Keempat : Syaikh Abdul Aziz bin Baz.
Beliau adalah seorang Ulama besar, bekas Rektor Universitas Islam Madinah dan bekas Mufti Besar Kerajaan Saudi Arabia. Dalam kitab Akhlak dan Keutamaan Syaikh bin Baz disebutkan bahwa  Ahmad salah seorang dari anak Syaikh bin Baz berkata : Semenjak aku mengenal ayahku, beliau bangun satu jam sebelum subuh dan beliau selalu shalat malam 11 rakaat. 
  
Oleh karena itu sangatlah baik kalau kita juga berusaha melazimkan diri untuk melakukan  shalat malam ini sebagaimana kebiasaan orang orang shalih sehingga kita bisa meraih keutamaan yang banyak dari amalan yang istimewa ini.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A‘lam. (1.216)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar