Jumat, 22 Maret 2019

INILAH RINCIAN SIFAT BURUK MANUSIA MUNAFIK


INILAH RINCIAN SIFAT BURUK MANUSIA MUNAFIK

Oleh : Azwir B. Chaniago

Manusia munafik sudah ada sejak  zaman Nabi berada di Madinah. Tapi  siapa saja mereka, hampir tidak ada sahabat yang tahu. Hanya Nabi dan Huzaifah bin Yaman yang mengetahui  karena Huzaifah memang orang kepercayaan Nabi dan  diberi tugas mencatat siapa siapa orang munafik di Madinah yaitu berdasarkan keterangan dari Nabi.   Kenapa demikian ?, karena orang orang munafik di zaman itu berusaha menyembunyikan kemunafikannya.

Di zaman kita ini sangatlah mudah mengetahui siapa saja orang orang munafik. Dikatakan mudah untuk diketahui karena ketahuan dari bicara atau komentarnya di depan umum tanpa malu.  Kalau bicara selalu banyak bohongnya dari pada benarnya, mudah membuat janji tapi tak memenuhi dan suka khianat jika   dapat amanah.

Bahkan ada diantara mereka yang hampir tidak pernah berkata jujur. Membolak balik fakta. Memusuhi Islam. Diantara mereka ada pula yang bekerja sama dan membantu kepentingan orang orang kafir untuk melemahkan Islam. INI TERJADI DISEBABKAN BERBAGAI KEPENTINGAN MEREKA SEPERTI HARTA, JABATAN, POPULARITAS DAN PESAN SPONSORNYA. Semuanya bermuara kepada kepentingan duniawi.

Rasulullah telah mengingatkan dalam satu hadits yang sangat masyhur dikalangan kaum muslimin tentang tanda tanda orang munafik. Beliau bersabda :
 
آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاث إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَ إِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَ إِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ

Tanda tanda orang munafik  ada tiga (1) Apabila berbicara dia bohong. (2) Apabila berjanji ia mengingkari (3) Apabila diberi amanat ia berkhianat.  (H.R Imam Muslim).

Diantara rincian sifat buruk munafik ini dapat disebutkan sebagai berikut :

Pertama : Jika berbicara dia bohong.

Salah satu sifat tercela manusia munafik adalah suka berbohong. Ketahuilah bahwa  pembohong  tidak akan mendapat petunjuk. Allah Ta’ala berfirman : 

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهْدِى مَنْ هُوَ كَٰذِبٌ كَفَّارٌ

Sungguh Allah tidak memberi petunjuk KEPADA PEMBOHONG dan orang orang yang sangat ingkar. (Q.S az Zumar 3).

Sungguh para pembohong akan sengsara di akhirat kelak dan ini pasti,  yaitu akan dituntun ke neraka. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam mengingatkan tentang hal ini  sebagaimana sabda beliau :

وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِيْ إِلَى الْفُجُوْرِ ، وَإِنَّ الْفُجُوْرَ يَهْدِيْ إِلَى النَّارِ ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا

Dan hindarilah olehmu berlaku bohong karena kebohongan menuntunmu pada kejahatan, dan kejahatan menuntunmu ke neraka. Dan seseorang senantiasa berlaku bohong dan selalu berbohong sehingga dia tercatat di sisi Allah Ta’ala sebagai pembohong (H.R Imam Muslim).

Itulah diantara keburukan yang akan mendatangi orang orang munafik yang suka berbohong.

Kedua : Jika berjanji dia mengingkari.

Mengingkari janji adalah perbuatan sangat tercela dalam syariat Islam. Apa yang dimaksud dengan janji ?. Janji adalah suatu perkataan atau pengakuan yang dilakukan seseorang dalam keadaan sadar dan tidak dalam keadaan terpaksa, yang bersifat mengikat dirinya sendiri terhadap ketetapan apa yang telah dikatakannya. 

Sungguh janji wajib untuk dipenuhi, sebagaimana perintah Allah Ta’ala dalam firman-Nya :

ُ ۚ وَأَوْفُوا بِالْعَهْدِ ۖ إِنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْئُولًا

Dan penuhilah janji, karena sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggung jawabannya. (QS al Isra' 34)
 
Ayat ini menunjukkan PERINTAH yang sangat jelas. Ketahuilah bahwa hukum asal suatu perintah dalam Islam adalah wajib,  kecuali ada dalil yang menjelaskan lain.

Tentang ayat ini, Syaikh as Sa’di berkata : “Sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggung jawabnya” maksudnya kalian bertanggung jawab tentang pemenuhannya atau tidak memenuhinya. Apabila kalian memenuhinya maka kalian akan memperoleh pahala yang banyak. Akan tetapi, jika kalian tidak memenuhi tanggung jawab akibatnya akan mendapat dosa yang besar. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).  

Satu hadits dari Anas bin Malik, Rasulullah bersabda : “Tidak ada iman bagi orang yang tidak amanah dan TIDAK ADA AGAMA BAGI YANG TIDAK  MEMENUHI JANJINYA”. (H.R Imam Ahmad dan al Bazaar).

Secara tekstual hadits ini menunjukkan bagaimana beratnya keburukan yang ditanggung bagi orang yang tak memenuhi janjinya yaitu disebut sebagai tidak memiliki agama.

Ketiga : Jika diberi amanah dia berkhianat.

Sungguh Allah Ta’ala tidak  suka kepada orang orang yang tak menjaga  amanah yaitu para pengkhianat. Allah berfirman : 

إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْخَائِنِينَ

Sungguh Allah tidak menyukai orang yang berkhianat. (Q.S al Anfal 58).

Ketahuilah bahwa diantara amanah yang besar adalah amanah yang diberikan Allah Ta’ala kepada para penguasa di semua tingkatan untuk mengurus dengan baik orang orang yang dipimpinnya. Nah, ketika amanah ini diabaikan maka predikat munafik akan mendatanginya.

Ingatlah bahwa manusia harus mempertanggung jawabkan semua perbuatan buruknya ketika berada di dunia. Allah Ta’ala berfirman :

أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى

Apakah manusia mengira dia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban) ?.  Q.S al Qiyaamah 36.

Sungguh sifat buruk orang orang munafik  pasti mendatang murka Allah Ta’ala. Allah Ta’a telah berjanji akan menempatkan mereka pada tempat yang paling buruk di akhirat kelak. Allah Ta’ala berfirman :

إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا

Sungguh, orang orang munafik  itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka. (Q.S an Nisaa’ 145). 

Kita bermohon kepada Allah Ta’ala agar dijauhkan dari sifat sifat munafik ini. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.581)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar