Selasa, 18 Agustus 2015

TIDAK MENGABAIKAN AL QUR-AN



MAKNA TIDAK MENGABAIKAN AL QUR-AN

Oleh : Azwir B. Chaniago

Allah berfirman : ‘Walladziina idzaa dzukkiruu bi aayaati rabbihim lam yakhirru ‘alaihaa shumman wa ‘umyaanaa”. Dan orang orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat ayat Rabb mereka, mereka tidak bersikap sebagai orang orang yang tuli dan buta. (Q.S al Furqaan 73).

Imam Ibnul Qayyim menukil beberapa penafsiran para ulama tentang sikap orang yang mengindahkan atau tidak mengabaikan al Qur-an, diantaranya :

Pertama : Muqatil menjelaskan : Maksudnya, apabila orang orang itu diberi peringatan dengan al Qur-an, mereka tidak menyikapinya sebagai orang tuli atau sebagai orang buta. Akan tetapi mereka benar benar mendengarkan, memperhatikan dan meyakininya.

Kedua : Ibnu Abbas menafsirkannya : Orang orang itu tidak bersikap seperti orang tuli atau buta, tetapi mereka takut dan khusyu’ (dalam menyimak ayat al Qur-an yang disampaikan kepada mereka).

Ketiga : Al Kalbi menjelaskan : Maksudnya, mereka menyikapinya dengan mendengarkan dan memperhatikannya.

Keempat : Al Farra’ berkomentar tentang ayat ini : Maksudnya, apabila ayat ayat al Qur-an dibacakan kepada mereka, mereka tidak bersikap cuek sehingga terkesan tidak memperhatikan. 

Kesimpulannya, berdasarkan semua penafsiran tersebut maka makna firman Allah diatas adalah, mereka tidak bersikap tuli dan buta terhadap ayat ayat al Qur-an yang disampaikan kepada mereka sebagai peringatan. (Kitab Fawaidul Fawaid).

Syaikh as Sa’di menjelaskan makna  ayat ini : “Dan orang orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat ayat Rabb mereka, yang mana Dia memerintahkan kepada mereka untuk mendengarnya dan menjadikannya sebagai pedoman, mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang yang tuli dan buta, maksudnya, mereka tidak meresponnya dengan sikap berpaling darinya, bersikap tuli untuk mendengarnya dan mengalihkan perhatian dan hati darinya, seperti yang dilakukan oleh orang yang tidak beriman dan tidak membenarkannya.

Sesungguhnya sikap mereka di saat mendengarkannya adalah seperti yang difirmankan Allah Ta’ala : “Sesungguhnya orang orang yang beriman dengan ayat ayat Kami adalah orang orang yang apabila diperingatkan dengan ayat ayat (Kami) niscaya mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Rabbnya, sedangkan mereka tidak menyombongkan diri  (Q.S as Sajdah 15).
Mereka meresponnya dengan menerima ayat ayat itu, rasa membutuhkannya, tunduk dan patuh kepadanya. Anda akan menjumpai mereka memiliki telinga yang peka dan hati yang sensitif hingga iman mereka bertambah karenanya. Makin sempurna keyakinannya karenanya, menimbulkan semangat pada diri mereka dan mereka sangat senang dan berbahagia karenanya. (Tafsir Karimir Rahman).

Wallahu A’lam.  (369)
     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar