Selasa, 11 April 2017

KECINTAAN TERHADAP HARTA DUNIA



KECINTAAN  TERHADAP HARTA DUNIA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Harta dunia dan segala perhiasannya memang kelihatan menarik. Dengan harta yang banyak seseorang merasa lebih nyaman dan  mudah jika menginginkan sesuatu. Ingin memiliki ini dan itu,  tentu bisa kapan saja. Oleh karena itu hampir semua orang berusaha bahkan ada yang berlomba mencari dan mengumpulkan harta sebagai sarana kesenangan hidup di dunia.

Hakikatnya manusia memang memiliki kecendrungan yang besar terhadap harta dunia. Allah berfirman : “Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa wanita wanita, anak anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda piliha, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kebali yang baik. (Q.S Ali Imran 14).

Imam Ibnu Katsir berkata : (Dalam ayat ini) Allah Ta’ala memberitahukan mengenai apa apa yang dijadikan indah bagi manusia dalam kehidupan dunia berupa berbagai kenikmatan. Lalu Allah Ta’ala berfirman : “Katakanlah !. Maukah Aku kabarkan kepada mu apa yang lebih baik dari yang demikian itu ?” . Dengan kata lain katakanlah wahai Muhammad, kepada umat manusia : Maukah aku kabarkan kepada kalian sesuatu yang lebih baik daripada apa yang telah dijadikan indah pada pandangan manusia dalam kehidupan dunia ini, berupa kesenangan dan kenikmatan, yang pasti semuanya akan sirna. 

Kemudian setelah itu Allah memberitahukan hal itu seraya berfirman : “Untuk orang orang bertakwa, di sisi Rabb mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai sungai”. Yaitu dari berbagai sisi surga dan  sudutnya mengalir sungai sungai yang terdiri dari berbagai minuman, baik yang berupa madu, susu, khamr, air dan lain sebagainya, yang belum pernahi dilihat mata, didengar telinga dan tidak pernah juga terbesit dalam hati manusia. (Tafsir Ibnu Katsir).

Syaikh as Sa’di berkata : Allah Ta’ala mengabarkan bahwa manusia dihiasi dengan perkara perkara (harta) tersebut hingga mereka meliriknya dengan mata mereka dan mereka ilusikan manisnya dalam hati mereka. Jiwa jiwa mereka terbuai dalam kenikmatan kenikmatannya. Pada hal itu semua hanyalah kenikmatan yang sedikit yang akan lenyap dalam waktu sekejap. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata : Mencintai harta itu merupakan tabiat manusia. Ini sebagaimana djelaskan Allah Ta’ala dalam firman-Nya : “Wa innahu li hubbil khairi la syadiid”. Dan sesungguhnya dia  sangat bakhil karena cintanya kepada harta.  (Q.S al ‘Adiyaat 8).

Juga berdasarkan firman Allah : Wa tuhibbunal maala hubban jammaa”. Dan kalian mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan. (Q.S al Fajr 20).
 
Namun jika kecintaan seseorang terhadap harta itu dengan tujuan mengembangkan harta itu agar bisa melakukan amal shalih maka kecintaan itu menjadi baik karena harta itu menjadi terbaik ketika berada pada tangan orang yang shalih. Betapa banyak orang yang Allah Ta’ala anugerahkan kekayaan kepada mereka lalu harta mereka itu menjadi sesuatu yang bermanfaat dalam berjihad di jalan Allah, penyebaran ilmu, menolong orang yang sedang membutuhkan bantuan dan dalam berbagai perbuatan baik lainnya. (Fatawa Nuur ‘alad Darb).

Syaikh Utsaimin juga mengingatkan : Hampir tidak ada seorang pun yang selamat dari rasa cinta yang dalam terhadap harta. Tetapi tidak semua orang mencintai harta dengan berlebihan. Sebagian ada yang menyukai harta sekedar untuk mencukupi kebutuhan sehari hari agar dapat beribadah kepada Allah. Sebagian lagi ada yang ingin lebih dari yang demikian dan sebagian lagi menginginkan harta yang berlimpah ruah. 

Kesimpulannya bahwa setiap manusia menyukai (mencintai) kebaikan (harta), namun kecintaan tersebut bertingkat tingkat. Lain orang maka lain pula kadar kecintaannya kepada harta. (Tafsir Juz ‘Amma).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar