Minggu, 30 Juli 2017

BANYAK RIZKI BUKAN HASIL KERJA KERAS



BANYAK RIZKI BUKAN HASIL KERJA KERAS

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sebagian orang beranggapan bahwa untuk mendapatkan rizki yang banyak harus berusaha dan bekerja keras. Motto mereka adalah : If you do more you get more.  Tapi ternyata kita sering menyaksikan betapa banyak manusia bekerja dan berusaha dengan keras, menghabiskan umurnya untuk mengejar rizki. Siang malam dihabiskan untuk mengejar rizki. Terkadang lupa membedakan halal dan haram.   Tetapi ternyata mendapatkan rizki yang sedang sedang saja.

Kita saksikan pula ada banyak orang yang kelihatan berusaha mencari rizki secukupnya saja. Sebagian waktunya digunakan untuk beribadah, mencari ilmu dan jika ada kesempatan juga berdakwah. Tapi rizkinya mengalir dengan deras.

Sungguh Allah Ta’ala memberi rizki yang tak disangka sangka jika Dia berkehendak bahkan tanpa hisab. Allah berfirman : “Innallaha yarzuqu man yasyaa-u bi ghairi hisaab”. Sesungguhnya Allah memberi rizki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa perhitungan. (Q.S Ali Imran 37).  

Oleh karena itu bolehlah dikatakan bahwa tidak ada korelasi yang kuat antara usaha dan kerja keras dengan banyaknya rizki yang diperoleh.  Sungguh Allah Ta’ala memberi dan membagi rizki sesuai ukuran, kehendak, hikmah dan ilmu-Nya. Ada yang secara materi berlimpah ada pula yang memperoleh secukupnya. 

Diantara hikmahnya adalah sebagaimana dimaksud dalam firman-Nya dalam surat al Zukhruf 32 : “Apakah mereka yang membagi bagi rahmat Rabb-nya ?. Kamilah yang menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat memanfaatkan sebagian yang lain. Dan rahmat Rabb-mu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”. 
   
Dalam perkara ini maka kewajiban kita, kata Syaikh Utsaimin,  adalah ridha kepada Allah sebagai Rabb, ridha terhadap pembagian dan takdir-Nya dan ridha kepada-Nya sebagai dzat Penentu untuk kita imani hikmah hikmah dan rahasia dari ketentuan ketentuan-Nya.

Oleh karena itu seorang hamba janganlah takut tidak akan dapat rizki karena  Allah Ta’ala menjamin rizki bagi semua mahluknya. Allah berfirman : “Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rizkinya” (Q.S Huud 6). 

Bahkan ada makhluk yang tidak mampu mengurus rizki bagi dirinya namun tetap memperoleh rizki dengan berbagai cara dan pengaturan yang sempurna dari Allah Ta’ala yaitu sebagaimana firman-Nya : “Dan berapa banyak makhluk bergerak yang bernyawa yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rizkinya sendiri. Allahlah yang memberi rizki kepadanya dan kepadamu. Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui”. (Q.S al Ankabuut 60).

Syaikh as Sa’di berkata : Allah Ta’ala Sang Pencipta telah menjamin rizki seluruh makhluk, yang kuat maupun yang lemah. Betapa banyak “binatang melata”, di muka bumi ini yang lemah kekuatannya, rendah akalnya, “yang tidak dapat membawa (mengurus) rizkinya sendiri”. Dan tidak pula dapat menyimpannya, bahkan ia senantiasa tidak dapat dapat membawa rizkinya sedikitpun, namun Allah terus menyediakan rizki untuknya pada setiap saat sesuai dengan waktunya. (Lihat Tafsir Taisir Karimir Rahman). 

Kalau demikian masih perlukah kita kerja keras habis habisan untuk mengejar rizki sehingga bisa membuat lalai beribadah. Sungguh Allah telah berfirman : Barangsiapa yang beramal saleh, laki laki atau perempuan sedangkan dia beriman, akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik. Dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”. (Q.S an Nahal 97).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.082)







Tidak ada komentar:

Posting Komentar