Sabtu, 15 Juli 2017

MEMOHON PERTOLONGAN HANYA KEPADA ALLAH TA'ALA



MEMOHON PERTOLONGAN HANYA KEPADA ALLAH TA’ALA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Pada waktunya, jika Allah berkehendak, maka setiap orang pasti akan mengalami ujian berupa kesulitan,  kesusahan ataupun musibah terhadap dirinya, keluarganya ataupun yang lainnya.

Allah Ta’ala  berfirman : “Wa la nabluannakum bisyai-in minal khaufi wal juu’i wa naqshin minal amwaali wal anfuusi wats tsamarat, wa basysyiril shaabiriin  Dan kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah buahan. Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang orang yang sabar. (Q.S al Baqarah 155).

Jika ujian atau musibah menimpa seseorang maka berbagai cara dan upaya dilakukan. Diantaranya ADA YANG KELIRU BERAT yaitu mencari solusi dengan mendatangi tempat yang dianggapnya keramat, seperti kuburan dan yang lainnya. Adapula yang mendatangi dukun atau yang semacamnya. Bahkan adapula yang lari kepada obat obat terlarang yang membahayakan dirinya. 

Padahal sungguh kita memiliki Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang akan menolong untuk meringankan bahkan menghilangkan semua masalah yang kita hadapi. Oleh karena itu mohonlah kebaikan kepada Allah Ta’ala.

Allah berfirman : “Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku, dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”. (Q.S al Baqarah 186).

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda : “…Idza sa-alta fas-alillaha, wa idzas ta’anta fas ta’in billahi …”  Jika engkau meminta maka mintalah kepada Allah dan jika engkau memohon pertolongan maka mohonlah pertolongan kepada Allah. (H.R Imam Ahmad dan at Tirmidzi).

Bahkan setiap hari paling kurang 17 kali kita diwajibkan memohon pertolongan kepada Allah Ta’ala yaitu ketika membaca surat al Faatihah dalam shalat.

Ingatlah perkataan Nabi Ya'qub alaihissalam ketika mendapat musibah dengan kehilangan  anak beliau yaitu Yusuf, beliau mengadu hanya kepada Allah : “Qaala innamaa asykuu batstsii wa huznii ilallahi”. Dia  (Ya’qub) menjawab : Hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku. (Q.S Yusuf 86)

Imam Ibnul Qayyim menceritakan tentang seorang salaf pernah melihat seorang laki laki mengeluhkan kemiskinan dan kekurangan kebutuhan hidupnya kepada banyak orang. Maka yang mengeluh ini diberi nasehat : Wahai Fulan, demi Allah tidak ada gunanya kamu mengeluhkan Dzat yang menyayangimu (yaitu Allah Subahanahu wa Ta’ala) kepada manusia yang tidak menyayangimu.

Selanjutnya beliau menjelaskan bahwa memang orang bodoh akan mengeluhkan Allah kepada manusia karena dia tidak mengerti siapa yang dikeluhkannya itu (yaitu Allah, Dzat yang Maha Penyayang). Dan dia tidak mengerti pula tempat dia menyampaikan keluhannya (yaitu kepada manusia yang tidak memiliki apa apa) 

Orang arif hanya akan mengeluh (mengadu, menyampaikan keadaan dirinya)  kepada Allah. Sedangkan orang yang paling arif adalah orang yang mengeluhkan kepada Allah tentang kelalaiannya, bukan mengeluhkan tentang keburukan yang dilakukan  orang lain terhadap dirinya. (al Fawaid).

Thawus bin Kaisan rahimahullah (seorang ulama tabi’in) pernah berkata : Hendaklah engkau meminta segala keperluanmu hanya kepada Allah, yang mana pintu (pengabulan permohonan) Nya senantiasa terbuka untukmu sampai hari Kiamat. Dia memintamu agar selalu berdoa (meminta) kepadaNya, dan Dia juga berjanji akan selalu mengabulkan permintaanmu.” (Hilyatul Auliya’ Abu Nu’aim Al-Ashbahani)

Oleh karena itu  hamba hamba Allah   hanya meminta kepada-Nya     dan hanya kepada-Nya menyampaikan segala keluh kesah. Bukan kepada yang selain-Nya. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.072).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar