Minggu, 16 Juli 2017

ALANGKAH WANGINYA WANITA TUKANG SISIR ANAK FIR'AUN



ALANGKAH WANGINYA WANITA TUKANG SISIR ANAK FIR’AUN

Oleh : Azwir . Chaniago

 Sungguh Allah Ta’ala tidak akan menyia nyiakan iman seorang hamba. Apalagi jika seorang hamba mendapat ujian yang amat berat karena mempertahankan imannya. Allah berfirman : “Dan Allah tidak akan menyia nyiakan imanmu. Sungguh Allah Maha   Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia” (Q.S al Baqarah 143)
 
Perhatikanlah kisah dibawah ini tentang  seorang wanita tukang sisir rambut anak perempuan Fir’aun mendapat kedudukan yang sangat baik disisi Allah di akhirat. Sungguh dia bersedia menerima siksaan yang berat dari Fir’aun demi mempertahankan imannya meskipun harus menghadapi kematian yang tragis bersama anak anaknya.

Dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Ketika malam aku di isra’-kan aku mencium aroma yang sangat wangi. Aku bertanya : Wahai Jibril, wangi apa ini ?. 

Jibril menjawab : Ini adalah wangi tukang sihir anak perempuan Fir’aun dan anak anaknya. Aku bertanya : Bagaimana bisa demikian ?. Jibril menjawab : Ketika perempuan ini sedang menyisir rambut anak perempuan Fir’aun, tiba tiba sisirnya terjatuh dari tangannya, maka dia mengucapkan Bismillah.

Anak perempuan Fir’aun berkata : Wahai, dengan nama bapakku. Wanita tukang sisir menjawab : Tidak, akan tetapi Rabb-ku dan Rabb-mu demikian juga Rabb ayahmu adalah Allah. Anak perempuan Fir’aun bertanya : Kalau begitu engkau punya tuhan selain ayahku ?. Wanita tukang sisir itu menjawab : Iya. Anak perempuan Fir’aun berkata : Akan aku laporkan kepada ayahku. Wanita tukang sihir menjawab : Silahkan !.    

Kemudian anak perempuan Fir’aun memberitahukan kejadian ini kepad ayahnya dan akhirnya Fir’aun memanggil wanita tukang sisir ini. Fir’aun bertanya : Wahai Fulanah, betulkah kamu mempunyai Rabb selain aku ?. Wanita tukang sisir menjawab : Iya, Rabb-ku dan Rabb-mu adalah Allah.

Maka Fir’aun memerintahkan untuk mempersiapkan periuk besar dari tembaga untuk dipanaskan. Kemudian satu persatu anak perempuan tukang sisir itu kedalam periuk yang mendidih.

Beberapa saat kemudian wanita tukang sisir mengajukan permintaan kepada Fir’aun, dengan berkata : Ada satu permintaan dari ku. Fir’aun menjawab : Apa permintaanmu ?. Wanita tukang sisir menjawab : Aku ingin tulang tubuhku dan tulang tubuh anak anakku kelak dibungkus dalam satu kain untuk kemudian dikuburkan bersama. Fir’aun menjawab : Akan aku penuhi permintaanmu.

Anak anak tukang sihir itu masih terus dilemparkan ke dalam periuk yang mendidih hingga yang terakhir tiba giliran anak yang masih menyusu. Pada saat itu wanita tukang sisir nampak ragu ragu, tetapi tiba tiba bayi yang masih menyusu itu berkata : Wahai ibuku, ceburkan diri ibu ke dalam periuk yang mendidih itu karena sesungguhnya siksa dunia ini jauh lebih ringan dibanding siksa akhirat. (H.R Imam Ahmad dalam Musnadnya dan ath Thabrani, dalam al Mu’jam al Kabir dan Ibnu Hibban). 

Dari hadits ini dapatlah kita mengetahui betapa zhalimnya Fir’aun dan puncak kedurhakaan Fir’aun kepada Allah adalah mengakui dirinya sebagai tuhan. Ini juga sebagaimana  disebutkan dalam al Qur an : “Wa qaala fir’aunu yaa aiyuhal mala-u maa ‘alimtu lakum min ilaahin ghairii”. Dan Fir’aun berkata : Wahai para pembesar kaumku !. Aku tidak mengetahui ada tuhan bagimu selain aku. (Q.S al Qashash 38).

Selanjutnya perhatikanlah betapa sabar dan teguhnya keimanan wanita ini sehingga sanggup menghadapi ujian yang sangat berat bersama anak anaknya  berupa siksaan dari Fir’aun. Tetapi Allah Ta’ala memberi balasan di akhirat  yang  lebih baik baginya. Allah berfirman : “Innamaa yuwaffash shaabiruunaajrahum bi ghairi hisaab”. Sesungguhnya orang orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahalanya tanpa batas. (Q.S az Zumar 10).

Ketahuilah bahwa al jazaa-u min jinsil amal. Balasan itu sesuai dengan jenis amal yang dikerjakan. Wallahu A’lam. (1.073)    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar