Jumat, 15 Agustus 2014

MERENDAHKAN DAN DIRENDAHKAN



MERENDAHKAN DAN DIRENDAHKAN

Oleh : Azwir B. Chaniago

Jangan suka menganggap rendah orang lain.
Kita sering menyaksikan seseorang direndahkan, bahkan dihinakan karena kelihatannya tidak berharta, tidak berilmu tampilannya tidak meyakinkan dan sebagainya. Tapi ketahuilah bahwa dalam  ini paling tidak ada pada dua keadaan :

Pertama : Bisa terjadi penampilannya saja yang tidak meyakinkan. Tapi sebenarnya dia adalah orang yang berharta atau dia orang yang berilmu dan mungkin juga  ahli ibadah dan yang lainnya. Dia memiliki berbagai kelebihan dan kebaikan dimata Allah tetapi tersembunyi dimata manusia karena pandangan dan ilmu manusia terbatas. Bisa saja ada seseorang yang pintu dunia seakan akan tertutup baginya tapi pintu langit terbuka lebar baginya. Mungkin saja seseorang tidak populer di dunia tapi sangat popular di langit karena namanya sering disebut oleh yang di langit. 

Sungguh tidaklah semua hal bisa kita ketahui karena ilmu kita sedikit, termasuk keadaan sebenarnya dari orang orang disekitar kita. Allah berfirman : “Wamaa utiitum minal ‘ilmi illaa qaliilaa’. Dan  tidaklah kamu diberi ilmu kecuali sedikit. (Q.S al Israa’ 85)

Kedua : Andaikata seseorang itu memang betul betul tidak berpangkat, tidak berharta, tidak berilmu, bukan ahli ibadah dan  juga penampilannya tidak meyakinkan, ketahuilah bahwa itu keadaannya saat ini. Keadaan sementara. Skor sementara. Itu hanya photo atau gambaran sesaat bukan video yang  menggambarkan semuanya. Bagaimana keadaannya beberapa waktu mendatang kita tidak tahu.  Berapa banyak manusia dulunya miskin tapi kemudian Allah memberinya harta yang berlimpah. Berapa banyak manusia saat ini bodoh lalu Allah memberinya ilmu. Ada juga manusia yang beberapa waktu lalu lupa kepada Allah lalu mendapat hidayah menjadi hamba yang taat.
Sungguh tidaklah ada yang mengetahui bagaimana keadaan seseorang pada waktu yang akan datang. Jadi jangan pernah menganggap seseorang lebih rendah dari anda.

Bagaimana kalau anda direndahkan.   
Dengan berbagai sebab dan alasan, hampir tidak ada manusia yang tidak pernah direndahkan bahkan dihina atau dilecehkan oleh orang lain. Jangankan manusia biasa seperti kita, para Nabi dan Rasul juga banyak mengalami keadaan ini.
Lalu bagaimana menyikapinya. Minimal ada empat sikap yaitu :

Pertama : Bersabarlah, lakukan muhasabah atau introspeksi diri.  Mungkin karena pada suatu waktu kita pernah merendahkan, menghina atau melecehkan seseorang  lalu Allah mentakdirkan ada orang lain yang  merendahkan dan menghina kita. Allah berfirman : “In ahsantum ahsantum li anfusikum wain asa’tum falahaa” Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat buruk maka (akibat keburukan) itu untuk dirimu sendiri. (Q.S al Israa’ 7)

Kedua  : Jadikan penghinaan itu sebagai pengingat bahwa kita ini memang diiciptakan Allah dari setetes air  yang rendah dan hina. Jadi tak perlu marah kalau kita direndahkan atau dihina.

Ketiga : Orang yang merendahkan dan menghina kita tidak perlu dihiraukan. Biasanya dia yang capek sendiri kalau tidak ditanggapi. Mungkin orang yang merendahkan atau menghina itu memandang  dengan sebelah mata kepada kita. Ketahuilah bahwa  memandang dengan  sebelah mata pastilah tidak nyaman. Iya kan.

Keempat : Jika anda direndahkan atau dihina berarti anda dizhalimi.  Ketahuilah bahwa  kezhaliman yang anda terima di dunia dengan sabar merupakan tabungan pahala yang akan dipetik dikemudian hari. Insya Allah.

Semoga Allah menjauhkan kita dari sifat suka merendahkan orang lain. Dan juga kita berdoa kepada agar kita diberikan kesabaran jika pada suatu saat kita direndahkan atau dihina seseorang.

Allahu a’lam.

1 komentar:

  1. Makasih udh jadi penyemangat semoga Allah selalu menjaga orang2 baik seperti Anda

    BalasHapus