Kamis, 13 April 2017

SUNGGUH ALLAH TA;ALA MAHA MELIHAT



SUNGGUH ALLAH TA’ALA MAHA MELIHAT

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh, Allah Ta’ala  memiliki nama nama yang indah yang disebut dengan Asmaa-ul Husna yaitu nama nama yang paling indah. Setiap nama Allah memiliki dan memuat sifat.  Allah berfirman : “Allahu laa ilaaha ilaa huwa, lahul asmaa-ul  husnaa”. (Dialah) Allah, tidak ada tuhan selain Dia, yang mempunyai nama nama yang terbaik. (Q.S Thaha 8).

Satu diantara nama Allah adalah al Bashiir  bermakna Yang Maha Melihat. Sifat melihat bagi Allah adalah sifat dzatiyah, yaitu sifat yang selalu apa pada diri Allah Subhanahu wa Ta’ala. Nama dan sifat ini disebutkan pada lebih dari 40 ayat, lima diantaranya adalah : 

Pertama : “Wallahu bi maa ta’maluuna bashiir”. Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan. (Q.S al Baqarah 265)
Kedua : “Wallahu bashiirun  bil ‘ibaad”. Dan Allah Maha Melihat akan hamba hamba-Nya. (Q.S Ali Imran 15)
Ketiga : “Innallaha kaana samii’an bashiiraa”. Sungguh Allah Maha Mendengar, Maha Melihat (Q.S an Nisa’ 58)
Keempat : “Laisa kamitslihi syai-un, wa huwa sami’ul bashir”. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Melihat. (Q.S asy Syuura 11)
Kelima : “Innahuu bi kulli syai-in bashiir”. Sungguh, Dia Maha Melihat segala sesuatu. (Q.S al Mulk 19).

Imam Ibnul Qayyim berkata : Al Bashiir adalah yang yang sempurna penglihatan-Nya. Dia melihat perincian penciptaan seekor semut kecil dan anggota tubuhnya, daging, darah, otak dan urat uratnya. Dia melihat semut yang melata di atas batu hitam kelam pada malam yang gelap gulita. (Thariiqu al Hijratain).

Imam Ibnu Khuzaimah berkata : Kita mengatakan bahwa Rabb kita memiliki kedua mata yang dengannya Dia melihat apa yang ada di bawah tanah dan lapisan bumi yang ketujuh dan apa yang ada di langit serta yang ada di antara keduanya dari yang kecil hingga yang besar.
Tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya sesuatu apa pun. Dia melihat apa yang ada di bawah lautan dan gelombangnya, sebagaimana Dia melihat Arsy yang Dia bersemayam di atasnya ( Kitab at Tauhid).

Oleh karena itu maka seorang hamba yang mengimani tentang sifat Allah Ta’ala Yang Maha Melihat maka akan memberikan manfaat besar baginya, diataranya :

Pertama : Dia benar benar mengetahui kesempurnaan Allah Ta’ala.
Seorang hamba yang mengimani dengan benar sifat melhat bagi Allah Ta’ala maka itu menunjukkan kesempurnaan Allah. Dan karena sifat-Nya yang Mahasempurna menunjukkan bahwa hanya Dia-lah yang berhak untuk diibadahi.

Nabi Ibrahim menjelaskan ketidak sempurnaan tuhan (patung) yang disembah oleh ayahnya, yaitu keadaannya yang tidak bisa melihat dan tak bisa memberi manfaat sedikitpun. Allah berfirman : “Ingatlah ketika dia (Ibrahim) berkata kepada bapaknya, Wahai bapakku !. Mengapa engkau menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat meolongmu sedikitpun ?. (Q.S Maryam 42).

Kedua : Dia akan beribadah dengan sebaik baiknya.
Jika seorang hamba betul betul memahami bahwa Allah Ta’ala itu Maha Melihat maka dia akan bersemangat untuk melakukan ibadah kepada-Nya. Bahkan terus berusaha untuk melakukan ibadah dengan sebaik baiknya.

Allah Ta’ala berfirman : “Dan bertawakallah kepada (Allah) Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. Yang melihatmu ketika kamu berdiri (untuk shalat) dan (melihat pula) perobahan gerak badanmu di antara orang orang yang sujud. Sesungguhnya Dia adalah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S asy Syu’araa 217-220)

Nabi mengingatkan tentang seorang hamba akan berada pada derajat ihsan yaitu ketika dia beribadah seolah olah melihat Allah Yang Maha Melihat. “An ta’budallaha ka-annaka taraahu, fa in lam takun taraahu fa innahu yaraaka”. Engkau beribadah kepada Allah seolah olah engkau melihat-Nya maka sesungguhnya Dia selalu melihatmu. (H.R Imam Muslim no. 8).

Ketiga : Dia akan sangat takut berbuat keburukan.
Jika seorang hamba benar benar mengetahui bahwa Rabb-nya Maha Melihat maka dia tentu akan selalu menjaga dirinya jangan sampai berbuat kezhaliman kepada siapapun ataupun melakukan pelanggaran terhadap larangan larangan Allah. Hamba ini mengetahui bahwa setiap saat Allah melihat perbuatan buruknya dan Allah Mahakuasa untuk mendatangkan adzab di dunia dan di akhirat. 

Imam Ibnu Rajab al Hambali bercerita : Seorang laki laki pernah merayu seorang wanita di tengah gurun pasir pada malam hari. Tetapi si wanita menolak. Lelaki tersebut berkata kepadanya, tidak ada yang melihat kita sekarang, kecuali bintang bintang. Si wanita pun berkata : Lalu di manakah yang menciptakan bintang bintang itu ?. (Syarah kalimat al Ikhlas). Maksudnya bukankah Dia (yang menciptakan bintang bintang itu) melihat kita.
 Allah berfirman : “Wa kafaa bi rabbika bi dzunuubi ‘ibaadihii khabiiran bashiira”. Dan cukuplah Rabb-mu Yang Maha Mengetahui, Maha Melihat dosa hamba  hamba-Nya. (Q.S al Isra’ 17)

Allah Ta’ala berfirman : “Alam ya’lam bi annallaha yaraa” Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya. (Q.S al ‘Alaq 14).

Ketahuilah bahwa pokok masalah kenapa seseorang  sering lalai melakukan kebaikan dan seringnya seseorang berbuat keburukan adalah karena karena tidak paham atau pura tidak paham bahwa Allah memiliki sifat Maha Melihat.

Kiranya sangatlah baik jika keterangan ini menjadi  pendorong  untuk bersegera berbuat kebaikan dan  pencegah bagi hamba hamba Allah untuk berbuat maksiat di muka bumi. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.013).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar