Rabu, 31 Mei 2017

SANGATLAH BAIK KALAU MAU BERTAUBAT SEKARANG



SANGATLAH  BAIK KALAU MAU BERTAUBAT SEKARANG JUGA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Di zaman ini ternyata ada  orang yang beragama Islam, ber-KTP Islam, tapi secara sengaja  telah memilih orang kafir sebagai pemimpin bahkan ikut mempromosikan dan berkampanye. Ikut membela dan menjelaskan kepada orang banyak, seolah olah pemimpin kafir itu baik dan perlu dipilih.

Pada hal Allah Ta’ala dengan sangat jelas dan tegas melarang dalam banyak ayat-Nya, diantaranya : “Janganlah orang orang beriman menjadikan orang kafir sebagai pemimpin, melainkan orang orang beriman. Barangsiapa berbuat demikian niscaya dia tidak akan memperoleh apapun dari Allah, kecuali karena (siasat) atau menjaga diri dari sesuatu yang kamu takuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu akan diri (siksa)-Nya dan hanya kepada Allah tempat kembali”.     (Q.S Ali Imran 28)

Mungkin mereka melakukan perbuatan tercela itu dengan berbagai sebab ataupun alasan. Bisa jadi karena ketidak tahuan tentang larangan Allah Ta’ala dalam hal ini. Bisa juga karena mengharapkan keuntungan dunia baik berupa harta, jabatan, pangkat, popularitas dan yang lainnya.

Terhadap orang orang yang sudah teledor ini sangatlah baik jika mau menyadari kesalahannya dan segera minta ampun dan bertaubat. Ketahuilah bahwa orang Islam sangat beruntung karena mengetahui bahwa Rabb-nya Maha Pengampun, Maha Penerima Taubat serta Maha Penyayang.

Sungguh Allah Ta’ala menyuruh kita untuk segera memohon ampun agar kita menjadi orang yang beruntung. Allah Ta’ala berfirman :  “Wa tuubuu ilallahi jamiian aiyuhal mu’minuuna, la’allakum tuflihuun”. Dan bertaubatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang orang yang beriman, agar kamu beruntung.  (Q.S an Nuur 31).

Ketahuilah bahwa seorang hamba wajib  untuk bersegera memohon ampun dan bertaubat kepada Allah. Jangan sekali kali menunda nundanya. Allah berfirman : “Wa saari’u ila maghfiratin min rabbikum” Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Rabbmu. (Q.S Ali Imran 133).

Imam Ibnul Qayyim berkata : Menyegerakan taubat dari dosa merupakan kewajiban dan tidak boleh ditunda tunda. Jika menunda taubat maka berarti telah bermaksiat dengan penundaan itu. Bila bertaubat dari dosa, maka masih tersisa darinya taubat yang lain, yaitu taubat dari sikap menunda nunda taubat itu. Hal ini jarang sekali terbetik dalam jiwa pelaku taubat, dia beranggapan bahwa jika ia bertaubat dari dosa tidak ada lagi dosa yang tersisa darinya. Padahal dia harus (pula) bertaubat terhadap dosa penundaan taubatnya. 

Dalam sebuah hadits qudsi disebutkan  bahwa Allah Ta’ala menyuruh manusia yang telah melakukan dosa untuk segera memohon ampun.  Allah berfirman : “Ya ‘ibaadi, innakum tukhti-una bil laili wan nahar” Wa ana aghfiru dzunuba jamii’a. Fastaghfiruni, aghfirlakum”. Wahai hamba hambaku, sesungguhnya kalian berbuat dosa (kesalahan) siang dan malam. Dan Aku Maha Pengampun, semua dosa. Minta ampunlah kepada-Ku, Aku akan ampuni kalian. (H.R Imam Muslim).

Memang kenyataannya banyak manusia telah melakukan kesalahan. TAPI KETAHUILAH BAHWA KELALAIAN DALAM MEMINTA AMPUN DAN BERTAUBAT ADALAH TERMASUK KESALAHAN BESAR. Kenapa ?.

Pertama : Sebagai seorang hamba yang sudah berbuat salah lalu lalai untuk memohon ampun itu namanya tidak ingin menjadi orang yang beruntung. Tidak memanfaatkan kesempatan paling berharga. Mungkin juga tidak paham tentang betapa besarnyanya kasih sayang Allah kepada hamba hamba-Nya. Allah berfirman : “Dan barangsiapa berbuat kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian dia memohon ampunan kepada Allah, niscaya dia akan mendapatkan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang”. (Q.S an Nisa’ 110).

Kedua : Allah membuka pintu ampunan dan taubat setiap saat lalu tidak dimanfaatkan. Barangkali inilah tanda manusia yang tak mengiraukan bagaimana masa depannya di akhirat kelak. Pada hal Allah menyuruh manusia berlomba, adu cepat, dalam mendapatkan ampunan-Nya. Allah berfirman. “Berlomba-lombalah kamu untuk mendapatkan ampunan dari Rabb-mu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang orang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Itulah karunia Allah yang diberikan kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah mempunyai karunia yang luas”. (Q.S al Hadid                                      21).                                                                                                                                             
Ketiga : Kematian pasti akan mendatangi siapapun, kapapun dimana pun dan datangnya pun tiba tiba. Allah berfirman : “Dan taubat itu tidaklah (diterima Allah) dari mereka yang melakukan kejahatan hingga apabila datang ajal kepada mereka seorang di antara mereka (barulah) dia mengatakan, saya benar benar bertaubat sekarang. Dan tidak (pula diterima taubat) dari orang orang yang meninggal sedang mereka berada dalam kekafiran. Bagi orang orang itu telah Kami sediakan adzab yang pedih”. (Q.S an Nisa’ 18). 

Orang orang yang telah melampaui batas dan yang telah menzhalimi diri merekapun tetap dilarang berputus asa. Allah berfirman : “Qul yaa ‘ibaadiyal ladziina asrafuu ‘alaa anfusihim laa naqnathuu min rahmatillah, innallaha yaghfirudz dzunuuba jamii’aa, innahu huwal ghafuurur rahiim”. Katakanlah, wahai hamba hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri. Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.  (Q.S az Zumar 53).

Jadi sangatlah merugi orang yang  berputus asa dari rahmat atau kasih sayang  Allah. Allah berfirman : “Innahu laa yaiasu min rauhillah illal qaumul kaafiruun” Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah hanyalah orang orang yang kafir. (Q.S Yusuf 87).

Oleh karena itu seorang  yang cerdas akan selalu bersegera memohon ampun dan bartaubat kepada Allah Ta’ala. Lalu bersegera pula melakukan amal amal shalih dan berhenti dari segala perbuatan buruk sekecil apapun.
Sungguh sekaranglah saat terbaik dan paling tepat untuk memohon ampun dan bertaubat terhadap kasalahan dimasa lalu. Ketahuilah bahwa bisa saja Allah mendatangkan hukuman segera di dunia ini dan hukuman di akhirat tentu lebih berat lagi. Na’udzubillahi min dzaalik.

Jadi bukalah lembaran baru dalam hidup ini dan berhentilah dari kemaksiatan apalagi membela orang kafir karena itu termasuk dosa besar.   Sesal kemudian tak berguna. Insya Allah ada manfaatnya. Wallahu A’lam. (1.050).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar