Selasa, 12 Agustus 2014

CARA MENJAGA QIYAMUL LAIL



 CARA MENJAGA QIYAMUL LAIL 
 
Oleh : Azwir B. Chaniago

Muqaddimah.
Sungguh sangatlah banyak orang muslim yang  berkeinginan untuk  melaksanakan qiyamul lail atau shalat tahajjud. Ada yang telah istiqamah melaksanakannya. Ada pula yang telah melaksanakan tapi tidak sering.  Adapula  diantaranya  yang hampir tidak pernah melakukannya tapi ingin mengamalkannya.

Memang secara lahiriah shalat lail ini termasuk amalan yang agak berat karena harus dilakukan pada malam hari setelah bangun tidur meskipun tidurnya sebentar. Bahkan waktunya yang paling utama adalah sepertiga malam terakhir, yaitu saat enak tidur Bagi seorang hamba yang bersungguh sungguh menginginkan ridha Allah dalam hidupnya tentulah tidak terlalu berat melaksanakan shalat ini secara rutin insya Allah.

Sungguh shalat lail ini memiliki keutamaan yang sangat banyak diantaranya adalah merupakan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu. Rasulullah bersabda : “Afdhalu shalaati ba’da shalaatil maktuubati ash shalatu fii jaufil laili”. Shalat yang paling utama setelah shalat yang fardhu adalah shalat ditengah malam. (H.R Imam Muslim dari Abu Hurairah).

Agar bisa kontinyu melakukan shalat lail.
Ketahuilah bahwa shalat lail adalah kebiasaan orang-orang saleh yang betul betul ingin mendekatkan diri kepada Allah. Juga sebagai penghapus kesalahan dan menjauhkan dari dosa.
Rasulullah bersabda : ‘Alaikum biqiyamil laili fainnahu dakbush shalihiina qablakum, wahuwa qurbatun lakum ilaa rabbikum, wa maghfaratun lissaiyati wa manhaatunanil itsmi. Hendaklah kalian melakukan shalat malam karena ia adalah kebiasaan orang orang shaleh sebelum kalian, ia sebagai amal taqarrub bagi kalian kepada Allah, penghapus kesalahan kesalahan dan menjauhkan dosa. (H.R Imam at Tirmidzi, Imam al Baihaqi dan al Hakim) 
    
Sungguh sangatlah banyak cara yang bisa dilakukan oleh seorang hamba yang betul betul berkeinginan agar bisa melaksanakan qiyamul lail secara kontinyu, diantaranya adalah :

Pertama : Selalu berdoa memohon kepada Allah.
Kita tidak akan mampu melakukan amal apapun tanpa pertolongan dan hidayah Allah. Oleh karenanya bersungguh sungguhlah memohon agar Allah meneguhkan hati kita untuk melaksanakan ibadah yang penting  ini secara konsisten.

Kedua : Tidur di awal waktu.
Berusahalah untuk bisa tidur di awal waktu dengan niat untuk memperoleh kekuatan dan semangat agar bisa bangun di tengah atau di sepertiga akhir malam
Dari sahabat Abu Barzah Rasulullah bersabda : “Anna rasulullahi shalallahu ‘alaihi wa sallam kaana yakrahun nauma qablal ‘isya-i wal hadiitsa ba’dahaa.” Bahwasanya Rasulullah salallahu ‘alaihi wasallam tidak suka tidur sebelum shalat ‘Isya dan berbincang-bincang setelahnya. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Ketiga : Mengamalkan adab tidur.
Syaikh Abdul Aziz  asy Syayyid Nada dalam Kitab Ensklopedi Adab Islam menjelaskan 37 macam adab tidur. Diantaranya adalah tidur dalam keadaan suci, membaca doa dan dzikir sebelum tidur, membaca  beberapa ayat al Qur an sepeti al Ikhlas, al Falaq dan an Annas. Juga ayat Kursi serta surat surat lain yang diajarkan Rasulullah.
Mengamalkan adab tidur insya Allah akan sangat membantu dan memudahkan seorang hamba untuk bangun pada pertengahan atau sepertiga malam terakhir.

Selain itu juga dengan menyiapkan sebab untuk bisa  membangunkan untuk shalat seperti alarm, pesan  kepada  keluarga  untuk dibangunkan pada waktu  yang diinginkan dan cara cara lainnya.

Keempat : Berusaha melawan godaan syaithan.
Syaithan adalah musuh yang nyata  bagi manusia. Dia tidak akan pernah membiarkan manusia melakukan kebaikan apalagi untuk  bangun malam dan melaksanakan shalat lail. Sekuat tenaga dia akan menahan agar seorang hamba tidak bangun hingga datang waktu subuh kalau mungkin sampai terbit matahari sehingga kehilangan  waktu yang utama untuk shalat shubuh.
Rasulullah bersabda tentang seorang laki laki yang tidur hingga waktu fajar. “Dzaka rajulun balasy syaitan fii udzunaihi au qala fii udzunihi”. Itulah seorang laki laki yang syaithan telah kencing di kedua telinganya –atau beliau bersabda- di telinganya. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim, dari Ibnu Mas’ud).

Seorang yang sudah bangunpun juga dihambat oleh syaithan agar  tetap berada di tempat tidurnya. Syaitan akan berbisik kepadanya : Tidur dululah waktu malam masih panjang. Akhirnya tertidur lagi.

Kelima : Berulang ulang mempelajari  keutamaan shalat malam.
Hampir semua kita sudah paham keutamaan shalat malam tapi sebagian dari kita masih sulit untuk melakukannya apalagi untuk istiqamah melaksanakannya. Diantara cara yang bisa membantu adalah mengulang ulang pelajaran tentang keutamaan shalat tahajud dan merenunginya  dengan sungguh-sungguh.
Sesuatu yang diulang ulang dan direnungi dengan baik tentu menjadi lebih berkesan didalam diri kita. Ini akan berbeda pengaruhnya  jika sekedar diketahui saja.

Keenam  :  Waspada terhadap sebab yang  menghalangi.
Diantara sebab yang sifatnya umum tapi bisa menghalangi adalah  terlalu banyak makan, fisik terlalu capek karena pekerjaan yang banyak, tidak punya sedikit waktu untuk tidur siang, dan melakukan sesuatu yang tidak bermanfaat.
 
Selain itu yang sangat penting yaitu berusaha menjauhi dosa dan maksiat. Dosa  dan maksiat akan menjauhkan seseorang dari  ketaatan.  Oleh karena itu jika seseorang merasa sangat berat melakukan ibadah maka perlu baginya untuk melakukan muhasabah yang sungguh sungguh dan banyak beristighfar dan bertaubat.

Imam Ibnul Qayyim dalam Kitab beliau Ad Daa’ wa ad Dawaa’ menjelaskan 51 macam akibat buruk dari dosa dan maksiat. Salah satunya adalah bahwa dosa dan maksiat akan  menghalangi seseorang  melakukan ketaatan. Jadi menghindarlah dari dosa dan maksiat sekecil apapun agar kita tidak terhalang melakukan ketaatan antara lain dengan istiqamah mengerjakan qiyamul lail.

Allahu a’lam.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar