Kamis, 20 April 2017

BELAJAR ILMU LEBIH UTAMA DUDUK DIHADAPAN GURU



BELAJAR ILMU LEBIH UTAMA DUDUK DIHADAPAN GURU

Oleh : Azwir B. Chaniago

Seorang hamba yang sungguh sungguh  belajar ilmu syar’i merupakan suatu bukti ketaatannya kepada Allah Ta’ala dan Rasul-Nya karena belajar ilmu adalah diwajibkan dalam syariat Islam. Rasulullah bersabda : “Thalibul ‘ilmi faridhatun ‘ala kulli muslim”. Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim (H.R Imam Ahmad dan Imam Ibnu Majah). Ini adalah salah satu dalil yang tegas tentang wajibnya menuntut ilmu bagi seorang muslim baik laki laki maupun perempuan.

Lalu bagaimana implementasi kewajiban tersebut. Imam al Qurtubi menjelaskan :  (1) Hukumnya fardhuain, seperti menuntut ilmu tentang shalat, puasa, zakat dan lainnya. Inilah yang dimaksud dalam hadits yang mengatakan bahwa menuntut ilmu itu (hukumnya) wajib. (2) Hukumnya fardhu kifaayah, seperti menuntut ilmu tentang pembagian hak waris, pelaksanaa haad, tentang perdamaian dan yang  lainnya. 

Selanjutnya Imam Qurtubi berkata : Ketahuilah, menuntut ilmu adalah suatu kemuliaan yang besar dan menempati kedudukan yang tinggi yang tidak sebanding dengan menjalankan amalan (sunnah) apapun. (Lihat Tafsir al Qurtubi)

Nah, dengan kemajuan sarana dan perangkat komunikasi saat ini maka sangatlah banyak jalan dan kesempatan belajar ilmu. Tanpa keluar rumah pun kita bisa belajar ilmu melalui berbagai media sosial. Juga dari buku buku, CD dan VCD, perangkat handphone dan banyak lagi yang lainnya.

Tapi ketahuilah bahwa dalam Islam sangatlah dianjurkan belajar ilmu terutama ilmu syar’i yaitu dengan menghadiri majlis ilmu. Duduk didepan guru yang berilmu dan shalih. Dengarkan,  catat dan kalau bisa rekam nasehat atau pelajaran yang diberikannya. Bahkan untuk bagian bagian penting usahakan menghafalkannya.  

Hadir di majlis ilmu dan duduk di hadapan guru adalah cara paling baik dan paling bermanfaat dalam belajar. Bahkan ada ilmu agama yang tidak bisa tidak harus dipelajari dengan cara  berhadapan langsung dengan guru. Diantara contohnya adalah ilmu tentang cara membaca al Qur-an dengan benar dan juga jika belajar bahasa Arab. 

Sungguh belajar ilmu dengan menghadiri majlis ilmu yaitu duduk di hadapan orang berilmu akan mendatangkan manfaat yang banyak dan tidak bisa didapatkan ketika belajar dari berbagai media atau sarana belajar yang lainnya. Diantara keutamaannya adalah :

Pertama : Dimintakan ampun oleh penghuni langit dan bumi serta dinaungi malaikat.
Dari Abu Darda’ Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda :“Barang siapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu maka Allah memudahkan jalannya menuju Surga. Sesungguhnya para Malaikat membentangkan sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena ridha atas apa yang mereka lakukan. Dan sesungguhnya orang yang berilmu benar-benar dimintakan ampun oleh penghuni langit dan bumi, bahkan oleh ikan-ikan yang berada di dalam air.” (H.R Abu Dawud, at Tirmidzi, Imam Ahmad dan juga yang selainnya).

Kedua : Mendapat pahala haji yang sempurna.
Dari Abu Umamah, Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Siapa yang berangkat ke masjid sedang yang dia inginkan adalah belajar kebaikan atau mengajarkan kebaikan, dia akan mendapatkan pahala haji yang sempurna hajinya. (H.R ath Thabrani, Syaikh al Albani mengatakan hadits ini hasan shahih).

Ketiga : Mendapat doa  dari guru yang mengajar.
Dalam suatu majlis ilmu maka guru atau ustadz yang mengajar akan membuka dengan salam. Salam adalah doa untuk keselamatan, rahmat dan berkah. Ini suatu yang sangat membahagiakan bagi yang di majlis ilmu karena salam berupa doa ini diucapkan oleh orang berilmu dan shalih sehingga punya potensi besar untuk dikabulkan Allah.
Pada waktu mau menutup kajian kita akan diajak pula membaca doa kafaratul majlis untuk penghapus dosa. Lalu ditutup lagi dengan doa berupa salam.

Keempat : Kesempatan belajar akhlak dari guru.
Jika seseorang belajar  dengan hadir di majlis ilmu maka dia bukan  hanya sekedar mendapat ilmu yang diajarkan gurunya. Tapi lebih dari itu ada transfer akhlak. Selama berada di majlis kita akan memperhatikan tata cara guru kita duduk, berkomunikasi, berdiskusi, mungkin juga cara menegor atau mengingatkan dengan santun. Semuanya adalah contoh akhlak yang baik dan bisa kita pelajari dan kita amalkan karena dipraktekkan oleh orang berilmu dan kita menyaksikannya.   

Oleh karena itu maka seorang hamba hendaknya berusaha mengatur waktunya dengan baik sehingga bisa ada waktu khusus yang di plot untuk hadir di majlis ilmu beberapa kali dalam seminggu. Dengan demikian akan dapat diraih kebaikan dan keutamaan yang banyak. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.021)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar