Kamis, 20 Juli 2017

MENDAPAT KEBAIKAN DENGAN IMAN DAN AMAL SHALIH



MENDAPAT KEBAIKAN DENGAN IMAN DAN SHALIH

Oleh : Azwir B. Chaniago

Setiap orang menginginkan kebaikan bagi dirinya, keluarganya, hartanya dan yang lainnya. Apalagi orang orang beriman, mereka bukan hanya mencari kebaikan untuk dunianya tapi terutama sangat mendambakan kebaikan di akhirat. Oleh karena itu orang orang yang beriman selalu berdoa dan memohon kepada Allah Ta’ala.

Diantara doa yang selalu dibaca pada setiap kesempatan adalah : : “Rabbanaa aatinaa fid dun-yaa hasanatan  wa fil aakhirati hasanatan  waqiinaa ‘adzaban naar”. Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan lindungilah kami dari adzab neraka. (Q.S al Baqarah 201).

Berdoa untuk memohon kebaikan tentulah sangat dianjurkan bahkan diperintahkan.  Allah berfirman :  “Waqaala rabbukum, ud’uunii astajib lakum” Dan Rabbmu berfirman : Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (Q.S al Mu’min 60).

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam juga mengingatkan umatnya untuk banyak berdoa kepada Allah. Beliau bersabda : “Addu’aa-u yanfa’u mimmaa nazzala wa mimmaa lam yanzil, fa’alaikum ‘ibadallahi biddu’aa-i”  Doa itu bermanfaat bagi apa apa yang sudah terjadi ataupun yang belum terjadi. Maka dari itu, hendaklah kalian banyak berdoa wahai hamba Allah.  (H.R Imam Ahmad dan Imam at Tirmidzi).

Ketahuilah bahwa berdoa saja tidaklah cukup. Sungguh perkara yang  paling utama untuk mendapat kebaikan dunia dan akhirat adalah IMAN DAN AMAL   SHALIH. Perhatikanlah firman Allah :                                                                              “Barangsiapa yang beramal saleh, laki laki atau perempuan sedangkan dia beriman, akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik. Dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih    baik dari apa yang telah mereka  kerjakan”.
(Q.S an Nahal 97).

                                            
                                                                                                                                             
 Syaikh as Sa’di berkata : Sesungguhnya keberadaan iman menjadi syarat sah dan diterimanya amal shalih. Bahkan tidak bisa disebut amal shalih kecuali disertai dengan keimanan. (Karena) iman menuntut (munculnya) amal shalih. Barang siapa yang telah mengkombinasikan antara iman dan amal shalih : “maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik”. Hal tersebut dengan pemberian ketenteraman hati dan ketenangan jiwa serta tiada menoleh kepada obyek yang mengganggu hatinya. Dan Allah akan memberinya rizki yang halal lagi baik dari arah yang tidak disangka sangkanya.    
                                            
“Dan sungguh akan Kami berikan balasan kepada mereka” di akhirat “dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”. Yaitu berupa kenikmatan (surga) yang tidak pernah dilihat oleh pandangan mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah terbetik di dalam hati manusia. Maka Allah memberinya kebaikan di dunia dan di akhirat. (Tafsir Taisir Karimir Rahman). 

Allah Ta’ala juga berfirman : “Dan sekiranya mereka benar benar menjalankan Taurat, Injil dan (al Qur an) yang diturunkan kepada mereka niscaya mereka akan mendapatkan makanan dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka”. (Q.S al Maidah 66).

Ulama ahli tafsir menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “mendapatkan makanan dari atas dan dari bawah kaki” ialah Allah akan melimpahkan kepada mereka rizki yang sangat banyak dari langit dan dari bumi, sehingga mereka mendapatkan kecukupan dan berbagai kebaikan, tanpa susah payah, letih lesu dan tanpa adanya tantangan atau berbagai hal yang mengganggu ketenteraman hidupnya. (Tafsir Ibnu Katsir).

Oleh karena itu seorang hamba tidaklah sedikitpun mengabaikan iman yang melahirkan amal shalih sehingga memperoleh kebaikan dan berkah yang banyak. Insya Allah.
Wallahu A’lam. (1.076)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar