Minggu, 17 Agustus 2014

PENGHALANG JALAN KEBENARAN



PENGHALANG JALAN KEBENARAN 
 
Oleh : Azwir Chaniago

Muqaddimah.
Syaikh Abu Bakr Jabir memberi nasehat : Hendaklah seorang muslim mencintai dan melaksanakan kebenaran, baik dalam perkataan maupun perbuatan.
Kebenaran dan petunjuk kepada jalan kebenaran yang diturunkan Allah melalui RasulNya adalah bertujuan untuk menyelamatkan kehidupan manusia di dunia dan di akhirat. Sungguh merupakan nikmat yang agung dari Allah jika seseorang cinta kepada kebenaran sehingga dia selalu berusaha mencari dan berdiri diatas kebenaran. Dia akan tegar diatas kebenaran meskipun orang lain terkadang mencelanya, bahkan menghina ataupun memusuhinya.

Tapi sungguh  banyak manusia yang terhalang dari kebenaran. Terkadang kebenaran dilihatnya sebagai suatu yang aneh, tidak masuk akal karena  tidak sesuai dengan keinginannya atau keinginan kelompoknya. Bahkan menurutnya kebenaran itu  adalah apa yang dilakukan banyak orang. Jika  dia melihat sesuatu dikerjakan atau  diamalkan orang banyak maka itulah kebenaran, katanya.

Hakikat kebenaran.
Sungguh kebenaran itu dari Allah. Allah berfirman : “Al haqqu min rabbika, falaa takun  minal mumtariin” Kebenaran itu dari Rabbmu, maka janganlah engkau menjadi orang-orang yang ragu. (Q.S  Ali Imran 60)
Jadi kebenaran tidaklah apa yang ditentukan atau dilakukan orang banyak tetapi kebenaran adalah sesuatu yang  disandarkan kepada apa yang diturunkan Allah melalui Rasul-Nya.
Allah berfirman : “Wain tuthi’ aksyara man fil ardhi, yudhilluka ‘an sabilillah. In yattabi’una illazh zhanna wain hum illa yakhrushuun.” Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang di muka bumi niscaya mereka akan menyesatkan kamu dari jalan (kebenaran)  Allah. Mereka hanyalah mengikuti sangkaan belaka. Dan mereka hanyalah berkata bohong. (Q.S al An’am 116).  
Syaikh Abdul Aziz bin Baaz berkata : Orang yang berakal sehat jangan tertipu dengan kebanyakan manusia. Kebenaran tidak ditentukan karena banyak orang yang melakukannya. Akan tetapi kebenaran adalah syari’at yang diturunkan  Allah kepada Rasulullah Salallahu ‘alaihi wa sallam.
Penghalang kepada kebenaran.
Sungguh sangatlah banyak penghalang bagi seorang hamba untuk  menerima kebenaran, diantaranya adalah :
Pertama : Tidak memiliki ilmu.
Imam Ibnul Qayyim berkata : Sebab-sebab yang menghalangi (manusia) menerima kebenaran banyak sekali. Diantaranya adalah kebodohan terhadap kebenaran.
Imam Ahmad bin Hambal berkata : Sesungguhnya penyelisihan yang datang dari orang yang menyelisihi adalah karena sedikitnya pengetahuan mereka terhadap apa yang datang dari Rasulullah Salallahu ‘alaihi wa Sallam.
Jadi salah satu obat mujarab untuk bisa menerima kebenaran adalah belajar ilmu untuk menghilangkan kebodohan.
Kedua : Adanya sikap sombong.
Sikap sombong adalah salah satu  penghalang  yang utama dalam menerima kebenaran. Orang yang sombong merasa dirinya lebih sempurna dan lebih baik dari orang lain. Akibatnya dia tidak suka menerima nasehat, meskipun itu suatu kebenaran.
Rasulullah telah memberikan isyarat yang jelas bahwa orang yang sombong itu akan menolak kebenaran . Beliau bersabda : “Al kibru batharul haqqi wa ghamdunnas” Kesombongan itu adalah  menolak kebenaran dan merendahkan manusia. (H.R Imam Muslim).
Ketiga : Banyak berbuat dosa dan maksiat.
Takutlah terhadap dosa dan maksiat. Racun dosa dan maksiat akan membuat hati tertutup dan mati. Jika hati tertutup dan mati maka sangat sulit menerima kebenaran.
Imam Ibnul Qayyim dalam Kitab ad Daa’ wa ad Dawaa’ menyebutkan 51 macam akibat buruk tersebab berbuat dosa dan maksiat. Satu diantaranya kata beliau adalah : membutakan hati dan melemahkan akal. Jika hati telah buta maka ia tidak dapat mengenal kebenaran.
Keempat : Taqlid buta.
Muqallid adalah orang yang mengikuti tanpa mengetahui dalil.  Seorang muqallid akan mudah terhalang dari kebenaran karena dia hanya mengikuti sesuatu yang dia dengar  dan tidak mau tahu dalilnya. Perkataan pimpinan kelompoknya, guru atau kiyainya lebih utama baginya daripada kebenaran yang disampaikan oleh yang bukan orang panutannya.
Imam Ibnu Hazm berkata : Orang yang taqlid adalah orang yang merasa ridha ditipu akalnya. Sementara itu Imam Ibnu Badran mengatakan : Taqlid menjauhkan (seseorang ) dari kebenaran dan melariskan kebatilan.
Kelima : Menganggap orang yang menyimpang berada diatas kebenaran.
Salah satu musibah besar yang bisa memalingkan seseorang dari kebenaran adalah meyakini bahwa orang atau kelompok yang sebenarnya  menyimpang dianggap berada diatas kebenaran. 
Lebih repot lagi adalah menganggap  bahwa orang  yang menasehati tentang kebenaran  adalah salah dan bisa-bisa dianggap sebagai musuh.
Keenam : Takut kepada seseorang atau kelompok. 
Termasuk penghalang dalam menerima kebenaran adalah adanya kekuatan atau pengaruh dari pihak  lain. Merasa tidak enak dengan  orang lain ataupun lingkungan. Dan yang lebih parah lagi adalah karena takut kehilangan  pergaulan, pangkat , jabatan bahkan  merasa takut kehilangan rizki. Meskipun dia tahu bahwa itu suatu kebenaran tapi mereka tidak mau menerima karena terhalang  oleh takut dan segan kepada seseorang, kelompok ataupun lingkungannya.
Semoga Allah selalu mengokohkan hati kita untuk menerima kebenaran, mengamalkan kebenaran dan membela kebenaran yang datang dari Allah melalui Rasul-Nya.
Allahu a’lam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar