Rabu, 27 Maret 2019

IBNUL MUBARAK MELUNASI HUTANG SESEORANG DENGAN SEMBUNYI


IBNUL MUBARAK MELUNASI HUTANG SESEORANG
DENGAN SEMBUNYI

Oleh : Azwir B. Chaniago

Ibnul Mubarak adalah salah satu ulama  terkemuka dan masyhur dikalangan orang orang berilmu.   Nama lengkap beliau adalah Abdullah bin al Mubarak bin Wadhih al Hanzhali at Tamimi. Sangat sering kita menemui nama beliau di kitab kitab sirah Ulama Salaf. Beliau lahir di Khurasan, Irak tahun 118 H dan wafat tahun 181 H yaitu dalam usia 63 tahun.

Ibnu Asakir berkata : Ibnul Mubarak mempunyai ilmu yang luas, hafalannya kuat, zuhud, BANYAK MELAKUKAN IBADAH, KAYA RAYA, sering menunaikan ibadah  haji, gemar berperang dan berjihad, ahli dalam ilmu Nahwu juga banyak menulis syair. Aku tidak melihat orang seperti dia. (Min A’lam as Salaf).
Beliau juga banyak menulis kitab, diantaranya yang masyhur adalah Kitab az Zuhud Raqaiq dan Kitab al Jihad.

Satu diantara sifat mulia yang ada pada Ibnul Mabarak adalah sangat dermawan. Beliau adalah dermawan sejati dan menyembunyikan kedermawanannya untuk menjaga keikhlasan dalam beramal shalih.

Tentang kedermawanan beliau diantaranya adalah sebagaimana dituturkan oleh Ibnu Mundzir bahwa Ibnul Mubarak adalah orang yang sering bepergian ke Tharasus dan singgah di desa Khan. Disitu ada seorang pemuda yang sering menemui Ibnul Mubarak untuk belajar hadits dan terkadang memenuhi kebutuhannya.

Suatu ketika, Abdullah bin Mubarak datang untuk menemui pemuda tersebut tapi tidak ditemukan. Beliau berusaha mencari tahu keadaan pemuda tersebut. Lalu ada yang mengabarkan bahwa pemuda itu telah ditangkap dan ditahan dengan tebusan senilai 10.000 dirham. Ibnul Mubarak juga mendapat penjelasan bahwa pemuda itu ditahan karena hutang yang tak mampu dibayarnya. 

Lalu Ibnul Mubarak menemui orang memberi hutang kepada pemuda tersebut dan menyerahkan 10.000 dirham. Ibnul Mubarak merasa senang bisa membebaskan pemuda itu. Selanjutnya meminta orang yang memberi hutang itu untuk tidak memberi tahu siapapun selagi dia masih hidup.

Setelah pemuda itu bebas, Ibnul Mubarak bertemu pemuda itu lalu bertanya kepadanya. Wahai pemuda : Kemana engkau sebelum ini ?. Aku tak melihatmu. Pemuda itu menjawab : Wahai Abu Abdirrahman, aku ditahan gara gara hutang. Lalu bagaimana engkau bisa bebas ?, tanya Ibnul Mubarak kepadanya. Pemuda itu menjawab : Ada seseorang yang datang melunasi semua hutangku, tetapi aku tidak tahu siapa orang itu.

Pujilah Allah. Dia tidak akan diketahui kecuali setelah kematian Abdullah, kata Ibnul Mubarak. (Siyar A’lam an Nubala’).

Sungguh inilah salah satu pelajaran berharga bagi orang orang yang suka berbuat baik, membantu orang yang kesulitan. Teruslah berbuat baik tapi TETAPLAH MENJAGA KEIKHLASAN. 
Ketahuilah bahwa suatu perbuatan baik hanya bernilai jika dilakukan dengan ikhlas, mencari ridha Allah saja. Allah Ta’ala berfirman :

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ لَا يُتْبِعُونَ مَا أَنْفَقُوا مَنًّا وَلَا أَذًى ۙ لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

Orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah kemudian tidak mengiringi apa yang dia infakkan itu dengan menyebut nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima) mereka memperoleh pahala di sisi Rabb mereka. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. (Q.S al Baqarah 262). 

 Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.586).    
        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar