Sabtu, 23 Agustus 2014

JANGAN MENUNDA TAUBAT



JANGAN MENUNDA NUNDA TAUBAT

Oleh : Azwir B. Chaniago

Diberi umur panjang agar bisa  bertaubat

Rasulullah bersabda : “A’dzarallahu ilam ri-in akkhkhara ajalahu  hatta balagha sittiina sanah” Allah telah memberi kesempatan kepada seseorang, dengan memanjangkan usianya sampai enam puluh tahun. (H.R Imam Bukhari).
Para ulama mengatakan bahwa : Allah tidak akan memberikan udzur atau alasan kepadanya, karena telah memberikan kesempatan yang cukup lama dan telah memberinya kekuatan untuk mampu melaksanakan apa yang harus dilakukan.
Syaikh Salim al Hilali mengatakan (bahwa hadits ini) merupakan tanda luasnya rahmat Allah kepada hamba-hambaNya  dengan memberi umur yang panjang agar dapat bertaubat dengan sungguh sungguh. Dan seseorang yang sudah mencapai usia enam puluh tahun, maka tidak ada alasan baginya untuk tidak segera bertaubat dari segala macam kemaksiatan.

Wajib untuk segera bertaubat.
 
Wajib bagi seorang hamba  untuk segera memohon ampun dan bertaubat kepada Allah. Jangan sekali kali menunda nundanya. Allah berfirman : “Wa saari’u ila maghfiratin min rabbikum” Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Rabbmu. (Q.S Ali Imran 133).
Imam Ibnul Qayyim berkata : Menyegerakan taubat dari dosa merupakan kewajiban dan tidak boleh ditunda tunda. Jika menunda taubat maka berarti telah bermaksiat dengan penundaan itu. Bila bertaubat dari dosa, maka masih tersisa darinya taubat yang lain, yaitu taubat dari sikap menunda nunda taubat itu. Hal ini jarang sekali terbetik dalam jiwa pelaku taubat, dia beranggapan bahwa jika ia bertaubat dari dosa tidak ada lagi dosa yang tersisa darinya. Padahal dia harus (pula) bertaubat terhadap dosa penundaan taubatnya. 

Imam Ibnul Qayyim selanjutnya mengatakan : Seseorang tidak akan selamat dari dosa penundaan taubat kecuali dengan melakukan taubat secara menyeluruh dari dosa yang ia ketahui maupun yang tidak ia ketahui. Dosa yang tidak diketahui oleh seorang hamba adalah  lebih banyak dari dosa yang  ia ketahui. 
  
Semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita untuk senantiasa memohon ampun dan bertaubat kepada-Nya.

1 komentar:

  1. Yg Imam ibnul qoyyim di ambik dari kitab mana yaakk..? ?Mohon jawaban nya ustadz

    BalasHapus