Senin, 11 Maret 2019

SUNGGUH BERUNTUNGLAH ORANG ORANG YANG ASING


SUNGGUH BERUNTUNGLAH ORANG ORANG YANG ASING

Oleh : Azwir B. Chaniago

Judul tulisan ini adalah potongan dari satu hadits shahih yang diriwayatkan Abu Hurairah. Lengkapnya hadits tersebut :

بَدَأَ الإِسْلاَمُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ

Islam datang dalam keadaan yang asing, akan kembali pula dalam keadaan asing. Sungguh beruntunglah orang yang asing. (H.R Imam Muslim no. 145).

Syaikh Shalih al Fauzan berkata : Keterasingan ini muncul ketika sudah ramainya keburukan dan kesesatan. AKHIRNYA YANG ADA KETERASINGAN PADA KEBENARAN. (Syarh Al Masail Al Jahiliyyah).

Ketahuilah bahwa patokan kebenaran bukanlah dilihat dari banyaknya pengikut. Patokannya adalah tetap melihat apakah bersesuaian dengan kebenaran. Kalau memang mayoritas yang dijadikan patokan kebenaran, bisa jadi itu baik. Namun mayoritas yang banyak itu sering  merujuk pada keburukan.

Allah Ta’ala berfirman :

وَمَا أَكْثَرُ النَّاسِ وَلَوْ حَرَصْتَ بِمُؤْمِنِينَ

Dan sebagian besar manusia tidak akan beriman,  walaupun kamu sangat menginginkannya. (Q.S Yusuf 103).

Allah Ta’ala telah mengingatkan bahwa BANYAK MANUSIA YANG YANG TAK BERSYUKUR padahal Allah Ta’ala telah memberi  banyak kebaikan dan nikmat dan karunia buat mereka.

Pertama : Surat al A’raf 10, Allah Ta’ala berfirman :

وَلَقَدْ مَكَّنَّاكُمْ فِي الْأَرْضِ وَجَعَلْنَا لَكُمْ فِيهَا مَعَايِشَ ۗ قَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ

 
Dan sungguh, Kami telah menempatkan kamu di bumi dan disana Kami sediakan (sumber) penghidupan untukmu. (Tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur.

Kedua : Surat al Baqarah 243, Allah Ta’ala berfirman :

إِنَّ اللَّهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَشْكُرُونَ

Sesungguhnya Allah memberikan karunia kepada manusia tetapi kebanyakan mereka tidak bersyukur.

Ketiga : Surat al Mu’minun 78, Allah Ta’ala berfirman :

وَهُوَ الَّذِي أَنْشَأَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۚ قَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ

Dan Dialah yang telah menciptakan bagimu pendengaran, penglihatan dan hati nurani, tetapi sedikit sekali kamu bersyukur.   (Q.S al Mu’minun 78).

Sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan akan bahaya mengikuti orang banyak sebagaimana  firman-Nya :  

وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ

Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. (Q.S al An’am 116).

Syaikh Abdul Aziz bin Baaz berkata : Orang yang berakal sehat jangan tertipu dengan kebanyakan manusia. Kebenaran tidak ditentukan karena banyak orang yang melakukannya. Akan tetapi kebenaran adalah syariat yang diturunkan  Allah Ta’ala kepada Rasulullah Salallahu ‘alaihi wa sallam.

Diantara bukti BAHWA KEBANYAKAN MANUSIA TIDAK MENGIKUTI KEBENARAN, perhatikanlah bahwa sangatlah sedikit umat Islam yang melaksanakan shalat berjamaah di masjid. Shalat berjamaah di masjid bagi laki laki adalah kebenaran yang datang dari Allah dan Rasul-Nya.

Tapi kebanyakan manusia mengabaikannya sehingga orang yang shalat berjamaah ke masjid menjadi kelompok yang sedikit yang akhirnya disebut ORANG YANG ASING BAHKAN bisa jadi disebut ANEH (?). Kenapa ?.  Karena mereka memegang kebenaran dan  tak mau mengikuti orang banyak. Sungguh ini adalah fakta.

Oleh sebab itu orang orang beriman jangan merasa bahwa yang  diikuti dan diamalkan orang banyak berarti selalu benar. Kalau orang beriman selalu memakai patokan yang banyak itulah yang benar maka berarti dalam dirinya masih menganut cara beragamanya orang orang yang tak berilmu. Tak tahu yang haq dan yang bathil dan tak tahu halal dan haram.  

Jadi sungguh beruntunglah  orang orang yang memegang kebenaran meskipun mereka disebut orang yang  asing. Dia memegang kebenaran dari Allah dan Rasul-Nya dan mereka menjadi kelompok yang sedikit.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.575).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar