Selasa, 06 Januari 2015

DAMPAK BURUK PENYAKIT SOMBONG



DAMPAK BURUK PENYAKIT SOMBONG

Oleh : Azwir B. Chaniago

Rasulullah bersabda : “Al Kibru, batharul haqqi wa ghamdunnas”. Sombong adalah menolak kebenaran dan menghinakan manusia. (H.R Imam Muslim, Imam Ahmad dan Imam at Tirmidzi) 

Sungguh penyakit sombong adalah salah satu penyakit sangat ganas yang membahayakan seorang hamba baik dunia maupun akhiratnya. Oleh karena itu seorang hamba haruslah berusaha menjauhinya. Salah satu cara untuk menjauhi penyakit ini adalah dengan mengetahui berbagai akibat buruk yang akan ditimbulkannya.

Sungguh sangatlah banyak dampak buruk penyakit sombong bagi seorang hamba. Banyak manusia binasa karenanya. Bahkan ahli ibadah,  dan orang-orang berilmupun tidak mudah untuk terbebas dari penyakit ini. 

Syaikh Abu Bakr Jabir al Jazairi dalam Kitab Minhaaj al Muslim antara lain menyebutkan beberapa point dampak buruk dari penyakit yang berbahaya ini. 

Pertama : Dia tidak dapat meningggalkan sifat dendam.
Seseorang yang memiliki penyakit sombong selalu merasa dia yang terbaik dan jika ada orang yang bersalah kepadanya maka dia sulit memaafkan. Menurutnya tidak ada orang yang boleh melakukan kesalahan kepadanya. Kalau ada kesalahan orang kepadanya maka selalu disimpannya untuk pada suatu waktu diungkit-ungkit lagi.
Kedua : Dia tidak dapat terus menerus dipercaya.
Seorang yang memiliki penyakit sombong maka dia tidak bisa selalu dipercaya, baik dalam ucapan maupun perbuatan. Ia hanya akan berlaku jujur secara kondisional yaitu dalam rangka menjaga wibawa dan melindungi kekurangan atau aibnya. 
Ketiga : Dia tidak dapat memberi nasehat yang baik.
Seseorang yang memiliki penyakit sombong sulit untuk memberi  nasehat dengan baik. Jika memberi nasehat selalu dengan  menunjukkan kelebihan kelebihannyanya dan merendahkan bahkan menghina yang diberi nasehat. Kenapa, karena dia selalu merasa lebih baik, dalam segala hal dari orang yang dinasehatinya
Keempat : Dia tidak suka diberi nasehat.
Seseorang yang memiliki penyakit sombong, maka sulit baginya menerima nasehat. Ia merasa yang terbaik. Paling tahu tentang segala sesuatu. Nasehat dari orang lain dianggap tidak bermutu dan tidak berguna. Bahkan orang yang sering-sering menasehatinya akan dianggap sebagai musuh.
Kelima : Dia sukar menahan marah.
Seseorang yang memiliki penyakit sombong, maka biasanya dia sering dan  mudah marah. Dia menganggap orang lain salah semua yang benar cuma dia. Dia menganggap orang lain lebih rendah dari dirinya sehingga dimarahi juga bukan masalah. Tapi sebaliknya dia akan sangat tersinggung jika ada yang berani sekedar mengomelinya saja.
Keenam : Dia tidak dapat menghindari kedengkian.
Seseorang yang memiliki penyakit sombong, sangat   tidak senang jika ada orang lain yang mendapat nikmat sehingga bisa-bisa melebihi dirinya. Jika ada kelebihan orang lain maka kedengkiannya akan muncul dan tidak bisa dihindari.
Ketujuh : Dia sulit menahan diri untuk mencela dan mengumpat.
Seseorang yang memiliki penyakit sombong, maka dia selalu menyandarkan kesalahan dan kekurangan kepada orang lain. Menurutnya yang pantas dicela adalah orang lain bukan dirinya. Dia selalu merasa benar dan tidak pantas mendapat celaan secuilpun.
Na’udzubillahi min dzalik.  (178)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar