Jumat, 01 Maret 2019

SADARLAH BAHWA DOSAMU BISA MENGHAPUS AMALMU


SADARILAH BAHWA DOSAMU BISA MENGHAPUS AMALMU

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh dunia adalah tempat tinggal sementara dan semua manusia pasti  akan mati dan dibangkitkan pada hari Kiamat kelak. Selama berada di dunia manusia haruslah berbekal. Sungguh  Allah telah mengingatkan agar manusia berbekal untuk hari akhirat itu. Allah Ta’ala berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Wahai orang-orang yang beriman. Bertakwalah kalian kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok, dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. (Q.S al Hasyr 18).

Ketahuilah bahwa persiapan atau bekal orang orang beriman untuk kembali ke negeri akhirat dengan selamat adalah IMAN DAN AMAL SHALIH yaitu diantaranya sebagaimana dijelaskan Alah Ta’ala dalam firman-Nya :

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْكَبِيرُ

Sungguh, orang orang yang BERIMAN DAN MENGERJAKAN AMAL SHALIH mereka akan mendapat surga yang mengalir dibawahnya sungai sungai. Itulah kemenangan yang agung.  (Q.S al Buruj 11)

Oleh karena itu orang beriman haruslah menjaga amal shalih sampai akhir hayatnya. Jangan sampai amal shalih yang merupakan buah dari imannya terhapus karena beberapa sebab. Ingatlah bahwa PERBUATAN MAKSIAT BISA MENGHAPUS AMAL SHALIH. Boleh jadi seseorang telah melaksanakan amalan amalan wajib bahkan ditambah dengan amal amalan sunnah yang banyak tetapi semua bisa terhapus karena melakukan dosa dan maksiat.   
  
Sungguh Allah Ta’ala membuat permisalan tentang orang yang telah mengumpulkan banyak kebaikan dan atau amal shalih.  Akan tetapi nanti di akhirat, amalan kebaikan yang diandalkannya itu bisa jadi tidak   bermanfaat. Allah Ta’ala berfirman  :

أَيَوَدُّ أَحَدُكُمْ أَنْ تَكُونَ لَهُ جَنَّةٌ مِنْ نَخِيلٍ وَأَعْنَابٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ لَهُ فِيهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ وَأَصَابَهُ الْكِبَرُ وَلَهُ ذُرِّيَّةٌ ضُعَفَاءُ فَأَصَابَهَا إِعْصَارٌ فِيهِ نَارٌ فَاحْتَرَقَتْ ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ

Apakah ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.  Dia mempunyai dalam kebun itu segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil.

Maka kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, lalu terbakarlah. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu memikirkannya. (Q.S al Baqarah 266).

Ibnu Abbas  ketika menjelaskan ayat di atas, beliau mengilustrasikan dengan orang kaya yang beramal karena taat kepada Allah, kemudian Allah mengutus syaithan padanya, lalu orang itu melakukan banyak kemaksiatan sehingga amal-amalnya terhapus (Tafsir Ibnu Katsir).

Jadi, janganlah sekali-kali seseorang meremehkan dosa karena merasa sudah mempunyai banyak amal kebaikan. Ketahuilah bahwa belum tentu amal kebaikan yang kita kerjakan dihitung sebagai amal shalih di sisi Allah Ta’ala karena bisa jadi jauh dari ikhlas dan tidak pula ittiba’ kepada Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam. DAN LEBIH PARAH LAGI BISA JADI TERHAPUS TERSEBAB KEMAKSIATAN yang kita lakukan.

Tsauban berkata, Nabi Salallahu ‘alaihi Wasallam  bersabda :

لَأَعْلَمَنَّ أَقْوَامًا مِنْ أُمَّتِي يَأْتُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِحَسَنَاتٍ أَمْثَالِ جِبَالِ تِهَامَةَ بِيضًا فَيَجْعَلُهَا اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ هَبَاءً مَنْثُورًا قَالَ ثَوْبَانُ يَا رَسُولَ اللَّهِ صِفْهُمْ لَنَا جَلِّهِمْ لَنَا أَنْ لَا نَكُونَ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَا نَعْلَمُ قَالَ أَمَا إِنَّهُمْ إِخْوَانُكُمْ وَمِنْ جِلْدَتِكُمْ وَيَأْخُذُونَ مِنْ اللَّيْلِ كَمَا تَأْخُذُونَ وَلَكِنَّهُمْ أَقْوَامٌ إِذَا خَلَوْا بِمَحَارِمِ اللَّهِ انْتَهَكُوهَا

Aku benar-benar melihat diantara umatku pada hari Kiamat nanti, ada yang datang dengan membawa kebaikan sebesar gunung di Tihamah yang putih, lalu Allah menjadikannya seperti kapas berterbangan, Tsauban bertanya, Ya Rasulullah, jelaskan kepada kami siapa mereka itu agar kami tidak seperti mereka sementara kami tidak mengetahui!, Beliau bersabda, Mereka adalah saudara-saudara kalian dan sebangsa dengan kalian, mereka juga bangun malam seperti kalian, akan tetapi apabila mendapat kesempatan untuk berbuat dosa, mereka melakukannya. (H.R Ibnu Majah, disahihkan oleh Syaikh al Albani).

Sungguh sangatlah bermanfaat jika setiap kita  bertanya dengan jujur pada diri kita sendiri : Apakah selama ini kita rajin beribadah tapi masih tetap maksiat dan kerap kali masih melakukan perbuatan dosa ?. Seandainya iya, mari segera bertaubat selagi masih ada waktu. Segera perbanyak amal shalih karena perbuatan baik akan menghapuskan perbuatan buruk. Allah Ta’ala berfirman :

إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ

Sesungguhnya kebaikan- kebaikan dapat menghapuskan keburukan-keburukan. (Q.S Huud 114).

Ayat ini selaras dengan sabda Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam :

اتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمْحُهَا،

Bertakwalah kepada Allah di mana saja engkau berada, dan ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, niscaya perbuatan baik itu akan menghapuskannya, (H.R Imam Ahmad dan at Tirmidzi).

Oleh sebab itu, orang orang beriman selalu berusaha menjauhi dosa dan maksiat sekecil apapun dan senantiasa melakukan amal shalih sehingga selamat di dunia dan akhirat.  Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.565).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar