Jumat, 23 Januari 2015

KEBAIKAN KECIL JUGA BERNILAI



KEBAIKAN KECIL JUGA BERNILAI

Oleh : Azwir B. Chaniago

Diantara kasih sayang Allah kepada hambaNya adalah perintah untuk selalu berbuat kebaikan, karena kebaikan itu akan kembali kepada dirinya berupa kebaikan pula.   Dalam surat an Nahal 90 Allah telah memerintahkan manusia untuk berbuat kebaikan dan sekali gus melarang manusia untuk berbuat keji dan mungkar. “Innallaha ya’muru bil a’dli wal ihsaan, wa-itaa- idzil qurba wa yanhaa ‘anil fahsyaa-i  wal munkari wal baghyi. Ya’izhukum la’alakum tadzakkaruun” Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat dan Allah melarang perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.

Sungguh Allah telah sangat banyak  berbuat baik kepada hamba hamba-Nya dan Allah memerintahkannya untuk berbuat baik pula. Allah berfirman : “Wa ahsin kamaa ahsanallahu ilaika” Berbuat  baiklah (kepada manusia) sebagai mana Allah telah berbuat baik kepadamu. (Q.S al Qashash 77).

Ketahuilah bahwa seorang hamba yang melakukan perbuatan baik akan bermanfaat bagi dirinya. Sungguh kita telah banyak memperoleh kebaikan saat ini. Besar kemungkinan bahwa kebaikan yang kita terima itu diberikan Allah tersebab kebaikan kebaikan yang pernah kita lakukan dimasa lalu yang mungkin kita telah lupa. 

Allah berfirman : “In ahsantum, ahsantum li anfusikum” Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu. (Q.S al Isra’ 7). 
  
Tentang ayat ini Syaikh Abdurrahman bin Nashir as Sa’di berkata : Manfaat  perbuatan baik kalian akan kembali kepada kalian sendiri. Bukan kepada orang lain. Bahkan (akan diterima) saat kalian masih berada di dunia (Tafsir Karimir Rahman).

Allah juga mengingatkan bahwa balasan kebaikan adalah kebaikan pula, sebagaimana firman-Nya dalam surat ar Rahman ayat 60 : “Hal jazaa-ul ihsaani illal ihsaan” Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula).

Maksud ayat ini kata Syaikh as Sa’di adalah bahwa tidak ada balasan bagi seorang yang telah beribadah kepada sang Pencipta dengan baik dan memberikan manfaat (melakukan kebaikan) bagi hamba hamba-Nya yang lain, melainkan dia akan dibalas dengan kebaikan (pula). Dengan pahala yang melimpah, kemenangan yang besar, kenikmatan yang abadi dan kehidupan yang sejahtera (Tafsir Karimir Rahman). 

Kebaikan itu ada yang besar dan ada yang kecil. Bagi yang ingin berbuat baik janganlah selalu membayangkan untuk melakukan kebaikan yang besar lalu mengabaikan kebaikan kebaikan yang kecil. Melakukan kebaikan yang besar tentulah sangat baik. Namun sementara itu jangan mengabaikan kebaikan kecil karena kebaikan yang kecil juga bermanfaat dan bernilai disisi Allah. Yakinlah bahwa malaikat pengawas Rakib dan Atid tidak akan pernah lalai mencatatnya sebagai amal shalih bagi kita. 

Lalu kebaikan kecil seperti apa yang bisa dilakukan.? Diantara contohnya dan telah ada yang melakukannya adalah :

Pertama : Di suatu masjid, ada seseorang yang tidak disuruh, pada saat menjelang shalat Jum’at dia menyusun sandal dan sepatu para jamaah dengan rapi. Bahkan ujung sandal dan sepatu dihadapkan keluar sehingga pada waktu keluar masjid orang orang lebih mudah mendapatkan sandal atau sepatunya dan lebih mudah pula memakainya kembali.

Kedua : Ada satu keluarga yang tinggal di sebuah  komplek perumahan yang hampir setiap hari menyediakan ceret atau teko berisi air minum didepan pagar rumahnya berikut gelas plastik sekali pakai. Siapa saja yang lewat dan mau minum silahkan mengambilnya dengan gratis. Biasanya yang minum disitu adalah tukang ojek, tukang sayur, tukang sol sepatu dan yang lainnya

Ketiga : Ada satu keluarga yang terdiri dari kakek, nenek, seorang anaknya perempuan dan mantunya beserta satu cucu yang masih berumur enam tahun. Keluarga ini tidak mempunyai pembantu tetap yang menginap. Tiga kali seminggu ada  pembantu datang yang hanya  ditugaskan untuk menstrika pakaian keluarga ini dan dibayar bulanan. 
  
Jika pada suatu waktu pembantu ini berhalangan datang, mungkin karena sakit, ada keperluan  ke kampung beberapa hari ataupun kebutuhan lainnya maka si kakek atau si nenek akan menstrika sebagian pakaiannya tanpa menunggu pembantu datang. Dengan demikian maka pada waktu pembantu ini datang beban gosokannya sudah  berkurang, tidak menumpuk. Untuk menjaga keikhlasan, maka si kakek dan si nenek ini tidak pernah memberitahukan kepada pembantu tersebut bahwa sebagian pakaian sudah dibantu menyetrika oleh kakek atau nenek ini.

Keempat : Ternyata berbuat baik juga bisa dilakukan kepada binatang. Seorang bapak memasang kran air di pojok rumahnya. Keperluan utamanya adalah untuk mencuci mobil dan menyiram tanaman. Si bapak ini menempatkan satu ember kecil di bawah kran  tersebut dan selalu diisi dengan air terutama pada musim panas. Apa yang dimaksud oleh bapak ini. Ternyata dia ingin berbuat baik kepada kucing liar yang biasa ada dan berkeliaran di sekitar rumah. Kucing kucing ini setiap saat bisa minum dari air yang di ember kecil itu.

Kelima : Ini  contoh lain untuk berbuat baik yang mungkin kecil dimata manusia.  Ada seorang bapak yang di sekitar tempat tinggalnya banyak berkeliaran burung burung kecil sejenis burung pipit.  Setiap pagi bapak ini menyediakan sedikit beras ditaruh di satu tempat diatas pagar rumahnya. Ternyata burung burung tersebut datang dan bisa makan dan kenyang dengan  beras yang telah disediakan si bapak itu tadi.

Apa yang disebutkan pada contoh contoh diatas adalah sebagian kecil saja dari kebaikan yang pernah dilakukan orang orang. Sungguh masih sangat banyak cara dan peluang untuk berbuat baik sesama makhluk dalam rangka mencari ridha Allah.  Fastabiqul khairat. Mari berlomba dalam kebaikan.

Wallahu A’lam.     (187)
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar