Jumat, 02 Januari 2015

JANGAN MENYELISIHI RASULULLAH



JANGAN MENYELISIHI RASULULLAH

Oleh : Azwir B. Chaniago

Para ulama tidak berbeda pendapat bahwa salah satu syarat diterimanya ibadah adalah ittiba’ yaitu mengikuti apa yang diajarkan oleh Rasulullah salallahu ‘alaihi wasallam. Rasulullah bersabda :“ Man ‘amila amalan laisa ‘alaihi amrunaa fahuwa raddun”. Barang siapa  beramal yang tidak ada perintahnya dari kami maka amalannya tertolak. (H.R Imam Muslim).

Dikisahkan oleh Khatib al Baghdadi bahwa pada satu kali Imam Malik  dimintai pendapatnya oleh seseorang yang akan melakukan ibadah umrah dari Madinah. Orang ini berkata : Wahai Syaikh, aku mau Umrah dan aku akan mengambil miqad (tempat start dan berniat untuk umrah, pen.) dari Masjid Nabawi.  Imam Malik berkata : Jangan lakukan itu. Itu menyelisihi  Rasulullah.  Ambillah miqad dari Dzul Hulaifah yaitu sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah.

Tapi orang ini menjawab : Aku ingin miqad dari Masjid Nabawi, yaitu Masjid Nabi, jadi  lebih utama. Kalau engkau lakukan, kata Imam Malik, maka aku khawatir engkau akan tertimpa fitnah (ujian atau cobaan).

Fitnah apa wahai Syaikh, saya cuma menambah jarak dan mengambil miqad dari tempat yang mulia yaitu Masjid Nabawi, agar lebih afdhal.

Imam Malik menjawab : Engkau akan tertimpa fitnah dan adzab karena engkau menganggap dirimu lebih baik dan lebih tahu dari Rasulullah. Lalu Imam Malik membacakan firman Allah dalam surat an Nur 63 : “Falyahdzarilladziina yukhaalifuuna ‘an amrihii an tushiibahum fitnatun au yushiibahum ‘adzaabun aliim”  Maka hendaklah orang orang yang menyelisihi perintah Rasul, takut akan ditimpa fitnah atau azab yang pedih. 
    
Jadi berhati hatilah wahai saudaraku. Janganlah beramal atau beribadah yang tidak ada petunjuknya dari Rasulullah. Jika  melakukan suatu amal yang tidak ada petunjuk atau perintahnya maka paling tidak  ada tiga keburukan disitu :

Pertama : Seolah olah kita menganggap bahwa agama ini belum sempurna lalu kita menambah atau menguranginya.

Kedua : Kita mengamalkan sesuatu dalam agama yang tidak ada petunjuknya dari Rasulullah maka amalan itu tertolak, sebagaimana hadits riwayat Imam Muslim diatas.

Ketiga : Jika kita menyelisihi Rasulullah, maka dikhawatirkan akan datang fitnah (ujian, cobaan) dan adzab, sebagaimana firman Allah dalam surat an Nuur ayat 63 
diatas. Na’udzubillahi min  dzaalik.

Wallahu ‘alam.   (172)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar