Sabtu, 18 November 2023

IBADAH YANG SAMA BISA BERBEDA NILAINYA

 

IBADAH YANG SAMA BISA BERBEDA NILAINYA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh kewajiban hamba hamba Allah adalah beribadah, mengabdi dan menyembah kepada-Nya. Allah Ta'ala berfirman :

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Aku tidak menjadikan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. 

Tentang makna ibadah diantaranya dijelaskan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, beliau berkata  : Ibadah adalah satu istilah yang menghimpun seluruh apa yang DICINTAI DAN DIRIDHAI oleh Allah Ta'ala berupa perkataan dan perbuatan yang lahir dan yang bathin. (Al 'Ubudiyah).

Tentang surat adz Dzariyat ayat 56 ini, Syaikh  as Sa'di berkata :  Inilah tujuan Allah Ta'ala menciptakan jin dan manusia. Dan Allah Ta'ala mengutus semua Rasul untuk tujuan tersebut. Tujuan tersebut MENYEMBAH ALLAH TA'ALA, yang mencakup : (1) Berilmu tentang Allah Ta'ala. (2) Mencintai-Nya. (3) Kembali kepada-Nya. (4) Menghadap kepada-Nya dan (5) Berpaling dari selain-Nya. (Tafsir Taissir Karimir Rahman)

Ketika melaksanakan perintah beribadah kepada Allah Ta'ala maka hamba hamba Allah semestinya bersungguh  menampilkan atau melakukan ibadah sesuai syariat dengan cara yang terbaik. JANGAN ASAL ASALAN. Ketahuilah bahwa suatu ibadah yang sama dilakukan oleh seseorang dan yang selainnya bisa jadi MENDAPAT NILAI YANG BERBEDA DI SISI ALLAH.  

Ibadah shalat misalnya, meskipun dilakukan oleh orang orang pada waktu yang sama dan berdiri dalam shaf yang sama nilainya bisa berbeda. Dalam satu hadits Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam mengingatkan bahwa dalam shalat ada yang mendapat nilai berbeda dengan yang lainnya. Beliau bersabda :

إِنَّ الرَّجُلَ لَيَنْصَرِفُ وَمَا كُتِبَ لَهُ إِلاَّ عُشْرُ صَلاَتِهِ تُسْعُهَا ثُمُنُهَا سُبُعُهَا سُدُسُهَا خُمُسُهَا رُبُعُهَا ثُلُثُهَا نِصْفُهَا

Benar benar ketika seseorang selesai (dari shalatnya), namun tak ditulis pahala baginya melainkan hanya 1/10 shalatnya, atau 1/9 atau 1/8 atau 1/7 atau 1/6 atau 1/5 atau 1/4 atau 1/3, atau 1/2-nya. (H.R Abu Daud,  dishahihkan  Syaikh al Albani).

Penyebab utama perbedaan tersebut adalah TINGKAT KEIKHLASAN DAN KESUNGGUH SUNGGUHAN DALAM MUTABA’AH yaitu mengikuti contoh dari Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam.

Tentang perbedaan nilai  atau tingkatan amalan atau ibadah seseorang dijelaskan oleh Imam Ibnu Taimiyyah rahimahullah, beliau berkata : Sesungguhnya amalan-amalan berbeda-beda tingkatannya (nilainya) sesuai dengan perbedaan tingkatan keimanan dan keikhlasan yang terdapat di hati. Dan sungguh ada dua orang yang berada di satu shaf shalat akan tetapi perbedaan nilai shalat mereka berdua sejauh antara langit dan bumi.

Dan juga beliau berkata : Sesungguhnya amalan-amalan lahiriah (zahir) nilainya menjadi besar atau menjadi kecil sesuai dengan apa yang ada di hati, dan apa yang ada di hati bertingkat-tingkat. Tidak ada yang tahu tingkatan-tingkatan keimanan dalam hati manusia kecuali Allah Ta'ala. (Minhaajus Sunnah).

Wallahu A'lam. (3.139)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar