Selasa, 07 November 2023

MAKNA DAN KEUTAMAAN BERLAKU JUJUR

 

MAKNA DAN KEUTAMAAN BERLAKU JUJUR

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Imam Ibnul Qayyim menjelaskan  tentang hakikat  kejujuran : Kejujuran, dengannya dapat dibedakan antara orang munafik dan orang beriman, para penghuni surga dan penghuni neraka.

Kejujuran merupakan ruh amal, penjernih keadaan, penghilang rasa takut dan pintu masuk bagi orang orang yang akan menghadap Rabb Yang Mahamulia.

Kejujuran tidaklah ia menghadapi kebatilan melainkan akan melawan dan mengalahkannya. (Madarijus Salikin)

Di zaman ini sungguh sangat sulit menemukan manusia yang jujur. Sangat banyak manusia yang bermudah mudah berbohong bahkan sangat banyak pula manusia berpangkat dan jabatan tinggi yang tak ada rasa malu berbohong. Perilaku buruk dan tercela ini  dilakukan umumnya karena  didorong  kepentingan dunia.

Sungguh Allah Ta'ala telah memerintahkan hamba hamba-Nya yang beriman untuk selalu jujur dan berpegang kepada kebenaran.

 (1) Dalam surat at Taubah 119. Allah Ta'ala berfirman :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَكُونُوا۟ مَعَ ٱلصَّٰدِقِينَ

Wahai orang orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan hendaklah kamu bersama orang orang yang benar.

(2) Dalam surat al Ahdzab 70. Allah Ta'ala berfirman :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَقُولُوا۟ قَوْلًا سَدِيدًا

Wahai orang orang yang beriman !. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar.

Ketika seorang hamba senantiasa menjaga dirinya berlaku jujur dan benar maka dia akan didatangi banyak kebaikan dan keutamaan, diantaranya :

Pertama : Sungguh kejujuran adalah salah satu ciri yang membedakan orang mukmin dan orang munafik. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda : 

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاث إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَ إِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَ إِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ

Tanda tanda orang munafik  ada tiga (1) Apabila berbicara dia bohong atau tidak jujur. (2) Apabila berjanji ia mengingkari (3) Apabila diberi amanat ia berkhianat.  (H.R Imam Muslim).

Kedua : Jujur akan memberikan ketenangan. Orang yang berakal (sehat) senantiasa mencari ketenangan bagi dirinya. Ketahuilah bahwa berlaku jujur adalah salah satu obat untuk ketenangan hati. Bukankah orang orang yang suka berbohong tidak akan mendapat ketenangan dalam dirinya karena senantiasa diliputi kecemasan kalau kalau bohongnya tersingkap. 

Sungguh tidaklah nyaman hidup dalam kebohongan atau tidak jujur. Seorang yang  telah berbohong akan mencari lagi kebohongan lain yang lebih besar untuk menutup kebohongan sebelumnya, begitulah seterusnya.  

Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam  bersabda : “Fainna shidqa thuma’ninah wal kadziba ribatun” Sesungguhnya kejujuran itu adalah (mendatangkan) ketenangan dan dusta adalah keragu raguan (kegelisahan, kecemasan). H.R Imam Tirmidzi.   

Ketiga : Jujur akan mengantarkan seseorang ke surga. Ini adalah berita sangat menggembirakan bagi seorang yang senantiasa melazimkan sikap jujur dalam hidupnya walaupun berlaku jujur itu kadang kadang terasa pahit untuk dilakukan tapi sungguh manis hasilnya. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :   

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِى إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِى إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا

Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan mengantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Hati-hatilah kalian dari berbuat dusta, karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan akan mengantarkan pada neraka. Jika seseorang sukanya berdusta dan berupaya untuk berdusta, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta. (H.R Imam  Muslim)

Wallahu A'lam. (3.125)

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar