Kamis, 25 Mei 2017

ADZAB BAGI MANUSIA YANG SOMBONG



ADZAB ALLAH BAGI MANUSIA YANG SOMBONG

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh, salah satu penyakit hati dan berbahaya, tetapi sulit dihindari oleh manusia, adalah penyakit sombong atau takabur. Penyakit ini telah banyak membuat manusia celaka bahkan terhina kecuali yang mendapat petunjuk.

Makna sombong atau takabur ini telah dijelaskan oleh Rasulullah dalam sabda beliau : “Al kibru, batharul haqqi wa ghamdunnaas” Sombong adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia. (H.R Imam Muslim).

Tentang menolak kebenaran adalah tatkala semua dalil dan hujjah tentang kebenaran syariat telah berada di depan matanya namun orang yang sombong masih menolak dengan menggunakan akalnya. Justru inilah kesombongan yang paling parah karena dia akan berhadapan dengan murka Allah.

Kenapa, karena bukankah kebenaran  itu datang dari Allah Ta’ala.  Allah berfirman : “Al haqqu min rabbika, falaa takun  minal mumtariin” Kebenaran itu dari Rabbmu, maka janganlah engkau menjadi orang-orang yang ragu. (Q.S  Ali Imran 60).

Sungguh Allah telah mengingatkan bahwa Dia akan menutup hati orang yang sombong.
Allah berfirman : “…Kadzalika yathba’ullahu ‘ala kulli qalbin mutakabbirin jabbar” … Demikianlah Allah akan menutup setiap hati orang yang sombong dan sewenang wenang. (Q.S al Mu’min 35).

Ketahuilah bahwa jika hati seseorang telah tertutup maka  akan sulit baginya menerima kebenaran, sulit berhenti dari maksiat. Semua nasehat tidak berguna baginya. Dia akan melihat kebaikan sebagai keburukan dan sebaliknya.

Bahkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, seperti yang telah disebutkan di atas, orang-orang yang sombong diancam dengan hukuman tidak akan masuk surga. Ini dijelaskan oleh Rasulullah dalam sabda beliau : “Laa yadkhulul jannata man kaana fi qalbihi mitsqalu habbatin min khardalin min kibrin” Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji (sawi) dari sifat kesombongan (H.R Imam Muslim).

Ketahuilah saudaraku bahwa surga itu milik Allah, tidak bersekutu dengan yang selain-Nya. Jika pemilik surga tidak mengizinkan kita masuk  karena kesombongan kita lalu kita mau kemana ?

Dari dahulu hingga sekarang sangatlah banyak manusia  yang terkena dan terjebak dalam perilaku sombong dan takabur. Diantara mereka  adalah orang-orang yang berpengaruh bahkan  pemegang kekuasaan dan kekayaan.

Ketahuilah bahwa manusia yang memiliki  sifat sombong atau takabur ini tidak akan mempunyai kehidupan yang indah dan bermakna. Biasanya akan berakhir dengan tragis dan mengenaskan bahkan terhina. Beberapa contoh manusia dengan sifat sombong dan takabur yang mendapat adzab Allah di dunia sebelum adzab yang berat di akhirat, adalah :  

Pertama : Raja Fira‘un

Allah Ta’ala banyak memberi kelebihan kepada Fir’aun diantaranya  kedudukan sebagai raja, kekuasaan yang luas, dan kerajaan yang besar serta harta berlimpah. Dengan kelebihan-kelebihan yang diberikan oleh Allah Ta’ala dia tetap kufur.

Fir’aun adalah seorang penguasa yang zhalim, berlaku sewenang dan sombong. Allah berfirman : “Wa inna fir’auna la’aalin fil ardhi. Wa innahuu laminal musrifiin.”.  …Sesungguhnya Fir’aun itu berbuat sewenang wenang di muka bumi,  dan sesungguhnya dia termasuk orang orang yang melampaui batas. (Q.S Yunus 83).

Selain itu, kita juga mengetahui bahwa manusia yang paling durhaka kepada Allah adalah Fir’aun. Diantara kedurhakannya adalah memusuhi Nabi Musa yang mendakwahkan tauhid dan juga   membunuh semua bayi laki laki. Bahkan demikian hebatnya kedurhakaan Fir’aun kepada Allah Ta’ala, sampai sampai dia mengaku sebagai tuhan. 

Allah menyebutkan dalam firman-Nya : “Dan Fir’aun berkata : Wahai para pembesar kaumku !. Aku tidak mengetahui ada Tuhan bagimu selain aku. (Q.S al Qashash 38).

Lalu karena sudah melampaui batas maka Allah mengutus Nabi Musa dan Harun mendatangi Fir’aun untuk memberi nasehat. Allah berfirman : "Pergilah kalian (Musa dan Harun) kepada Fir’aun (untuk memberi peringatan atau nasehat), sesungguhnya dia telah melampaui batas. Berbicaralah kepadanya dengan lemah lembut. Mudah-mudah dia sadar (atas kesalahannya) atau takut (kepada Allah)” Q.S Thaaha 43-44.  
                                                                                     
Meskipun Allah Ta’ala telah mengutus Nabi Musa dan Nabi Harun untuk menasehatinya tetapi dia tetap dalam kekufuran dan kesombongan.  Lalu Allah Ta’ala mengadzab dengan menenggelamkan Fir’aun bersama bala tentaranya  sebagaimana firman-Nya : “Dan kami selamatkan Musa dan orang orang yang bersamanya secara keseluruhan. DAN KAMI TENGGELAMKAN GOLONGAN YANG LAIN ITU (FIR’AUN DAN BALA TENTARANYA). Q.S asy Syuaraa 65-66).

Kedua : Qarun dan hartanya.

Qarun adalah sepupu Nabi Musa. Dia   diberi Allah Ta’ala karunia dengan harta yang banyak. Tapi ternyata  dia tidak mau menginfakkan sebagian hartanya di jalan Allah. Bahkan dia menyombongkan diri di hadapan manusia bahkan dia mengaku bahwa  harta yang dimilikinya adalah diperoleh karena ilmu yang ada padanya. “Sesungguhnya aku diberi harta itu karena ilmu yang ada padaku… (Q.S al Qashash 78).

Allah tidak ridha dengan kesombongan Qarun. Lalu Allah  memberi adzab yang berat kepadanya yaitu dibenamkan kedalam bumi. Sebagaimana dijelaskan Allah Ta’ala dalam firman-Nya : “Maka Kami benamkan Qarun beserta rumahnya kedalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golongan pun yang menolongnya terhadap adzab Allah dan tiadalah dia termasuk orang (yang dapat) membela (dirinya”). Q.S al Qashash 81.



Ketiga : Amr bi Hisham alias Abu Jahal

Kita mengetahui bahwa salah satu penghambat dakwah Rasulullah di Makkah adalah Amr bin Hisham alias Abu Jahal seorang pemuka dan pemimpin kaum Quraisy. Dia sering menghina Rasulullah dan ajaran yang dibawanya. Terkadang menyakiti Rasulullah bahkan ingin membunuhnya. 

Kemudian dikisahkan bahwa dalam pertempuran di perang Badar, Abu Jahal terjebak dalam kebingungan karena pasukannya mulai kocar-kacir dihajar pasukan kaum muslimin. Padahal jumlah pasukan kafir Quraisy yang dipimpin Abu Jahal adalah 1.000 orang menghadapi 313 orang pasukan orang beriman.

Namun karena begitu besarnya rasa angkuh  dalam dirinya, ia berdiri sambil berteriak dengan penuh kesombongan : "Demi Latta dan Uzza, kami tidak akan kembali hingga kami mengikat Muhammad beserta para sahabatnya dengan tali dan janganlah seorang dari kalian merasa iba hanya dengan membunuh satu orang dari mereka. Berilah mereka pelajaran yang sebenarnya hingga mereka tahu akibat perbuatan mereka yang membenci agama kalian.”

Akhirnya dengan pertolongan Allah Ta’ala, keangkuhan Abu Jahal bersama kaum kafir Quraisy  berakhir dengan  mengenaskan. Ia yang selalu menentang dakwah Rasulullah  akhirnya kalah total dalam perang Badar. Pasukan Islam mendapatkan kemenangan besar, sementara itu pasukan kafir Quraisy banyak yang terbunuh dan sebagiannya lari tunggang langgang karena tak kuasa menahan serangan pasukan orang beriman.

Abu Jahal sendiri sebagai pemimpin pasukan kafir Quraisy dalam perang Badar,  akhirnya juga mati di tangan Ibnu Mas’ud, setelah terlebih dahulu dibuat luka parah oleh serangan dua orang anak remaja dari kaum Anshar yaitu Muaz bin Amr Al-Jamuh dan Muawwiz bin Afra. Masing-masing berumur 14 tahun dan 13 tahun.  
  
Itulah diantara kisah orang orang yang sombong dan takabur yang  diadzab Allah di dunia dan tentu di akhirat akan memperoleh adzab yang lebih. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.047)

1 komentar: