Senin, 20 November 2023

JANGAN MENGGALI AIB ORANG LAIN LALU MENGUBUR AIB SENDIRI

 

JANGAN MENGGALI AIB ORANG LAIN LALU MENGUBUR AIB SENDIRI

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Terkadang kita menemukan saudara saudara kita yang suka menggali gali atau mencari cari aib atau kekurangan orang lain. Sementara itu,  dia berusaha keras  mengubur atau melupakan aibnya. Ketahuilah bahwa sungguh tidak ada manusia yang sempurna bahkan manusia diciptakan dalam lemah. Allah Ta'ala berfirman : 

وَخُلِقَ ٱلْإِنسَٰنُ ضَعِيفًا

Dan manusia diciptakan dalam keadaan lemah. (Q.S an Nisaa’ 28.)

Jadi sungguh manusia itu diciptakan dalam keadaan lemah. Syaikh as Sa’di berkata : Manusia itu adalah lemah dalam hal fisik, lemah dalam berkehendak, lemah dalam bertekad dan lemah dalam iman dan kesabaran (Lihat Tafsir Kariimir Rahman).

Sungguh Allah Ta'ala melarang hamba hamba-Nya untuk mencari cari kesalahan orang lain, sebagaimana firman-Nya :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱجۡتَنِبُواْ كَثِيرٗا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعۡضَ ٱلظَّنِّ إِثۡمٞۖ وَ لَا تَجَسَّسُواْ …

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah pula kalian MENCARI CARI KESALAHAN ORANG LAIN …” (Q.S al Hujurat 12).  

Dalam ayat ini juga terdapat larangan berbuat tajassus yaitu mencari-cari kesalahan-kesalahan atau kejelekan-kejelekan orang lain, yang biasanya merupakan efek dari prasangka yang buruk.  

Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam  bersabda :

 إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ وَلَا تَحَسَّسُوا وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا

Berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena sesungguhnya prasangka buruk adalah sedusta-dusta ucapan. Janganlah kalian SALING MENCARI BERITA BURUK. saling memata matai, saling mendengki, saling membenci, dan saling membelakangi. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Dan juga Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam mengingatkan kita semua agar menutup aib atau kekurang orang lain. Beliau  bersabda :

مَنْ سَتَرَ عَوْرَةَ أَخِيهِ الْمُسْلِمِ سَتَرَ اللَّهُ عَوْرَتَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَنْ كَشَفَ عَوْرَةَ أَخِيهِ الْمُسْلِمِ كَشَفَ اللَّهُ عَوْرَتَهُ حَتَّى يَفْضَحَهُ بِهَا فِي بَيْتِهِ

Barang siapa yang menutupi aib (kekurangan) saudaranya muslim, Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat, dan barang siapa mengumbar aib saudaranya muslim, maka Allah akan mengumbar aibnya hingga terbukalah kejelekannya walau ia di dalam rumahnya. (H.R. Ibnu Majah). 

Ketika saudara kita sesama orang beriman berlaku tidak baik, memiliki kekurangan atau aib  maka sangat dianjurkan mendoakannya agar Allah Ta’ala memberinya petunjuk kepada kebaikan. Ketahuilah bahwa ketika mereka didoakan untuk selalu berbuat baik maka doa itu akan di-aamiinkan oleh Malaikat. Dari Abu Ad-Darda’ dia berkata : Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wasallam bersabda :

دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لأَخِيْهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ. كُلَّمَا دَعَا ِلأَخِيْهِ بِخَيْرٍ، قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ: آمِيْنَ. وَلَكَ بِمِثْلٍ.

Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada Malaikat yang menjadi wakil baginya. Setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka Malaikat tersebut berkata : Aamiin dan engkau pun mendapatkan apa yang ia dapatkan. (H.R Imam Muslim).

 Wallahu A'lam. (3.145).

 

 

 

 

 

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar