Selasa, 30 Mei 2017

APAKAH SETIAP WALI ALLAH MEMILIKI KAROMAH



APAKAH SETIAP WALI ALLAH MEMILIKI KAROMAH ??

Oleh : Azwir B. Chaniago  

Ketika berbicara tentang wali wali Allah maka kebanyakan manusia membayangkan bahwa wali Allah itu mestilah memiliki karomah. Juga memiliki tanda tanda atau sifat sifat khusus  yang tidak dimiliki oleh yang selainnya. 

Sungguh Allah Ta’ala telah menjelaskan siapa yang dimaksud dengan wali wali Allah yaitu  sebagaimana firman-Nya : “Ingatlah wali wali Allah itu tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak bersedih hati. (Yakni) orang orang yang beriman dan senantiasa bertakwa. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. Tidak ada perubahan bagi janji janji Allah. demikian itulah kemenangan yang agung. (Q.S Yunus 62-64). 

Imam Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan : Wali-wali-Nya adalah mereka yang beriman dan bertakwa sebagaimana telah dijelaskan oleh Allah Ta’ala tentang mereka sehingga setiap orang yang bertakwa adalah wali-Nya. (Tafsir Ibnu Katsir).

Ibnu Abil ‘Izzi rahimahullah berkata : Wali Allah Ta’ala adalah orang yang selalu melaksanakan segala yang dicintai Allah Ta’ala dan selalu mendekatkan diri kepada-Nya dengan segala perkara yang diridhai-Nya. (Syarah al-‘Aqidah ath-Thahawiyyah)

Dalam ayat ini tidaklah disebutkan bahwa  wali Allah itu mesti memiliki karomah Tetapi memang wali Allah itu memiliki tanda yang jelas yaitu beriman dan bertakwa. Inilah keutamaan mereka. Kenyataannya pada saat Allah menghendaki bisa saja wali wali Allah tersebut diberi  kelebihan tertentu yang disebut karomah.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menyatakan bahwa wali-wali Allah itu tidak memiliki sesuatu yang membedakan mereka dengan manusia lainnya dari perkara-perkara zhahir yang hukumnya mubah seperti pakaian, potongan rambut atau kuku. Dan merekapun terkadang dijumpai sebagai ahli Al Qur’an, ilmu agama, jihad, pedagang, pengrajin atau para petani. 

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menyatakan bahwa tidak setiap wali itu harus memiliki karomah. Bahkan wali Allah yang tidak memiliki karomah bisa jadi lebih utama daripada yang memilikinya. Oleh karena itu, karomah yang terjadi di kalangan para Tabi’in itu lebih banyak daripada di kalangan para Sahabat, padahal para Sahabat lebih tinggi derajatnya daripada para Tabi’in. (Disarikan dari Majmu’ Fatawa)

Lalu apa pengertian karomah ?. Ketahuilah bahwa diantara sikap Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah meyakini adanya karomah bagi sebagian wali dan ia datang dari sisi Allah .  Karomah ialah suatu perkara (mencakup ucapan dan perbuatan) yang telah berada diluar dari adat kebiasaan umumnya manusia,  selamat dari berbagai sanggahan (hal-hal yang membatalkannya) yang Allah berikan kepada hambanya yang shalih.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan : Dan termasuk dari prinsip Ahlus Sunnah wal Jama’ah meyakini adanya karomah para wali dan apa-apa yang Allah perbuat dari keluar biasaan melalui tangan-tangan mereka baik yang berkaitan dengan ilmu, mukasyafat (mengetahui hal-hal yang tersembunyi), bermacam-macam keluar dari  kebiasaan (kemampuan) atau pengaruh-pengaruh.” (Syarah Aqidah Wasithiyah hal.207).
Meskipun  wali Allah itu tidak selalu  memiliki karomah tapi memang ada yang diberi kelebihan berupa karomah itu   dari sisi-Nya. Diantara contoh karomah yang diberikan Allah kepada wali-Nya adalah :

Pertama : Karomah untuk Maryam.
Allah Ta’ala berfirman: “Maka Rabb-nya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata : Wahai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?.  Maryam menjawab : Makanan itu dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah memberi rezki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab”. (Q.S Ali Imran 37).

Asy Syaikh Abdurrahman As Sa’di berkata : Ayat ini merupakan dalil akan adanya karomah para wali yang keluar dari kebiasaan manusia, sebagaimana yang telah mutawatir dari hadits-hadits tentang permasalahan ini. Berbeda dengan orang-orang yang tidak meyakini tentang adanya karomah ini. (Tafsir Taisir Karimir Rahman)

Kedua : Karomah untuk pemuda Ashhabul Kahfi.
Salah satu kisah agung yang terdapat dalam surat al Kahfi pemuda pemuda yang beriman adalah sebagaimana  Allah berfirman : “Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Rabb mereka dan kami tambahkan pada mereka petunjuk.” (Q.S al Kahfi 13).

Mereka adalah  (Ashabul Kahfi) sebelumnya hidup di tengah-tengah masyarakat yang kafir (dengan pemerintahan yang kafir) lalu mereka lari dari masyarakat itu. Dalam rangka menyelamatkan agama mereka, kemudian Allah melindungi mereka di dalam al Kahfi (gua yang luas yang berada di gunung).

Tatkala Allah Ta’ala telah menyelamatkan mereka di dalam gua tersebut dan   Allah tidurkan mereka dalam waktu yang sangat panjang. Ini sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya : “Mereka tinggal dalam gua selama tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi).” (Q.S al Kahfi 25).

Itulah karomah yang diberikan Allah Ta’ala kepada mereka sehingga iman mereka tetap terpelihara.

Ketiga : Karomah untuk Khalifah Umar bin Khaththab
Sariyah bin Zanin Al-Khulaji mengisahkan bahwa ketika Umar bin Khattab  menjadi Amirul Mukminin, ia pernah mengutus pasukan Islam. Pasukan itu ditugaskan ke Nawahunda untuk menghadapi pasukan Persia.

Jumlah pasukan Persia jauh lebih besar sehingga hampir saja pasukan muslimin terkalahkan. Pada saat itu Umar bin Khatthab  sedang berkhutbah di masjid Nabi Madinah lalu ditengah khutbahnya beliau berteriak dengan lantang diatas mimbar “Wahai Pasukan Muslimin : Naiklah keatas gunung.

Seruan itu diperdengarkan oleh Allah kepada pasukan Islam yang sedang bertempur menghadapi musuh. Mendengar seruan itu, maka pasukan muslimin segera naik keatas gunung seraya berkata :  Itu tadi suara Amirul Mukminin, Umar bin Khaththab.  Akhirnya, kaum muslimin pun dapat bertahan dan memperoleh kemenangan dengan pertolongan Allah.

Kesimpulannya adalah bahwa para wali Allah, karena keimanan dan senantiasa bertakwa serta kecintaan Allah kepada mereka, maka terkadang ada diantara mereka diberi kelebihan yang luar biasa. Kelebihan yang luar biasa untuk sebagian para wali itulah yang  disebut dengan istilah karomah.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.048).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar