Jumat, 21 Agustus 2015

SAHABAT RASULULLAH ADALAH UMAT TERBAIK



SAHABAT RASULULLAH ADALAH UMAT TERBAIK

Oleh : Azwir B. Chaniago

Siapakah yang disebut sahabat Rasulullah. Banyak penjelasan ulama tentang hal ini.  Salah satu penjelasan, batasan atau definisi yang bagus adalah sebagaimana dikatakan al Hafizh Ibnu Hajar Ashqalani  : Sahabat adalah orang yang  bertemu dengan Nabi Salallahu ‘alaihi wasallam, beriman kepadanya dan wafat dalam keadaan Islam. (al Ishabah fi Tamyiz as Shahabah).

Para sahabat adalah umat terpilih. Allah berfirman :  “Qulilhamdulillahi wa salaamun ‘ala ‘ibaadihil ladziina ashthafaa…” Katakanlah, segala puji bagi Allah dan kesejahteraan atas hamba hambaNya yang dipilihNya.. (Q.S an Naml 59). 

Tentang ayat ini dijelaskan dalam Tafsir ath Thabari : (1) Ibnu Abbas berkata : Para sahabat Nabi Muhammad Salallahu ‘alaihi wasallam adalah hamba hamba pilihan Allah untuk Nabi-Nya. (2) Firman Allah : Hamba hambaNya yang dipilihNya yaitu hamba hamba pilihan untuk NabiNya Muhammad. Allah menjadikan mereka sebagai pendamping dan pembela Nabi untuk mengemban agama yang diutus.

Para sahabat adalah generasi yang pertama tama beriman, mengamalkan dan mendakwahkan risalah Rasulullah. Mereka melakukannya dengan penuh keikhlasan, sungguh sungguh, penuh kesabaran dan pengorbanan yang sangat besar pada diri dan hartanya.  

Allah Ta’ala memuji mereka sebagai umat terbaik dan Allah meridhai mereka sebagaimana mereka ridha menerima syari’at Islam yang diturunkan kepada mereka melalui Rasulullah. 
  
Allah berfirman : “Kuntum khaira ummatin ukhrijat linnaasi ta’muruuna bil ma’ruufi wa tanhauna ‘anil munkari wa tu’minuuna billahi”. Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah” (Q.S. Ali Imran 110).
Ketahuilah ayat ini turun pada masa sahabat, dan paling utama yang dimaksud dengan umat terbaik tentulah para sahabat. Selanjutnya adalah orang orang yang mengikuti cara beragamanya para sahabat.
Allah berfirman : “Dan orang-orang  yang terdahulu lagi yang pertama tama (masuk Islam)  diantara  orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka  dengan baik,  Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal didalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung.”  (Q.S at Taubah 100).
Rasulullah menjelaskan bahwa sahabat adalah umat terbaik diantara umat sebelum maupun sesudahnya. Rasulullah pernah ditanya tentang manusia yang paling baik. Beliau bersabda : “Khairunnas qarnii, tsummal ladziina yaluunahum, tsummal ladziina yaluunahum”  Manusia yang paling baik adalah generasi zamanku kemudian generasi yang sesudahnya kemudian generasi yang sesudahnya. (H.R Imam Bukhari).
Sebagai generasi terbaik, maka wajiblah bagi generasi berikutnya  untuk meniru dan mengikuti jejak mereka baik dalam aqidah, ibadah, akhlak dan muamalahnya. Rasulullah bersabda : “Fa ‘alaikum bi sunnati wa sunnatil khulafaa-il mahdiyiinar raasyidiina tamassakuu bihaa wa ‘adhdhu ‘alaihaa binnawaajidz. Maka hendaknya kalian berpegang dengan teguh pada sunnahku dan sunnah khalifah, pengganti setelahku yang mendapatkan petunjuk, peganglah dan genggamlah erat erat. (H.R Abu Dawud, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).
Sungguh karena kebaikan para sahabat yang begitu besar dan tidak mungkin kita akan menjumpai generasi lain yang mampu mengungguli mereka, maka kita sangat dilarang mencela mereka.
Abu Hurairah berkata, bahwa Rasulullah bersabda : “Laa tasubbuu ash-haabii, laa tasubbuu ash-haabii fawalladzii nafsii biyadihi lau anna ahadukum anfaqa mitsla uhudin dzahaban maa adraka mudda ahadihim wa laa nashiifah”. Janganlah kamu mencela para sahabatku. Demi Dzat yang jiwaku ada ditangan-Nya, seandainya seseorang dari kalian menginfakkan emas sebesar gunung Uhud, maka ia tidak akan dapat menandingi satu mud (catatan : 1 mud = 543 gram) atau setengahnya dari apa yang telah diinfakkan para sahabatku. (H.R Imam Muslim).  
Hadits ini menunjukkan pujian yang nyata dari Rasulullah terhadap para sahabatnya. Ini tentu bukanlah sembarang pujian karena yang memuji adalah Muhammad utusan Allah Ta’ala dan Rasulullah memuji sahabatnya karena beliau sangat mengetahui keadaan mereka secara pribadi.       
Namun demikian ada saja kelompok manusia yang suka dan terus menerus mencela, menghina bahkan mengkafirkan sebagian besar sahabat. Mungkin karena mereka tidak tahu atau pura pura tidak tahu tentang keadaan dan siapa itu para sahabat Rasulullah. Para pencela ini perlu mengukur dirinya dan membandingkan dengan diri para sahabat. Semoga Allah memberi petunjuk kepada para pencela ini.
Wallahu A’lam.  (372)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar