Kamis, 06 Juli 2017

SIAPA YANG SEBAIKNYA DIJADIKAN TEMAN BERGAUL



SIAPA YANG SEBAIKNYA DIJADIKAN TEMAN BERGAUL

Oleh : Azwir B. Chaniago

Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain untuk bergaul baik dalam lingkungan kecil ataupun lingkungan yang lebih luas yaitu masyarakat pada umumnya. Bahkan Rasulullah menganjurkan orang beriman untuk bergaul dengan masyarakat.

Beliau bersabda : “Seorang mukmin yang bergaul dengan manusia dan bersabar atas gangguan mereka lebih baik daripada mukmin yang tidak bergaul dengan manusia dan tidak sabar terhadap gangguan mereka.”  (H.R Imam Bukhari, dalam Adabul Mufrad, Imam Ahmad, al Baihaqi dan Abu Nu’aim dalam al Hilyah).

Ketahuilah bahwa bergaul dengan masyarakat luas tentu membutuhkan kehati hatian apalagi dalam masyarakat yang heterogen seperti saat ini. Tidak semua orang pantas dijadikan teman apalagi bergaul secara dekat. Perhatikanlah manfaat dan mudharatnya. 

Ada beberapa petunjuk bagi orang yang beriman dalam bergaul, diantaranya adalah :

Pertama : Seorang beriman wajib memperhatikan dengan siapa dia berteman atau bersahabat dekat karena bisa mempengaruhi kepada agamanya, sia sia waktu dan umurnya. Rasulullah bersabda : “Agama seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya”. (H.R.Abu Daud dan at Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 927

Kedua : Seorang beriman seharusnya berteman dan bergaul dengan orang beriman pula. Ini sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah : “Janganlah engkau bergaul, kecuali dengan orang beriman dan jangan makan makananmu, kecuali orang orang yang bertakwa”.  (H.R Imam Ahmad, Abu Dawud, at Tirmidzi, al Hakim dan Ibnu Hibban)

Ketahuilah bahwa : (1) Pertemanan dengan orang beriman adalah suatu nikmat yang besar karena pertemanan dengan orang beriman itu adalah karena Allah bukan karena yang lain. (2) Pertemanan dengan orang beriman insya Allah akan langgeng dari dunia sampai akhirat. (3) Pertemanan dengan orang beriman akan selalu saling mendoakan untuk kebaikan. (4) Pertemanan dengan orang beriman akan selalu saling ingat mengingatkan tentang kebaikan. (5) Pertemanan dengan orang beriman akan saling memberi udzur dan memaafkan jika ada kesalahan.

Ketiga : Sifat teman yang baik. Diantara sifat seseorang yang pantas untuk dijadikan teman yang baik adalah sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Qudamah al Maqdisi, yaitu : rahimahullah berkata : Secara umum, hendaknya orang yang engkau pilih menjadi sahabat memiliki lima sifat berikut : orang yang berakal, memiliki akhlak yang baik, bukan orang fasik, bukan ahli bid’ah, dan bukan orang yang rakus dengan dunia.  (Mukhtasar Minhajul Qashidin).

Kemudian beliau menjelaskan : “Akal merupakan modal utama. Tidak ada kebaikan berteman dengan orang yang bodoh. Karena orang yang bodoh, dia ingin menolongmu tapi justru dia malah mencelakakanmu. Yang dimaksud dengan orang yang berakal adalah orang yang memamahai segala sesuatu sesuai dengan hakekatnya, baik dirinya sendiri atau tatkala dia menjelaskan kepada orang lain. 

Teman yang baik juga harus memiliki akhlak yang mulia. Karena betapa banyak orang yang berakal dikuasai oleh rasa marah dan tunduk pada hawa nafsunya, sehingga tidak ada kebaikan berteman dengannya. Sedangkan orang yang fasik, dia tidak memiliki rasa takut kepada Allah. Orang yang tidak mempunyai rasa takut kepada Allah, tidak dapat dipercaya dan engkau tidak aman dari tipu dayanya. Sedangkan berteman denagn ahli bid’ah, dikhawatirkan dia akan mempengaruhimu dengan keburukankan bid’ahnya. 

Oleh karena itu, mari kita evaluasi kembali. Siapa saja yang menjadi teman bergaul kita sehari hari. Adakah mereka orang orang yang beriman dan  shalih serta selalu mengajak kepada ketaatan. Kalau mereka adalah orang orang yang mendatangkan kebaikan maka peliharalah hubungan persahabatan dengannya dan bersabarlah dalam bergaul.

Jika teman bergaul kita saat ini adalah orang orang yang cenderung kepada hura hura, para pencinta dunia maka berusahalah untuk memperbaiki mereka jika mampu. Jika tidak mampu memperbaikinya maka sangatlah dianjurkan untuk tidak  bergaul (dekat) dengan mereka.
Insya Allah ada manfaatnya untuk kita semua.  Wallahu A’lam. (1.063)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar