Jumat, 08 Maret 2019

BERTAUBATLAH SEGERA WAHAI PARA MUNAFIK


BERTAUBATLAH SEGERA WAHAI PARA MUNAFIK

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sangatlah banyak manusia di zaman ini yang tanpa malu menunjukkan  sikap munafiknya di hadapan orang banyak. Diantara pata munafik ini ada juga yang berilmu bahkan bergelar doktor bahkan profesor. Cuma saja ternyata ilmunya belum diamalkan untuk dirinya.

Penyebabnya paling utama adalah kecintaan terhadap pangkat, jabatan dan harta secara berlebihan. Bahkan ada pula yang menjadi munafik agar aman dari hukuman penguasa  di dunia tersebab telah melakukan kesalahan atau kecurangan. 

Sungguh Allah Ta’ala Maha Pengampun, Maha Penerima Taubat. Oleh sebab itu pilihan terbaik bagi orang orang munafik yang saat ini berkeliaran adalah segera memohon ampun,  bertaubat lalu meninggalkan sifat munafiknya. Insya Allah akan mendatangkan keselamatan.


Allah Ta’ala berfirman : 

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ  وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ

Katakanlah : Wahai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Rabbmu dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang adzab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi). (Q.S az Zumar 53-54).
 
Jangan menunda nunda taubat. Ketika kalian para munafik menunda nunda taubat, bisa jadi  Allah Ta’ala tak lagi memberi hidayah untuk memohon ampun dan bertaubat kepada-Nya. Ini tentu mendatangkan kerugian bahkan penyesalan yang berkepanjangan. Bukankah  kematian bisa datang kapan saja dan dimana saja dan tidak bisa ditunda barang sejenakpun.

Allah Ta’ala berfirman :

وَلَنْ يُؤَخِّرَ الَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا ۚوَالَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Dan Allah (sekali kali) tidak akan menunda (kematian) seseorang apabila waktu kematiannya telah datang. Dan Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. (Q.S al Munaafiqun 11).

Ingatlah wahai para munafik. Sungguh Allah Ta’ala sangat murka kepada kalian. Allah telah menjanjikan hukuman yang berat bagi para munafik bahkan lebih buruk dari hukuman untuk para kafir. Allah Ta’ala berfirman :

إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا

Sungguh orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka. (Q.S an Nisa’ 145)
Perhatikanlah satu kisah berikut ini tentang seseorang mau bertaubat tapi ditunda setahun lagi. Dalam Kitab as Sirah an Nabawiyyah, Ibnu Hisyam menulis : Bahwa al A’sya, seorang penyair yang terkenal di zamannya, menulis untaian untaian bait syair dengan memuji Nabi dan bertekad untuk menemui beliau untuk masuk Islam.

Pada satu kali dia melakukan perjalanan ke Makkah. Sesampainya di Makkah atau telah mendekati Makkah, salah seorang musyrikin Quraisy mencegatnya lalu menanyakan keperluannya. Al A’sya memberitahukan bahwa dia datang untuk menemui Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam guna bersaksi untuk memeluk Islam.
Lalu orang Quraisy itu berkata : Wahai Abu Bashir sesungguhnya Muhammad mengharamkan zina. Al A’sya berkata : Sungguh zina itu perkara yang tidak aku  minati.

Orang Quraisy itu berkata lagi : Wahai Abu Bashir, sesungguhnya Muhammad juga mengharamkan khamer. Al A’sya berkata : Adapun ini (minum khamer), sesungguhnya ada keterpautan dengannya di dalam jiwaku.

Kalau begitu aku akan kembali saja  (tidak jadi menemui Rasulullah untuk masuk Islam saat ini, pen). Aku akan memuaskan diriku dengan khamer setahun ini. Setelah itu aku akan menemui beliau lalu memeluk Islam. Kemudian dia kembali (kekampung halamannya). Lalu dia meninggal di tahun itu dan tidak sempat kembali kepada Rasulullah (dia mati dalam keadaan kafir, pen.).

Semoga kisah ini menjadi pelajaran agar seseorang tidak menunda nunda waktu untuk memohon ampun dan bertubat. Bersegeralah. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.572).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar